Derita Rusmina, pejuang kemerdekaan yang kini tinggal di panti jompo
Merdeka.com - Kemerdekaan Indonesia sudah menginjak 70 tahun. Namun, kemerdekaan itu tak semua warga bisa menikmatinya. Tak hanya rakyat yang hidup setelah kemerdekaan, orang-orang yang berani dan mempertaruhkan nyawa demi mengusir penjajah juga tak menikmati kemerdekaan itu.
Dia adalah Rusmina, wanita renta berusia 99 tahun. Tak banyak orang mengenal wanita tua yang bungkuk itu. Sekilas jika melihatnya, dia hanya wanita dengan seluruh kulitnya keriput termakan usia. Bahkan, ada saja orang mengenalnya nenek-nenek yang seharusnya sudah dikubur dalam tanah.
Namun, siapa sangka dia adalah salah satu dari puluhan ribu pejuang yang turut terjun ke medan perang melawan penjajah. Tak diduga, Rusmina yang keriput itu tak terhitung lagi memegang bambu runcing membunuh lawan dalam pertempuran, bahkan di barisan terdepan. Entah berapa tentara Belanda dan Jepang yang tewas di tangannya.
-
Bagaimana Kartini Hermanus memulai karir militernya? Setelah lulus dari Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil), Kartini Hermanus memulai karir militer sebagai anggota TNI-AD dari Korps Ajudan Jenderal.
-
Bagaimana Gilang Dirga menyalurkan impiannya menjadi tentara? Meskipun ia telah mencapai kesuksesan besar dalam dunia hiburan, hasratnya untuk menjadi tentara tetap menjadi cita-cita yang terpendam dalam dirinya. Maka uniknya artis kelahiran 1999 ini memilih beberapa peran yang sesuai dengan cita-cita terpendamnya, untuk menyalurkan rasa inginnya pada saat itu.
-
Kenapa Kartini Hermanus berkarir di militer? Setelah menyelesaikan dua tahun kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Kartini Hermanus memutuskan untuk mendaftar di Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil) pada tahun 1970.
-
Bagaimana karier militer Try Sutrisno? Try meniti karier militer yang gemilang dan mencapai pangkat Jenderal TNI. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 dari tahun 1988 hingga 1993. Selama masa jabatannya, ia terlibat dalam banyak operasi militer penting, termasuk dalam penanganan konflik separatis, yang menguji kepemimpinan dan kemampuan strategisnya.
-
Siapa yang menginspirasi Gilang Dirga untuk menjadi tentara? Gilang Dirga merasa terinspirasi oleh saudaranya yang mengenakan seragam militer Angkatan Udara pada saat Idul Fitri.
-
Kenapa Kompol Syarif ingin jadi tentara? 'Ketika tahun 2006 itu, bapak saya Almarhum, saya masuk SMA Taruna, ya saya merasa sosok Ibu lah sebagai jadi panutan saya,' ujar Syarif.
Ternyata, perjuangan dan pengorbanan wanita kelahiran Cirebon 22 Agustus 1916 itu seakan tak berarti seusai proklamasi. Jangan kan diberi penghargaan dan perhatian lebih dari negara sebagai veteran, Rusmina hanya hidup di panti jompo, sama dengan wanita-wanita renta lainnya.
Dengan kaki gontai dengan terbungkuk, Rusmina berusaha menghampiri merdeka.com saat menyambanginya di Panti Jompo Tresna Werdha Teratai Palembang, tempat dia tinggal sekarang. Wajahnya terlihat sumringah saat berjabat tangan dan langsung mempersilakan duduk di ruang tamu panti.
Meski usainya nyaris seabad, pendengaran dan penglihatan Rusmina masih tajam. Bahkan ingatan selama masih muda dan menjadi pejuang juga masih dalam. Dengan santai, Rusmina menuturkan kisah hidupnya.
Rusmina mengaku sejak umur 19 tahun menjadi pejuang. Dia nekat meninggalkan orangtua dan keluarganya di Cirebon untuk melamar menjadi tentara. Beruntung, dia mampu meyakinkan banyak orang sehingga terpilih.
"Orang bilang perempuan itu di rumah saja, ngapain ikut perang. Nyusahin aja nanti," ujar Rusmina kepada merdeka.com, Kamis (13/8).
Begitu resmi menjadi tentara, Rusmina dikirim ke beberapa daerah di Pulau Jawa untuk mengusir Belanda. Senjata yang dia gunakan hanya sepotong bambu runcing. Kemudian, Rusmina diberangkatkan ke Palembang untuk turun ke medan perang yang terkenal dengan perang lima hari lima malam tahun 1947.
Dalam perang ini, nyawanya nyaris hilang setelah tertembak senjata Benda. Beruntung, peluru datang dari samping dan hanya mengenai payudaranya sebelah kiri. Lantaran lukanya membahayakan, tim kesehatan memutuskan payudara Rusmina harus dioperasi. Belum sembuh betul, Rusmina kembali memanggul bambu runcing.
"Waktu itu semangat saya berkobar, kalau lihat Belanda atau Jepang langsung emosi, biar tak bunuh saja," ungkapnya.
Singkat cerita, Rusmina mengatakan, semenjak ditinggal suami dan anaknya semata wayangnya tahun 1962, dia harus menelan kehidupan pahit. Semua harta benda yang dimilikinya, mulai dari penghargaan dari Presiden Soekarno, surat-surat penting hingga barang berharga miliknya, dicuri orang di kereta api dalam perjalanan dari Cirebon ke Palembang.
"Sampai ke stasiun sini, tas saya hilang dicuri orang. Semuanya habis, tinggal baju di badan," tuturnya.
"Saya tidak ingin dihargai sebagai pejuang, tapi saya minta jangan rusak pengorbanan kami sebelum Indonesia merdeka," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca SelengkapnyaBeberapa anak artis Indonesia memilih berkarir di bidang militer seperti polisi dan tentara. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaFrancisca Casparina Fanggidaej merupakan pejuang perempuan yang aktif dalam organisasi pergerakan.
Baca SelengkapnyaSikap progresif dan kritis dari Reza Rahadian menurun dari neneknya, Fransisca Casparina Fanggidaej. Ia adalah tokoh pergerakan wanita Indonesia asal Timor
Baca SelengkapnyaSosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaPeraih Adhi Makayasa 2023 dari TNI Angkatan Darat, Letda Inf Sawung Setyawan menceritakan alasannya menjadi seorang tentara.
Baca SelengkapnyaTak sedikit warganet yang memberikan semangat untuk siswa Bintara Polri satu ini.
Baca SelengkapnyaBM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca SelengkapnyaPotret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Itu disebut dengan Revolusi Fisik.
Baca Selengkapnya