Desak pelaku ditangkap, keluarga korban pembunuhan tutup jalan di Timika
Merdeka.com - Keluarga korban pembunuhan di Timika memblokade Jalan Ahmad Yani menggunakan batang pohon, Senin (4/6) sekira pukul 06.15 Wit. Tak hanya itu, mereka juga membakar ban bekas.
Mereka juga melakukan proses adat di tengah jalan hingga membuat kendaraan bermotor tak bisa melintas.
Adalah keluarga Yance Waupuru (35) yang meregang nyawa usai dibunuh oleh orang tak dikenal, Minggu (3/6) dini hari di jalan Serui Mekar, Timika. Selain Yance, rekannya Meki Mipayau (30) ASN dari Kabupaten Asmat juga turut jadi korban pengeroyokan dan meninggal di RSUD Mimika.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Bagaimana para perampok menutup makam? “Penutupan galian yang dilakukan perampok itu menarik dan tidak biasa. Beberapa batu ditempatkan di sana, dengan sebuah tengkorak serigala di atasnya.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Dimana pertemuan keluarga APD dan pelaku berlangsung? 'Ia saya ayah korban bersama kedua orangtua pelaku datang ke Polda Jambi, untuk mencabut laporan polisi,' kata Rikarno Widi saat diwawancarai pada Senin (04/12).
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Polsek Mimika Baru dibantu personel Unit Patroli Sabhara Polres Mimika mendatangi TKP dan langsung bertemu keluarga korban dan meminta agar blokade dibuka, pukul 06.20 Wit.
Kanit Reskrim Polres Mimika, Ipda Andi Suhidin ketika dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut membenarkan dan mengatakan bahwa blokade telah dibuka sekitar pukul 09.55 Wit.
"Keluarga korban meminta agar pelaku pembunuhan segera ditangkap. Kami sudah bertemu keluarga dan komitmen untuk ungkap pelaku pembunuhan tersebut," kata Ipda Andi, seperti diberitakan Antara.
Sementara itu korban lain, Meki Mipayau (30) ASN dari Kabupaten Asmat belum dapat dievaluasi ke Asmat dan masih disemayamkan di ruang jenazah RSUD Mimika.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menambahkan, permasalahan dua desa ini yakni Desa Mandiangin dan Desa Rengkiling sudah lama terjadi.
Baca SelengkapnyaSelama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.
Baca SelengkapnyaRatusan masyarakat memblokir Jalan Nasional di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca Selengkapnya