Desmond ke Capim KPK Nawawi: Manis Sekali Omongan Ini
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa mengkritik Calon Pimpinan KPK, Nawawi Pomolango dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Politikus Gerindra itu menyebut, pemaparan Nawawi sebagai hakim hanya manis di mulut.
"Saya melihat manis sekali omongan ini, tapi anda asalnya dari hakim. Ini yang membuat saya ragu. Emangnya peradilan hari ini beres, enggak juga. Seolah-olah mafia hukum enggak ada, polisi, pengacara, jaksa enggak beres. Kalau hakimnya beres kepastian hukum keadilan itu ada," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
Desmond mengatakan, Nawawi hanya omong kosong. Sebab, Nawawi mengutip Presiden Joko Widodo tentang pencegahan dalam lingkup keuangan negara, perizinan dan tata niaga.
-
Apa tugas Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK? Nawawi sempat mengaku tugas yang diamanahkan Jokowi kepada dirinya sangat berat.
-
Kenapa Sahroni menilai Nawawi cocok jadi Ketua KPK? 'Saya kira pilihan Pak Presiden untuk melantik Pak Nawawi sudah sangat tepat. Karena sebagai mitra kerja KPK, saya sangat mengenal baik karakter beliau. Pak Nawawi orang yang memiliki integritas tinggi dan punya spirit pemberantasan korupsi yang tidak main-main.'
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang menggugat Dewas KPK? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
"Saya pikir sama saja omong kosongnya. Karena contoh, anda mengutip Joko Widodo, dalam agendanya tentang pencegahan terutama keuangan negara, perizinan dan tata niaga, memangnya pemerintah sudah bisa mengambil ini" kata Desmond.
Dia lebih lanjut menegaskan, KPK dan BNN sama saja. Fokus penindakan tanpa pencegahan. Dia pun minta penjelasan bagaimana bisa melakukan pencegahan itu.
"Kesan saya anda juga berlebihan dan mengamputasi KPK, juga yang tidak berdaya kalau anda tak bisa memaparkan dan jawab bagaimana pencegahan bila anda kami pilih," kata Desmond.
Menjawab Desmond, Nawawi mengatakan dirinya berbeda dengan ketua KPK terdahulu. Dia mengungkit Desmond yang pernah dilobi oleh Saut Situmorang.
"Benar pimpinan KPK yang dulu juga duduk di tempat ini. Bicara dengan bapak seperti ini. Tapi Abraham Samad beda dengan Nawawi Pamolango. Seorang Saut Situmorang yang barangkali pernah melobi bapak beda dengan Nawawi. Nawawi tidak pernah melobi dengan bapak seperti Pak Saut Situmorang lakukan seperti bapak ceritakan," sebutnya.
Nawawi menuturkan, Komisi III tidak perlu khawatir bilamana dia akhirnya terpilih tidak akan mengingkari apa yang disampaikan dalam forum uji kelayakan dan kepatutan.
"Kami hakim Pak 30 tahun, dan kalau bicara loyalitas MA itu soko guru loyalitas. Saya pak kalau ketemu Ketua MA harus membungkuk pak seperti di pengadilan. Bicara komit luar biasa, beliau adalah guru kami. Kami dibesarkan dengan lembaga yang memberi teladan tentang loyalitas dan komitmen dalam berbicara," tegasnya.
Dia pun menjelaskan, ingin mengubah sistem operasi tangkap tangan. Kata Nawawi, harusnya KPK setelah melakukan OTT bikin sistem pencegahan di tempat dilakukan operasi tersebut.
"Saya tidak mengatakan OTT itu haram, tapi harus dirubah. Saya pernah baca uraian dari Prof Romli (Atmasasmita). Dia bilang usai nangkap, usai OTT KPK itu nangkap bangun sistem di situ. Bukan nangkap, terus dibiarin dua tahun lagi ditangkapi," jelasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, menurut Benny, Dewas KPK tak sepenuhnya menjalankan tugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPemberantasan korupsi menjadi salah satu tema dalam debat capres pertama digelar KPU pada Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaBenny tak paham dengan tugas Dewas KPK, yang seharusnya mengawasi kinerja KPK.
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman menjawab laporan Tim Pembela Demokrasi Indonesia terkait dugaan nepotisme.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
Baca SelengkapnyaCalon pimpinan lembaga antirasuah harus terbebas dari pelanggaran etik, karena hal ini berkaitan dengan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan putusan MKMK membuktikan campur tangan penguasa dalam penanganan perkara.
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis menyinggung Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, yang ingin merebut kembali posisinya sebagai Ketua MK
Baca SelengkapnyaDia pun menyinggung soal Singapura yang bisa maju berkat supremasi hukum.
Baca SelengkapnyaNatsir Djamil mengatakan dalam Pemilu 2024 setiap orang bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaMa’ruf Amin meminta Nawawi Pomolango bekerja lebih baik.
Baca Selengkapnya