Derita Pendatang di Wamena Akibat Kerusuhan Berujung Petaka
Merdeka.com - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, menjadi mimpi buruk bagi warga. Bukan hanya warga asli Wamena, tapi juga bagi warga pendatang.
Mereka mesti menerima kenyataan pahit bahwa situasi Wamena membuat gusar hati. Apalagi sejumlah pendatang turut menjadi korban kerusuhan di Wamena. Berikut derita para pendatang di Wamena akibat kerusuhan yang terjadi:
Puluhan Pendatang Meninggal
-
Bagaimana warga Mamuju beradaptasi? 'Dari studi yang dilakukan secara bertahap, ditemukan bahwa darah dari penduduk Mamuju cenderung lebih tahan dari paparan, dibanding dari darah yang berasal dari kelompok kontrol atau di lingkungan yang normal,' ujar, Peneliti PR Teknologi Radioisotop Radiofarmaka dan Biodosimetri, Dwi Ramadhani di Youtube BRIN.
-
Bagaimana masyarakat Tegal menolaak malapetaka di Rebo Wekasan? Selain itu, masyarakat banyak yang melaksanakan ritual shalat Rebo Wekasan, mengunjungi sanak saudara, bahkan membuat serangkaian acara selama seharian yang kemudian ditutup dengan pertunjukan wayang, mandi Safar di sungai.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Bagaimana cara menghadapi pahitnya perjuangan? Hidup adalah campuran antara pahit dan manis, tapi terserah kita untuk menemukan kebahagiaan dalam keduanya.
Kerusuhan di Wamena, Papua, menyisakan duka mendalam bagi pendatang. Perusuh membabi buta terhadap warga dan pendatang di Wamena.
Akibat kerusuhan itu, puluhan pendatang meninggal. "22 adalah masyarakat pendatang Papua. Mereka meninggal akibat luka bacok dan akibat terbakar dalam rumahnya yang dibakar atau runtuh karena dibakar," kata Kapolri Tito Karnavian di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (24/9/2019).
Harus Mengungsi
Sekitar 3.200 warga diungsikan dari Wamena. Hal ini untuk menjaga keamanan warga dari para perusuh. Dari ribuan warga yang mengungsi, paling banyak pendatang.
"Warga pendatang yang berasal dari Makassar, Padang, kemudian dari Jawa Timur. Jadi seluruh warga pendatang yang ada di Wamena," kata Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, Minggu (29/9).
Ketakutan dan Trauma
Kerusuhan di Wamena yang menelan puluhan korban jiwa, membuat pendatang ketakutan dan trauma berat. Sebagian pendatang ingin pulang kampung lantaran takut terjadi kembali kerusuhan.
Meski begitu, Polri menegaskan bahwa perusuh tidak mengincar warga pendatang.
"Pelaku pembakaran bukan penduduk asli Wamena (orang Lembah Baliem). Mereka justru banyak membantu memberi perlindungan kepada para pendatang dengan mengamankan di rumah warga maupun gereja," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal, Minggu (29/9).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaSaat kapal mulai meninggalkan Pulau Wakatobi, warga desa yang mengantar hingga dermaga pun melambaikan tangan mereka.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengantarkan para mahasiswa hingga dermaga. Mereka tampak bersedih mengantarkan kepergian para mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKurang lebih 500 warga yang mengungsi di sejumlah posko di Wulanggitang dan Sekolah Dasar Kemiri
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaRitual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaViral momen perpisahan mahasiswa KKN dengan warga setempat, penuh air mata.
Baca Selengkapnya