Derita bertubi-tubi anak PRT di Yogya jadi pelampiasan emosi majikan
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa Sartini (36) dan putranya berinisial JM (1,5). Dia menjadi korban dugaan penganiayaan yang dilakukan AC, sang majikan. Sejak Februari hingga September 2016, keduanya disekap di rumah AC yang berada di Jalan Parangtritis, Jetis, Bantul. Selama kurun waktu itu juga, Sartini dan JM menjadi korban tindak kekerasan majikan.
Sang majikan diketahui sering berpindah tempat, mulai dari Klaten, Sukoharjo dan terakhir di Bantul. AC selama ini membuka usaha toko alat-alat persawahan. Diduga lantaran usahanya kolaps, membuat kondisi AC labil.
"Awalnya baik. Sehingga saya mau saja diajak ikut pindah-pindah. Ya setelah usahanya turun itu, berubah. Seingat saya sejak Bulan Februari 2016 mulai sering bentak-bentak dan ringan tangan, saya tidak boleh keluar," ujar Sartini saat ditemui merdeka.com di PPA Polda DIY kemarin.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang mengalami stres traumatis? Stres traumatis bisa muncul akibat peristiwa traumatis seperti bencana alam, serangan, atau kehilangan orang tercinta.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
Sartini mengaku JM berulang kali dianiaya, mulai dari ditempeli besi panas, dimasukkan ke dalam kulkas selama satu jam, bahkan dimasukkan ke dalam mesin cuci lantaran menangis. Akibatnya, JM saat ini mengalami trauma ketika mendengar suara mesin cuci.
"Kata majikan saya, anak saya sampai nangis-nangis. Saya tidak berani menolong karena diancam," kenang Sartini.
Tidak hanya menyiksa dengan tangan kosong, AC juga melakukan penyiksaan dengan berbagai alat. Gigi JM pernah dipatahkan menggunakan tang.
Sartini menambahkan bahwa pernah suatu kali majikannya mengamuk. JM kemudian disiram dengan kopi panas di bagian kemaluan. Bahkan, dua jari kaki kanan diikat dengan karet gelang selama satu malam hingga tulangnya bergeser. JM juga pernah dipaksa makan sambal pedas.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaTetangga kerap mendengarkan suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaWarga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengapresiasi Kepolisian Depok yang langsung mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKondisi anak perempuan berinisial N (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya seringkali terlihat murung.
Baca SelengkapnyaAnak tersebut terlihat menangis dan mengatakan ampun. Namun, pria itu tetap mencubit sang anak.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pengasuh berinisial S (35) yang tega menyiramkan air panas ke anak berusia 1 tahun 3 bulan berinisial KCB di daycare di Sawangan, Depok
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca SelengkapnyaMemang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap saat korban menceritakan perilaku bejat ayahnya kepada ibunya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah ibunya curiga dengan perubahan perilaku korban yang cenderung murung dan tak mau bergaul.
Baca Selengkapnya