Desak Pembebasan 26 Rekan, Ratusan Pencari Suaka di Makassar Geruduk Rudenim
Merdeka.com - Ratusan imigran pencari suaka berduyun-duyun ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar yang berada di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu (4/9).
Jauh-jauh dari Makassar dengan menumpang angkutan kota (angkot) dan sepeda, mereka menuntut 26 rekannya segera dibebaskan. Sekaligus mereka juga meminta agar difasilitasi ke instansi terkait agar segera diberangkatkan ke negara tujuan masing-masing.
Hingga dua kali perwakilan para imigran yang rata-rata dari Afghanistan dan Iran ini menemui pihak Rudenim, namun tetap menemukan jalan buntu. Tuntutan mereka tidak dipenuhi.
-
Bagaimana 37 warga Makassar masuk ke Madinah? 'Jadi kemarin hari Sabtu (1/6/2024) ada 37 warga Indonesia dan informasi yang kami dapat adalah warga Makassar yang ditangkap di Madinah. Dia masuk melalui Doha, Qatar terus lanjut ke Riyadh, dari Riyadh naik bus menuju ke Madinah,' ujarnya kepada wartawan, Minggu (2/6).
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Siapa yang mengajak warga Kampung Bubakan merantau? Dilansir dari Goodnewsfromindonesia, dulu mayoritas warga Desa Bubakan bermata pencaharian sebagai petani. Namun pada tahun 1978, seorang pengusaha asal Sukoharjo bernama Mbah Joyo, mengajak warga desa untuk merantau.
-
Apa yang ditemukan di permukiman tersebut? Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
"Kami datang ke sini supaya 26 teman kami dibebaskan dan kembali bersama kami," kata Mohammad Taher (24), salah seorang perwakilan para imigran ini.
Dia adalah salah satu imigran asal Timur Tengah yang sudah hampir tujuh tahun di Makassar, hingga sekarang mahir berbahasa Indonesia.
Didampingi Ali Sina (25), yang jauh lebih mahir berbahasa Indonesia logat Makassar, Mohammad Taher menjelaskan 26 rekannya yang diamankan polisi saat berunjuk rasa di depan gedung Wisma Kalla, Kamis (29/8).
Tempat itu jadi sasaran unjuk rasa karena Konjen Australia berkantor di sana. Harapannya, UNHCR segera memberangkatkan dan mereka diterima pemerintah Australia.
"Yang 26 orang rekan kami itu tidak punya, hanya saat demo di depan gedung Wisma Kalla itu mereka terlihat mengambil gambar unjuk rasa jadi diambil sama polisi," kata Mohammad Taher.
Ditambahkan, dengan berunjuk rasa di Rudenim ini, mereka berharap ada perhatian sehingga segera diberangkatkan ke negara tujuan.
"Kami capek di sini, tidak bisa buat apa-apa, tidak bisa kuliah," kata Ali Sina menimpali.
Karena rekannya tidak juga dilepaskan, pengunjuk rasa ini pun akhirnya membubarkan diri setelah berkali-kali diberi peringatan oleh Kapolsek Bontomarannu AKP Syarifuddin.
Kepala Rudenim Boedi Prayitno yang ditemui mengatakan, tidak mungkin rekan-rekan imigran itu dilepaskan. Jika dalam masa pembinaan mereka berkelakuan baik, baru bisa dikembalikan.
"26 orang ini telah melanggar peraturan yang berlaku, telah mengganggu keamanan dan ketertiban dengan aksi unjuk rasanya yang berhari-hari itu," kata Boedi Prayitno.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaKasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca SelengkapnyaJunaedi ditangkap pada pukul 04.00 Wita, di Desa Tanralili, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros.
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaRatusan Pengungsi Rohingya yang awalnya bakal ditampung sementara di Bumi Perkemahan Pramuka Seulawah, Pidie, ditolak warga setempat.
Baca Selengkapnya