Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Derita Rusmina, pejuang kemerdekaan yang kini tinggal di panti jompo

Derita Rusmina, pejuang kemerdekaan yang kini tinggal di panti jompo Rusmina hidup di panti jompo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kemerdekaan Indonesia sudah menginjak 70 tahun. Namun, kemerdekaan itu tak semua warga bisa menikmatinya. Tak hanya rakyat yang hidup setelah kemerdekaan, orang-orang yang berani dan mempertaruhkan nyawa demi mengusir penjajah juga tak menikmati kemerdekaan itu.

Dia adalah Rusmina, wanita renta berusia 99 tahun. Tak banyak orang mengenal wanita tua yang bungkuk itu. Sekilas jika melihatnya, dia hanya wanita dengan seluruh kulitnya keriput termakan usia. Bahkan, ada saja orang mengenalnya nenek-nenek yang seharusnya sudah dikubur dalam tanah.

Namun, siapa sangka dia adalah salah satu dari puluhan ribu pejuang yang turut terjun ke medan perang melawan penjajah. Tak diduga, Rusmina yang keriput itu tak terhitung lagi memegang bambu runcing membunuh lawan dalam pertempuran, bahkan di barisan terdepan. Entah berapa tentara Belanda dan Jepang yang tewas di tangannya.

Orang lain juga bertanya?

Ternyata, perjuangan dan pengorbanan wanita kelahiran Cirebon 22 Agustus 1916 itu seakan tak berarti seusai proklamasi. Jangan kan diberi penghargaan dan perhatian lebih dari negara sebagai veteran, Rusmina hanya hidup di panti jompo, sama dengan wanita-wanita renta lainnya.

Dengan kaki gontai dengan terbungkuk, Rusmina berusaha menghampiri merdeka.com saat menyambanginya di Panti Jompo Tresna Werdha Teratai Palembang, tempat dia tinggal sekarang. Wajahnya terlihat sumringah saat berjabat tangan dan langsung mempersilakan duduk di ruang tamu panti.

Meski usainya nyaris seabad, pendengaran dan penglihatan Rusmina masih tajam. Bahkan ingatan selama masih muda dan menjadi pejuang juga masih dalam. Dengan santai, Rusmina menuturkan kisah hidupnya.

Rusmina mengaku sejak umur 19 tahun menjadi pejuang. Dia nekat meninggalkan orangtua dan keluarganya di Cirebon untuk melamar menjadi tentara. Beruntung, dia mampu meyakinkan banyak orang sehingga terpilih.

"Orang bilang perempuan itu di rumah saja, ngapain ikut perang. Nyusahin aja nanti," ujar Rusmina kepada merdeka.com, Kamis (13/8).

Begitu resmi menjadi tentara, Rusmina dikirim ke beberapa daerah di Pulau Jawa untuk mengusir Belanda. Senjata yang dia gunakan hanya sepotong bambu runcing. Kemudian, Rusmina diberangkatkan ke Palembang untuk turun ke medan perang yang terkenal dengan perang lima hari lima malam tahun 1947.

Dalam perang ini, nyawanya nyaris hilang setelah tertembak senjata Benda. Beruntung, peluru datang dari samping dan hanya mengenai payudaranya sebelah kiri. Lantaran lukanya membahayakan, tim kesehatan memutuskan payudara Rusmina harus dioperasi. Belum sembuh betul, Rusmina kembali memanggul bambu runcing.

"Waktu itu semangat saya berkobar, kalau lihat Belanda atau Jepang langsung emosi, biar tak bunuh saja," ungkapnya.

Singkat cerita, Rusmina mengatakan, semenjak ditinggal suami dan anaknya semata wayangnya tahun 1962, dia harus menelan kehidupan pahit. Semua harta benda yang dimilikinya, mulai dari penghargaan dari Presiden Soekarno, surat-surat penting hingga barang berharga miliknya, dicuri orang di kereta api dalam perjalanan dari Cirebon ke Palembang.

"Sampai ke stasiun sini, tas saya hilang dicuri orang. Semuanya habis, tinggal baju di badan," tuturnya.

"Saya tidak ingin dihargai sebagai pejuang, tapi saya minta jangan rusak pengorbanan kami sebelum Indonesia merdeka," tutupnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri

Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat

Bocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya
Kisah Para Anak Artis Pilih Jadi Abdi Negara, Tak Ikuti Jejak Orang Tua
Kisah Para Anak Artis Pilih Jadi Abdi Negara, Tak Ikuti Jejak Orang Tua

Beberapa anak artis Indonesia memilih berkarir di bidang militer seperti polisi dan tentara. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya
Cerita Anak Yatim Ini 6 Kali Tes, Kuasai Bahasa Inggris Akhirnya Lolos Masuk TNI, Sang Ibu Loncat-loncat Bahagia
Cerita Anak Yatim Ini 6 Kali Tes, Kuasai Bahasa Inggris Akhirnya Lolos Masuk TNI, Sang Ibu Loncat-loncat Bahagia

Ada tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Profil Francisca C. Fanggidaej, Nenek Reza Rahadian Seorang Pejuang Perempuan yang Terbuang
Profil Francisca C. Fanggidaej, Nenek Reza Rahadian Seorang Pejuang Perempuan yang Terbuang

Francisca Casparina Fanggidaej merupakan pejuang perempuan yang aktif dalam organisasi pergerakan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Fransisca Fanggidaej, Nenek Aktor Reza Rahadian Ternyata Penasihat Presiden Soekarno
Mengenal Sosok Fransisca Fanggidaej, Nenek Aktor Reza Rahadian Ternyata Penasihat Presiden Soekarno

Sikap progresif dan kritis dari Reza Rahadian menurun dari neneknya, Fransisca Casparina Fanggidaej. Ia adalah tokoh pergerakan wanita Indonesia asal Timor

Baca Selengkapnya
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat

Sosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Letda Inf Sawung Setyawan yang Baru Lulus dari Akmil, Ternyata Ayahnya Bukan Orang Sembarangan
Letda Inf Sawung Setyawan yang Baru Lulus dari Akmil, Ternyata Ayahnya Bukan Orang Sembarangan

Peraih Adhi Makayasa 2023 dari TNI Angkatan Darat, Letda Inf Sawung Setyawan menceritakan alasannya menjadi seorang tentara.

Baca Selengkapnya
Kisah Siswa Bintara Polri Yatim Piatu Hidup Sebatang Kara, Dapat Semangat dari Komandan
Kisah Siswa Bintara Polri Yatim Piatu Hidup Sebatang Kara, Dapat Semangat dari Komandan

Tak sedikit warganet yang memberikan semangat untuk siswa Bintara Polri satu ini.

Baca Selengkapnya
Anak Broken Home ini Pilih Tinggal Sendiri di Hutan Pakai Tenda, Ngaku Tak Lagi Mendapat Perhatian
Anak Broken Home ini Pilih Tinggal Sendiri di Hutan Pakai Tenda, Ngaku Tak Lagi Mendapat Perhatian

BM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.

Baca Selengkapnya
Membentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan
Membentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan

Potret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Jarang yang Tahu, Peran Penting Ibu Ruswo Dalam Revolusi Fisik Yogyakarta
Jarang yang Tahu, Peran Penting Ibu Ruswo Dalam Revolusi Fisik Yogyakarta

Setelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Itu disebut dengan Revolusi Fisik.

Baca Selengkapnya