Deteksi Mutasi Virus Corona, Satgas Bangka Barat Imbau Warga Tak Tolak Rapid Test
Merdeka.com - Sejumlah mutasi virus corona sudah kadung masuk ke dalam negeri. Sebagai antisipasi, Pemerintah melakukan tracing ketat, bahkan larangan mudik diterbitkan guna mencegah penyebaran virus secara masif.
Di Kepulauan Bangka Belitung, Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka Barat mengimbau warga tidak menolak rapid test atau tes cepat. "Saat ini penyebaran virus semakin masif, namun ada beberapa petugas kesehatan yang mendapatkan penolakan warga saat akan melakukan uji cepat," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Bangka Barat, M.Putra Kusuma di Mentok, seperti dikutip Antara, Jumat (14/5).
Menurut dia, penolakan dari beberapa warga untuk dites rapid tersebut merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam upaya identifikasi kasus di lapangan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa orang Indonesia sering terlambat mendeteksi kanker? Pernyataan ini 100% benar dan tidak salah. Yang tidak nyambung adalah ketika Menkes tiba-tiba loncat membicarakan ketersediaan alat PET (Positron Emission Tomography) scan sebagai alat deteksi kanker yang hanya ada 3 dan semuanya di Jakarta.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
"Sangat dimungkinkan yang menolak tes dapat diduga membawa virus dan tidak bisa terdeteksi lebih dini," ujarnya.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut, kata dia, perlu dilakukan penggencaran edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam penanganan dan pengendalian Covid-19.
Selain adanya penolakan uji cepat, ditemukan juga sebagian warga yang menolak atau kurang sadar pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Menggunakan masker dengan baik dan benar merupakan benteng pertahanan utama di lingkungan terdalam pada tatanan kehidupan sehari-hari dan saat interaksi di masyarakat, apalagi dengan pekerjaan berisiko. Ini juga perlu mendapatkan perhatian bersama," katanya.
Menurut dia, edukasi kesadaran dan kepatuhan menggunakan masker merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pribadi yang perlu terus dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan dini terhadap penularan virus.
"Perlu gerakan bersama untuk meningkatkan kepatuhan, kemandirian dan tanggung jawab memakai masker saat beraktivitas di luar rumah," katanya.
Berbagai kendala yang dihadapi tersebut menjadi salah satu penyebab masih tingginya penambahan kasus penularan Covid-19 di Bangka Barat, seperti yang terjadi hari Jumat ini, yaitu sebanyak 29 kasus baru di tiga kecamatan.
Sebanyak 29 kasus baru tersebut terjadi di Mentok 20 kasus, Jebus delapan kasus dan Tempilang satu kasus, dengan jumlah keseluruhan sejak pandemi menjadi 1.561 kasus.
Dari 1.561 kasus tersebut, 22 orang di antaranya meninggal dunia, 1.168 sembuh dan 371 pasien masih wajib menjalani isolasi, karantina dan perawatan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaNyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca Selengkapnya