Derita bayi Febriani, tak bisa BAB hingga harus 3 kali operasi
Merdeka.com - Fatimah Soetifanik (21), tak menyangka bayi yang baru dilahirkan sebulan lalu menderita Hirsprung (gangguan penyerapan pada usus).
Akibat penyakit itu, bayi bernama Febriani Hake terpaksa menjalani operasi. Bahkan saat ini bayi, malang tersebut sudah operasi untuk ke 3 kalinya di RSUP Sanglah. Namun, operasi itu Febriani belum juga sembuh dari penyakitnya.
Operasi ketiga Febriani pun menelan biaya sangat tinggi. Biaya operasi dan perawatannya hampir seratus juta rupiah. Padahal, suami Fatimah hanya seorang karyawan biasa di salah satu Hotel di Jimbaran.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Kenapa bayi bisa cacat lahir? Penyebab Bayi Cacat Lahir Bayi lahir cacat adalah bayi yang sejak lahir sudah mengalami kelainan struktur atau fungsi tubuh. Kelainan ini bisa berdampak pada bagian tubuh tertentu, seperti bibir sumbing, kaki bengkok, spina bifida, atau otak. Kelainan ini juga bisa berhubungan dengan fungsi tubuh tertentu, seperti metabolisme, sensorik, atau perkembangan otak. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Berikut ini adalah enam penyebab utama yang perlu Anda ketahui:
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
Ditemui di Ruang Cempaka RSUP Sanglah, Fatimah menceritakan jika bayi perempuannya itu terlahir secara normal di RS Jimbaran pada tanggal 7 Juni lalu.
Menurutnya, saat lahir bayinya terlihat sehat. Akan tetapi, beberapa hari setelah di rumah Febriani belum bisa mengeluarkan kotoran sehingga terus menangis. Ketika itulah, diketahui jika buah hatinya mengalami gangguan penyerapan pada usus.
Ayah sang bayi, Yohanes Lemalaba menuturkan sebelum dioperasi pihak dokter membuat kolostomi pada bagian perut sebagai saluran pembuangan sementara.
Namun karena terkendala biaya, Fatimah dan suaminya pun terpaksa memulangkan bayinya dalam kondisi yang belum normal.
"Sebelumnya, Feberiani sempat dirawat satu minggu di sini (RSUP Sanglah), tapi karena kami tidak ada uang. Terpkasa kami pulangkan," ungkapnya, Jumat (5/8).
Kemudian, pada tanggal 23 Juni lalu Febriani kembali dilarikan ke RSUP Sanglah karena kondisinya semakin parah. Keesokan harinya, pihak RSUP Sanglah melakukan tindakan operasi yang pertama. Kemudian dilanjutkan operasi yang ke 2 pada tanggal 1 Juli. Namun operasi yang ke 2 ini tidak berhasil lantaran ususnya mengalami entrokolitis (infeksi ada usus).
"Beberapa hari yang lalu sudah dilakukan operasi yang ke tiga. Saat ini, masih menunggu HBnya normal untuk dilanjutkan operasi yang ke empat," kata Yohanes.
Dia menambahkan, untuk biaya perawatan selama ini terpaksa meminta bantuan kerabat dan keluarga. Sebab, mereka tidak dapat mengurus kartu BPJS karena belum memiliki kartu keluarga.
"Biayanya perawatan selama ini jumlahnya sampai Rp 103 juta. Kami baru bisa membayar Rp 4 juta," ditimpali Fatimah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaTernyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.
Baca SelengkapnyaRizki nyaris tidak mengikuti olimpiade tahun ini karena saat kualifikasi mengalami sakit usus buntu yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIni dia postingan Sandra Dewi setelah menjalani operasi ambeien.
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaAnnisa Trihapsari ceritakan kronologi Sultan Djorghi yang sempat masuk rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaKetika bayi mengalami sembelit, orangtua harus segera menyadari dan mencari cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaKisah haru pengamen yang bekerja untuk beli kantung BAB untuk bayinya yang baru saja lahir tanpa anus.
Baca SelengkapnyaKabar bahagia datang dari Ratu Meta yang pada Senin, 29 Juli 2024. Simak cerita terkait perjuangannya berikut ini!
Baca Selengkapnya