Derita Anik wanita paruh baya tinggal di tempat pembuangan sampah
Merdeka.com - Sudah puluhan tahun Anik Subaidah (52) hidup sebatang kara. Kesehariannya makan dari hasil penjualan barang rongsokan. Bahkan untuk tidur, dia memilih di bawah pohon dekat pembuangan sampah pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Sejak bayi, dia sudah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Menurut pengakuannya, sejak kecil diasuh oleh orangtua angkat yang merupakan tetangga dari orang tuanya dahulu.
"Yang asuh saya sudah meninggal dan rumah dijual. Jadi saya terbiasa seperti ini sudah puluhan tahun," aku Anik sambil memilah tumpukan sampah plastik yang didapatnya.
-
Siapa yang mengasuh anak pertama? Anak pertama biasanya diasuh dengan kombinasi antara naluri dan percobaan. Orang tua cenderung menjadi sangat perhatian, ketat dalam menerapkan aturan, dan terkadang terlalu cemas terhadap hal-hal kecil.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Bagaimana bayi bisa ditinggal sendirian? 'Bayi dapat ditinggal sendirian untuk tidur siang, terutama jika mereka berada di kasur yang kokoh tanpa selimut atau bantal berbulu, dengan pakaian yang pas, seperti yang direkomendasikan untuk mencegah SIDS,' terang Dr. Howe.
-
Dimana anak kedua belajar dari pengalaman keluarga? Sebagai anak kedua, laki-laki ini sering belajar dari pengalaman kakak mereka. Mereka mungkin menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi situasi yang sama karena melihat kakak mereka melalui pengalaman mereka sendiri.
-
Siapa yang kehilangan orang tua di usia muda? Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa Roman kehilangan kedua orang tuanya sebelum dirinya genap berusia empat tahun. Ibunya yang bernama Iriana meninggal karna keracunan saat Roman masih berusia satu tahun. Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian setelah ibunya meninggal, akibat kecelakaan derek konstruksi.
-
Bagaimana bayi mengenali orang tuanya? Menurut Alison Gopnik, PhD, seorang profesor psikologi di University of California, bayi mulai mengenali pengasuhnya hanya dalam beberapa minggu pertama. Mereka akan menunjukkan preferensi untuk berada di dekat orangtua mereka dibandingkan dengan orang lain.
Anik menceritakan kalau ayahnya hilang saat melaut. Saat itu dirinya masih dalam kandungan, ketika lahir belum genap sebulan, ibunya meninggal. Sejak itu dirinya diasuh oleh tetangganya.
Setiap malam, dia tidur di bawah pohon, tanpa atap dan dinding, hanya beralas tikar pandan serta berselimut awan.
Dia mengaku tidak pernah mengemis selama ini. Meski hasil mengumpulkan sampah plastik baru dua bulan bisa terjual. Itu pun tidak seberapa, kadang hanya Rp 200 ribu sekali jual.
Untuk makan, Anik lebih sering ngutang di sebuah warung langganannya di Gilimanuk dan dibayar ketika hasil memilah sampahnya sudah terjual.
"Orangnya baik ngasih saya ngebon makan. Jika mandi saya bayar Rp 3000 sambil nyuci di terminal manuver. Saya tidur disini karena tidak punya rumah,” tuturnya.
Jika hujan, dia mengungsi ke depan pertokoan. Dia mengaku tidak ingin pindah kemana-mana. Justru karena sudah ber-KTP Gilimanuk dan meskipun tidak punya rumah akan bertahan hidup di Gilimanuk.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Jineng Agung, Gilimanuk Gede Yasa yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu jika ada warga yang tinggal di tempat pembuangan sampah tersebut.
"Saya sering lewat tapi kok tidak tahu kalau ada yang tinggal di situ (tempat sampah)," kata Yasa.
Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi masalah ini ke Dinas Sosial Pemkab Jembrana dan mengharapkan ada solusi untuk Ibu Anik. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral anak angkat usir ibu yang sudah tua renta. Kisahnya pilu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaDia mendedikasikan seluruh hidupnya demi merawat sang ibu di tengah hutan tanpa tetangga.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKisah Vina tinggal di gubuk jauh di tengah hutan bersama kedua orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perjuangan seorang Ibu besarkan anaknya dari hidup menumpang hingga lulus S2 dan punya rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita membagikan momen haru rujuknya kedua orang tua usai bercerai selama 22 tahun.
Baca SelengkapnyaIbu Amina mengaku sudah sejak kecil tinggal di tempat ini. Bahkan ia mengatakan sudah mempunyai cucu.
Baca SelengkapnyaBaru tahu anak adopsi di usia 25 tahun, wanita ini bertemu dengan ayah kandungnya. Ia tak menyangka ibu dan saudara kembarnya telah wafat.
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca SelengkapnyaKisah sedih seorang gadis diusir dan ditolak kembali ke rumah oleh orang tuanya. Kini, tinggal dan dirawat di panti ODGJ.
Baca SelengkapnyaSeorang gadis asal pelosok Sukabumi, Jawa Barat sempat mencuri perhatian warganet di media sosial.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca Selengkapnya