Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Desmond ke Capim KPK Nawawi: Manis Sekali Omongan Ini

Desmond ke Capim KPK Nawawi: Manis Sekali Omongan Ini desmond j mahesa. ©2017 Merdeka.com/dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa mengkritik Calon Pimpinan KPK, Nawawi Pomolango dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Politikus Gerindra itu menyebut, pemaparan Nawawi sebagai hakim hanya manis di mulut.

"Saya melihat manis sekali omongan ini, tapi anda asalnya dari hakim. Ini yang membuat saya ragu. Emangnya peradilan hari ini beres, enggak juga. Seolah-olah mafia hukum enggak ada, polisi, pengacara, jaksa enggak beres. Kalau hakimnya beres kepastian hukum keadilan itu ada," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).

Desmond mengatakan, Nawawi hanya omong kosong. Sebab, Nawawi mengutip Presiden Joko Widodo tentang pencegahan dalam lingkup keuangan negara, perizinan dan tata niaga.

"Saya pikir sama saja omong kosongnya. Karena contoh, anda mengutip Joko Widodo, dalam agendanya tentang pencegahan terutama keuangan negara, perizinan dan tata niaga, memangnya pemerintah sudah bisa mengambil ini" kata Desmond.

Dia lebih lanjut menegaskan, KPK dan BNN sama saja. Fokus penindakan tanpa pencegahan. Dia pun minta penjelasan bagaimana bisa melakukan pencegahan itu.

"Kesan saya anda juga berlebihan dan mengamputasi KPK, juga yang tidak berdaya kalau anda tak bisa memaparkan dan jawab bagaimana pencegahan bila anda kami pilih," kata Desmond.

Menjawab Desmond, Nawawi mengatakan dirinya berbeda dengan ketua KPK terdahulu. Dia mengungkit Desmond yang pernah dilobi oleh Saut Situmorang.

"Benar pimpinan KPK yang dulu juga duduk di tempat ini. Bicara dengan bapak seperti ini. Tapi Abraham Samad beda dengan Nawawi Pamolango. Seorang Saut Situmorang yang barangkali pernah melobi bapak beda dengan Nawawi. Nawawi tidak pernah melobi dengan bapak seperti Pak Saut Situmorang lakukan seperti bapak ceritakan," sebutnya.

Nawawi menuturkan, Komisi III tidak perlu khawatir bilamana dia akhirnya terpilih tidak akan mengingkari apa yang disampaikan dalam forum uji kelayakan dan kepatutan.

"Kami hakim Pak 30 tahun, dan kalau bicara loyalitas MA itu soko guru loyalitas. Saya pak kalau ketemu Ketua MA harus membungkuk pak seperti di pengadilan. Bicara komit luar biasa, beliau adalah guru kami. Kami dibesarkan dengan lembaga yang memberi teladan tentang loyalitas dan komitmen dalam berbicara," tegasnya.

Dia pun menjelaskan, ingin mengubah sistem operasi tangkap tangan. Kata Nawawi, harusnya KPK setelah melakukan OTT bikin sistem pencegahan di tempat dilakukan operasi tersebut.

"Saya tidak mengatakan OTT itu haram, tapi harus dirubah. Saya pernah baca uraian dari Prof Romli (Atmasasmita). Dia bilang usai nangkap, usai OTT KPK itu nangkap bangun sistem di situ. Bukan nangkap, terus dibiarin dua tahun lagi ditangkapi," jelasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Dewas KPK 'Melawan' Bereaksi Kena Kritik Pedas DPR Seperti Macan Ompong
VIDEO: Dewas KPK 'Melawan' Bereaksi Kena Kritik Pedas DPR Seperti Macan Ompong

Namun, menurut Benny, Dewas KPK tak sepenuhnya menjalankan tugas tersebut.

Baca Selengkapnya
Nawawi Pomolango Menyesal Nonton Debat Capres: Enggak Ada Konkret Berantas Korupsi
Nawawi Pomolango Menyesal Nonton Debat Capres: Enggak Ada Konkret Berantas Korupsi

Pemberantasan korupsi menjadi salah satu tema dalam debat capres pertama digelar KPU pada Selasa (12/12) malam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Benny K Harman Tak Paham Tugas Dewas KPK
VIDEO: Benny K Harman Tak Paham Tugas Dewas KPK "Seperti Macan Ompong!"

Benny tak paham dengan tugas Dewas KPK, yang seharusnya mengawasi kinerja KPK.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya
Anwar Usman Tertawa Tanggapi Laporan ke KPK karena Dugaan Nepotisme
Anwar Usman Tertawa Tanggapi Laporan ke KPK karena Dugaan Nepotisme

Anwar Usman menjawab laporan Tim Pembela Demokrasi Indonesia terkait dugaan nepotisme.

Baca Selengkapnya
DPR Ingatkan KPK Punya Banyak PR Usai Pergantian Ketua
DPR Ingatkan KPK Punya Banyak PR Usai Pergantian Ketua

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Harap Pansel Tak Loloskan Capim yang Melanggar Etik
Dewas KPK Harap Pansel Tak Loloskan Capim yang Melanggar Etik

Calon pimpinan lembaga antirasuah harus terbebas dari pelanggaran etik, karena hal ini berkaitan dengan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Anwar Usman Langgar Etik hingga Dicopot dari Posisi Ketua MK, Hasto Pertanyakan Keabsahan Gibran Jadi Cawapres
Anwar Usman Langgar Etik hingga Dicopot dari Posisi Ketua MK, Hasto Pertanyakan Keabsahan Gibran Jadi Cawapres

Dia menyatakan putusan MKMK membuktikan campur tangan penguasa dalam penanganan perkara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kubu Ganjar Mahfud Ungkit Bobrok Anwar Usman Paman Gibran Bikin MK Jadi Memalukan!
VIDEO: Kubu Ganjar Mahfud Ungkit Bobrok Anwar Usman Paman Gibran Bikin MK Jadi Memalukan!

Todung Mulya Lubis menyinggung Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, yang ingin merebut kembali posisinya sebagai Ketua MK

Baca Selengkapnya
Soal Revisi UU KPK, Hasto: Sampai Sekarang KKN Semakin Merajalela
Soal Revisi UU KPK, Hasto: Sampai Sekarang KKN Semakin Merajalela

Dia pun menyinggung soal Singapura yang bisa maju berkat supremasi hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Natsir Jamil PKS Sentil Polri Kasus Aiman: Harus Bisa Bedakan Kritik atau Penghinaan!
VIDEO: Natsir Jamil PKS Sentil Polri Kasus Aiman: Harus Bisa Bedakan Kritik atau Penghinaan!

Natsir Djamil mengatakan dalam Pemilu 2024 setiap orang bebas berpendapat.

Baca Selengkapnya
Ma’ruf Amin Minta Nawawi Pomolango Jaga Marwah KPK
Ma’ruf Amin Minta Nawawi Pomolango Jaga Marwah KPK

Ma’ruf Amin meminta Nawawi Pomolango bekerja lebih baik.

Baca Selengkapnya