Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Derita Gina, bocah menderita Hydrocephalus membutuhkan bantuan

Derita Gina, bocah menderita Hydrocephalus membutuhkan bantuan Bocah Hydrocephalus. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Suasana Rumah Sakit standar Internasional di Sanglah, Bali, nampak begitu lenggang, Senin (30/11) siang. Sejumlah perawat magang juga terlihat santai bercengkrama, ada pula yang senyum-senyum sendiri sambil bermain handphone.

Namun tiba-tiba melintas di teras ruang Asoka di RSUP Sanglah, Denpasar ini, seorang ibu dengan penuh peluh dan bibir yang kering, sedang mengipas-ngipaskan kain ke anaknya. Sesekali ibu ini mengusap peluh si anak yang duduk terkulai di kursi roda.

‎Adalah Gina, putri dari Nuryeni yang sudah berumur 11 tahun ini, terkulai lemas tak berdaya di kursi roda dengan kondisi kepala membesar. Sudah hampir sebulan Gina dirawat di RSUP Sanglah, setelah sebelumnya mendapat perawatan di Sukabumi Jawa Barat.

Ditemui di kamar perawatan nomor 1, Nuryeni (33) didampingi suaminya Wawan (38) menceritakan, bagaimana proses kelahiran anak semata wayangnya itu. Katanya, Gina sudah memiliki gejala hydrocephalus setelah dilahirkan, di mana saat itu kepalanya terasa lembut jika ditekan.

Baru setelah usianya beranjak 3 bulan, kepala Gina mulai terlihat membesar, tidak seperti kepala bayi normal pada umumnya.

"Iya mas, setelah melahirkan, saya mulai merasa ada yang aneh pada kepala bayi saya. Saat ditekan, terasa lembut seperti ada cairan di dalamnya," kata Ibu Gina di RSUP Sanglah, Denpasar Bali. Senin (30/11).

Meski sudah mengetahui jika Gina mengalami hydrocephalus, pasangan suami istri ini tidak bisa berbuat apa-apa untuk membiayai pengobatan anaknya. Akhirnya dibiarkan begitu saja, hingga Gina berumur 2 tahun baru mendapat bantuan perawatan.

Saat itu Gina dibawa ke salah satu RS di Bandung, Jawa Barat, untuk menjalani operasi. Namun, tanpa alasan yang jelas dari pihak rumah sakit operasi tersebut dibatalkan.

"Dulu pernah dirawat di RS di Bandung, rencananya mau dioperasi, tetapi dari dokternya bilang kalau anak saya ini tidak bisa dioperasi," Kenang Wawan.

Setelah dibuat putus asa oleh keputusan dokter di RS tersebut, Nuryeni mencoba membawa anaknya ini ke salah satu dokter saraf. Namun, lagi-lagi hasil sama. Bahkan, dokter saraf tersebut mengatakan kalau hydrocephalus yang diderita Gina tidak bisa disembuhkan.

"Selama ini kami pasrah aja mas, soalnya udah beberapa kali dirawat hasilnya tetap sama. Kalau, kepala Gina tidak bisa dioperasi," keluhnya.

Namun dirinya tetap yakin kalau Tuhan ciptakan penyakit tentu pula ada obatnya. Lanjutnya, bahwa hasil pemeriksaan dokter, cairan di kepala Gina sudah mencapai 70 persen. Namun, Gina tidak pernah rewel. Bahkan bisa ditinggal pergi jika ibunya sedang memasak di dapur.

"Kadang-kadang ia kejang, tapi tidak terlalu sering. Kalau saya lagi ada kerjaan, ia betah duduk di depan TV, apalagi kalau ada film kartun Upin-Ipin," katanya sembari mengatakan kalau selama ini mereka tinggal di sebuah kamar mungil indekos di Jalan Malioboro, Gang X.

Selain karena rasa putus asa, Nuryeni juga kesulitan untuk membiayai perawatan anaknya. Di mana, suaminya tidak memiliki penghasilan tetap karena hanya berkerja serabutan. Namun, setelah mendapat sokongan moril dan meteri dari Yayasan Nur Rabbani Al Walanny, Gina akhirnya bisa mendapat perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar.

"Kalau tidak ada halangan lagi, sebentar lagi akan jalani operasi. Jadwal seharusnya hari Jumat (27/11) lalu, tetapi kata petugas di ruang operasi masih antre akhirnya ditunda," ujarnya.‎

Meski sudah mendapat donatur dan dibantu BPJS untuk pembiayaan operasi, Nuryeni dan Wawan masih mengharapkan uluran tangan dermawan yang ingin membantu membiayai perawatan Gina setelah dioperasi.

"Ia mas, kami pusing memikirkan biaya perawatan setalah dioperasi nanti. Soalnya, setelah dioperasi harus dirawat delapan bulan lagi baru bisa sembuh. Semoga saja, ada orang yang bersedia membantu kami ke depannya," katanya penuh harap. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awalnya Enggak Bisa Pipis, Bocah 11 Tahun kini Harus Rutin Cuci Darah, Penyebabnya Makanan & Minuman
Awalnya Enggak Bisa Pipis, Bocah 11 Tahun kini Harus Rutin Cuci Darah, Penyebabnya Makanan & Minuman

Bocah malang bernama Raihan itu menderita gagal ginjal. Kini ia rutin melakukan pengobatan rawat jalan.

Baca Selengkapnya
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian

Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.

Baca Selengkapnya
Putra Ganteng Gilang Dirga Dilarikan ke Rumah Sakit, Trombosit Menurun dan Suhu Tubuh Capai 38 Derajat
Putra Ganteng Gilang Dirga Dilarikan ke Rumah Sakit, Trombosit Menurun dan Suhu Tubuh Capai 38 Derajat

Putra semata wayang Gilang Dirga dan Adiezty Fersa yakni Gin Dirga harus dilarikan ke rumah sakit

Baca Selengkapnya
Anak Mati Batang Otak hingga Koma Usai Operasi Amandel, Orang Tua Polisikan RS ke Polda Metro
Anak Mati Batang Otak hingga Koma Usai Operasi Amandel, Orang Tua Polisikan RS ke Polda Metro

A divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel

Baca Selengkapnya
Rara LIDA Sedih Sang Ibu Dilarikan ke Rumah Sakit Akan Jalani Operasi 'Semoga Setelah ini Ibu Bisa Sehat Seperti Sediakala'
Rara LIDA Sedih Sang Ibu Dilarikan ke Rumah Sakit Akan Jalani Operasi 'Semoga Setelah ini Ibu Bisa Sehat Seperti Sediakala'

Operasi pertama sudah dilakukan pada Agustus lalu. Kini, ibunda Rara akan menjalani operasi kedua.

Baca Selengkapnya
Kepala Bocah di Tasikmalaya Tersangkut Kaleng Wafer, Sulit Dilepas sampai Harus Dibantu Damkar
Kepala Bocah di Tasikmalaya Tersangkut Kaleng Wafer, Sulit Dilepas sampai Harus Dibantu Damkar

Pelepasan kaleng berlangsung dramatis selama kurang lebih 10 menit.

Baca Selengkapnya