Derita TKW 2 tahun koma di RS Saudi tak bisa pulang
Merdeka.com - Malang nasib Dede Yeti bin Sulaeman Marhali (56), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Pasir Pulo, RT 01 RW 06, Kelurahan Cijoro, Rangkasbitung, Lebak, Banten ini, niat merubah nasib menjadi TKI di Arab Saudi malah berujung pada penderitaan.
Yeti sampai saat ini mengalami koma (tidak sadarkan diri) karena terjatuh dari lantai dua rumah majikannya di Arab Saudi. Kini Yeti dirawat di rumah sakit setempat sejak 29 April 2014 hingga sekarang, keluarga belum bisa membawa pulang Yeti lantaran tidak ada biaya.
Yeti mulai bekerja di Arab Saudi sejak 22 Januari 2010 melalui PT Bantal Perkasa Sejahtera. Dia rela meninggalkan suami, anak dan cucunya demi mencari kehidupan yang lebih baik . Majikannya, bernama Nuroh Abduloh Nasir Al Jebren, tinggal di wilayah Dammam Al Khobar, Arab Saudi.
-
Apa yang diminta Yaqut kepada masyarakat? 'Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya bagus, syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih,' kata Yaqut.
-
Apa arti rindu keluarga bagi para perantau? Merantau itu bukan hal remeh. Jauh dari orang tua dan keluarga adalah hal paling sulit untuk dijalani.
-
Kenapa Keluarga Surbek harus meninggalkan Indonesia? Saat itulah keluarga Surbek terpaksa meninggalkan Indonesia walau itu merupakan pilihan yang sulit bagi mereka. Begitu pula dengan Gladys yang harus berpisah dengan Mino.
-
Gimana warga Jeneponto ngantar keluarga berhaji? 'Keluarga rela menunggu sampai (jemaah haji) berangkat. Iya, ada budaya dan tradisi mengharumkan nama keluarga, ini keluarga besar,' tuturnya.
-
Siapa yang bisa berdoa untuk keluarga? Doa juga menjadi wujud keikhlasan hati untuk menyerahkan segala urusan keluarga kepada Allah, agar dijauhkan dari mara bahaya, diberikan ketenangan, serta dipermudah segala urusan baik di dunia maupun di akhirat.
-
Apa misi Helmy Yahya? “Jadi saya punya misi untuk membantu anak muda dan UMKM ini scale up daya saing dan daya kreatif mereka,“ tutup Helmy Yahya.
Kementerian Luar Negeri pada Juni 2014, memberi kabar bahwa Yeti mengalami kecelakaan kerja di rumah majikannya.
Yeti terjatuh dari tangga dan mengalami pendarahan otak hingga mengalami koma. Ironisnya, Yeti selama dua tahun hingga kini masih bertahan dalam kondisi koma.
Maman Abdurohaman, suami Yeti mengharapkan pemerintah dapat membantu kepulangan istrinya yang kini dirawat di rumah sakit Arab Saudi.
"Kami berharap pemerintah maupun pihak perusahaan yang memberangkatkan dapat memfasilitasi kepulangannya yang kini berada di rumah sakit Arab Saudi," pinta Maman.
Sementara itu, Oni (55), tokoh masyarakat setempat mengatakan sejauh ini warga hanya mendoakan agar Yeti bisa kembali ke Tanah Air dalam kondisi selamat dan sehat. Meskipun, saat ini Dede Yeti dalam kondisi koma tak sadarkan diri.
"Kami berharap kepulangan TKW Lebak berjalan lancar dengan kondisi selamat," ucap Oni.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten berjanji siap memfasilitasi kepulangan Yeti.
"Kami siap memfasilitasi untuk pengurusannya ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak, Agus Mulyanto seperti dikutip Antara.
"Kami minta keluarga Yeti kembali lagi mendatangi Kemenlu di Jakarta jika orang tuanya ingin pulang ke Indonesia," sambung Agus.
Pemerintah daerah sebelumnya sudah menawarkan kepada keluarga Yeti. Namun, anggota keluarganya minta kepulangannya setelah sembuh dari perawatan di Rumah Sakit Abdul Azis, Arab Saudi.
Pemerintah daerah juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memulangkan Yeti ke Indonesia.
Pemerintah Daerah akan menghadap Direktorat perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Kami berharap kemenlu bisa memulangkan TKW asal Kabupaten Lebak itu," ujar Agus. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total 77 jemaah, 26 jemaah diketahui meninggal dunia, kemudian 8 jemaah diizinkan pulang ini ke Tanah Air .
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaIa tak pernah menyangka akan kembali ke kampung halaman tanpa sang suami.
Baca SelengkapnyaSatu dari 55 jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi sudah diizinkan pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTKI asal Sragen di Jepang, Ardhi dipulangkan ke Indonesia untuk menjalani perawatan medis lanjutan.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Merauke menceritakan pengalamannya saat hidup tanpa tempurung kepala selama 7 bulan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga saat ini sedang mengupayakan kepulangan Aas ke Indonesia. Namun upaya itu masih terganjal oleh beberapa persyaratan yang harus dipen
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaEmbarkasi Makassar tidak punya cukup waktu untuk mencari pengganti dua jemaah haji asal Maluku Utara yang sakit.
Baca SelengkapnyaIa menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca Selengkapnya