Derita kakek di Malang, jalan bolak-balik memikul jeriken demi air
Merdeka.com - Pikulan terbuat dari bambu dan dua jeriken 25 literan menjadi sahabat Juri (60) untuk mendapatkan air bersih. Sehari-hari, pria tanpa anak ini harus tiga kali bolak-balik memikul air dari kampung sebelah yang berjarak 2,5 kilometer.
Jalanan beraspal yang naik dan turun tidak membuatnya patah semangat demi mendapatkan air bersih. Dia merasa mempunyai kewajiban menyediakan air bersih untuk istri dan kakaknya yang tinggal serumah.
"Dipakai untuk tiga orang, bolak-balik tiga kali setiap hari," kata Juri di rumahnya, Malang, Sabtu (25/7).
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa warga Klaten kekurangan air bersih? Sarmini, salah seorang warga menjelaskan bahwa dampak kekeringan sudah terjadi dua bulan lamanya. Demi memperoleh air bersih, warga harus antre dengan warga lain. Mereka juga harus rela menempuh jarak 1,5 km dari rumah. Air bersih digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci. Setiap harinya ia membutuhkan sekitar 4-6 jeriken air. “Dari air hujan. Pakai tandon. Kalau saat ini kering tandon saya. Untuk air saya ambil di sini. Antre paling kadang setengah sampai satu jam,“ kata Sarmini dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (7/8).
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Mengapa warga Desa Gempolrejo kekurangan air bersih? Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
-
Mengapa warga Grobogan kesulitan mendapatkan air bersih? Krisis air bersih sudah berlangsung hingga berbulan-bulan. Kondisinya kian parah. Kehidupan warga makin susah.
Air itu sebagian digunakan untuk kebutuhan minum dan memasak yang dituangkan di sebuah bejana besar terbuat dari plastik. Sementara sebagian lagi disimpan di bak kamar mandi.
Juri adalah salah satu warga Dusun Blandit Timur, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang. Sudah sebulan terakhir, daerahnya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Dia harus memikul air dari kampung tetangga, Kampung Banyol.
Tandon dekat rumah Juri yang selama ini menjadi tumpuan warga, tidak lagi keluar air. Debit dari mata air berkurang drastis karena kekeringan. Air yang selama ini dialirkan melalui pipa paralon tidak sampai ke tandon dekat rumah.
Para warga menggunakan sepeda motor dengan membawa jeriken sekaligus, tetapi Juri tidak memiliki sepeda motor. "Mboteh gadah (tidak punya) sepeda motor. Ya mikul tiga kali sehari," katanya.
Struktur tanah Desa Blandit berada di lereng perbukitan, sehingga banyak ditemukan bebatuan besar saat dilakukan pengeboran air. Selama ini, warga secara kolektif menggunakan tandon bantuan pemerintah yang terhubung dengan mata air.
"Pernah menggali sumur sendiri tetapi tidak ada airnya, padahal sudah dalam," katanya.
Juri berharap segera turun hujan atau pemerintah akan mengedrop air. Biasanya, saat musim kemarau pemerintah akan mengirimkan mobil tangki ke tandon dekat rumah.
"Semoga usaha Pak Petengan (Kepala Dusun) bisa mendapatkan drop-dropan air," katanya.
Sementara itu, Abdul Lathief (40) sehari-hari mengambil air sembilan jeriken dengan ukuran 30 liter. Sekali mengambil dengan sepeda motor mampu membawa tiga jeriken.
"Semua warga mengambil air di sini, biasanya kalau pagi dan sore antre panjang. Siang begini ke sawah semua," katanya.
Latief juga berharap pemerintah segera mengedrop air bersih. Karena sudah sangat banyak warga yang kekeringan. "Kalau ada drop-dropan ambil airnya tidak jauh," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca SelengkapnyaBantuan 40 ribu liter air bersih yang dibagikan kepada ratusan warga itu langsung habis dalam waktu satu jam.
Baca SelengkapnyaBanjir yang berasal dari luapan air Kali Baru itu menyebabkan akses Jalan Raya Bogor tergenang air setinggi 60 cm.
Baca Selengkapnya