Deretan Peristiwa Heboh Terjadi Sebelum Pencoblosan Pemilu 2019
Merdeka.com - Hari ini, Pemilu 2019 serentak telah digelar. Seluruh warga yang terdaftar menjadi pemilih tetap berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos jagoannya, khususnya Pilpres Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun di saat antusias pemilih menggebu untuk mencoblos, di beberapa daerah sempat terjadi peristiwa yang tak diinginkan di TPS Pemilu 2019. Peristiwa ini membuat pemilih kecewa. Berikut peristiwa-peristiwa tersebut.
TPS di Jayapura Belum Terima Logistik
-
Apa saja yang menjadi kendala distribusi logistik Pemilu di Papua? Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki.
-
Bagaimana PPS Pilkada 2024 membantu kelancaran pemilu? PPS mempunyai peran aktif dalam menjaga agar setiap tahanan pemilihan berlangsung sesuai dengan aturan serta prinsip demokrasi.
-
Apa itu TPS dalam Pemilu? TPS dalam Pemilu merupakan singkatan dari Tempat Pemungutan Suara. TPS merupakan lokasi atau tempat dimana pemilih akan memberikan suaranya dalam pemilihan umum atau Pemilu.
-
Bagaimana KPU Papua mendistribusikan logistik Pemilu? Nantinya, KPU Papua akan menggunakan pihak ketiga sehingga bagi perusahaan yang ingin berkontribusi silakan mengajukan penawaran melalui sistem informasi logistik KPU RI (silog), kata Ketua KPU Papua.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas logistik pemilu? Selain itu, KPU memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan logistik pemilu, termasuk surat suara, dan memastikan logistik tersebut mencapai TPS dengan tepat waktu.
-
Apa yang terjadi pada saat masa tenang Pemilu 2024? Masa tenang dari 11 s.d. 13 Februari 2024.
Seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 043 Kelurahan Argapura Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura gigit jari. Sebab, logistik di TPS tersebut belum juga tiba.
Bahkan Gubernur Papua, Lukas Enembe batal menggunakan hak suaranya akibat keterlambatan itu. Ia kecewa, karena keterlambatan logistik ini dapat membuat masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya.
"Ini hampir semua TPS di Distrik Jayapura Selatan belum ada logistiknya, belum tahu juga distrik lainnya," kata Lukas di Jayapura, Rabu (17/4).
Logistik Pemilu Terlambat Di Banyuasin
Logistik di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, sempat mengalami keterlambatan. Keterlambatan ini disebabkan cuaca. Namun masalah itu segera ditangani sehingga tidak mengganggu pencoblosan.
"Keterlambatan yang masif tidak ada, tapi ada beberapa spot karena cuaca," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru usai mencoblos di TPS 58 Kenten Palembang, Rabu (17/4).
Kotak Suara Tertukar
Warga Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi sempat terlambat menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019 kali ini. Sebab terjadi kekeliruan pengiriman kotak suara di beberapa TPS. Warga pun harus menunggu datangnya kotak suara untuk dapat memilih.
"Di TPS 061 dan 062 itu sampai tadi jam 9.40 WIB belum dateng sama sekali dan belum mulai. Menurut petugas, kotak suaranya ketuker, jadi distribusinya kehambat," kata Mathias Purwanto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (17/4).
Satu Desa di Kabupaten Tangerang Tak Terima Surat Suara DPR RI
Desa Kadusirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, terlambat membuka Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal itu disebabkan tidak adanya kertas suara untuk calon legislatif DPR RI. Meski begitu, KPU langsung ambil alih dengan mengambil surat suara cadangan.
"KPU RI langsung ambil alih, dengan mengambil surat suara cadangan dibawa ke kantor Desa," kata Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, usai melakukan pencoblosan di TPS 04 Cilenggang, Kota Tangerang Selatan.
Surat Suara Tak Dilengkapi Foto
Ratusan warga di Kecamatan Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku kesulitan dengan banyaknya surat suara yang harus dicoblos. Selain jumlah surat suara, kesulitan lain yang dihadapi yaitu tidak terdapat foto untuk calon legislatif.
"Semua kertas suara empat itu buat lama. Kalau presiden cepat, yang lain setengah mati karena kita harus lihat nomor lain sampai terakhir, lipat kembali susah juga, pokoknya repot," kata warga bernama Eliazer yang mencoblos di TPS 37, Kelurahan Lasiana, Kelapa Lima.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaMenurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak 3-7 Februari 2024.
Baca Selengkapnya1.297 TPS di Tanah Papua Belum Pemungutan Suara, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaBawaslu mengatakan sempat ada kampanye di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur
Baca SelengkapnyaJika nantinya kajian tersebut dianggap memenuhi syarat pelanggaran Pemilu, maka tidak menutup kemungkinan adanya PSU.
Baca SelengkapnyaKPU Kota Tangerang Selatan mulai mendistribusikan logistik pemilu ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca Selengkapnya"Per hari ini tersisa 514 TPS yang belum mencoblos,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah membenarkan ada sejumlah PTPS belum dicairkan honornya.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta Pusat mulai sibuk melakukan pendistribusian logistik Pemilu 2024 ke 3.129 TPS yang tersebar di 44 kelurahan dan delapan kecamatan di Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSebanyak delapan belas sepeda motor dan delapan gerobak sapi membawa logistik Pemilu.
Baca SelengkapnyaKPU mulai mendistribusikan berbagai logistik Pemilu 2024, seperti bilik, kotak suara, alat coblos, hingga bantalan ke tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca Selengkapnya