Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deteksi Mutasi Virus Corona, Satgas Bangka Barat Imbau Warga Tak Tolak Rapid Test

Deteksi Mutasi Virus Corona, Satgas Bangka Barat Imbau Warga Tak Tolak Rapid Test Antara

Merdeka.com - Sejumlah mutasi virus corona sudah kadung masuk ke dalam negeri. Sebagai antisipasi, Pemerintah melakukan tracing ketat, bahkan larangan mudik diterbitkan guna mencegah penyebaran virus secara masif.

Di Kepulauan Bangka Belitung, Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka Barat mengimbau warga tidak menolak rapid test atau tes cepat. "Saat ini penyebaran virus semakin masif, namun ada beberapa petugas kesehatan yang mendapatkan penolakan warga saat akan melakukan uji cepat," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Bangka Barat, M.Putra Kusuma di Mentok, seperti dikutip Antara, Jumat (14/5).

Menurut dia, penolakan dari beberapa warga untuk dites rapid tersebut merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam upaya identifikasi kasus di lapangan.

Orang lain juga bertanya?

"Sangat dimungkinkan yang menolak tes dapat diduga membawa virus dan tidak bisa terdeteksi lebih dini," ujarnya.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut, kata dia, perlu dilakukan penggencaran edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam penanganan dan pengendalian Covid-19.

Selain adanya penolakan uji cepat, ditemukan juga sebagian warga yang menolak atau kurang sadar pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Menggunakan masker dengan baik dan benar merupakan benteng pertahanan utama di lingkungan terdalam pada tatanan kehidupan sehari-hari dan saat interaksi di masyarakat, apalagi dengan pekerjaan berisiko. Ini juga perlu mendapatkan perhatian bersama," katanya.

Menurut dia, edukasi kesadaran dan kepatuhan menggunakan masker merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pribadi yang perlu terus dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan dini terhadap penularan virus.

"Perlu gerakan bersama untuk meningkatkan kepatuhan, kemandirian dan tanggung jawab memakai masker saat beraktivitas di luar rumah," katanya.

Berbagai kendala yang dihadapi tersebut menjadi salah satu penyebab masih tingginya penambahan kasus penularan Covid-19 di Bangka Barat, seperti yang terjadi hari Jumat ini, yaitu sebanyak 29 kasus baru di tiga kecamatan.

Sebanyak 29 kasus baru tersebut terjadi di Mentok 20 kasus, Jebus delapan kasus dan Tempilang satu kasus, dengan jumlah keseluruhan sejak pandemi menjadi 1.561 kasus.

Dari 1.561 kasus tersebut, 22 orang di antaranya meninggal dunia, 1.168 sembuh dan 371 pasien masih wajib menjalani isolasi, karantina dan perawatan.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
2 Kasus Covid-19 Baru Terdeteksi di Palembang, Warga Diminta Kembali Biasakan Prokes
2 Kasus Covid-19 Baru Terdeteksi di Palembang, Warga Diminta Kembali Biasakan Prokes

Kasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia

Kemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet

Belasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD Kenneth Wanti-Wanti Dinkes DKI, Gerak Cepat Tekan Penyebaran Cacar Monyet Jelang Pemilu 202
Anggota DPRD Kenneth Wanti-Wanti Dinkes DKI, Gerak Cepat Tekan Penyebaran Cacar Monyet Jelang Pemilu 202

Satu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali

Nyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Palembang Suspek Cacar Monyet, Ini Gejala yang Muncul
Satu Warga Palembang Suspek Cacar Monyet, Ini Gejala yang Muncul

Gejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.

Baca Selengkapnya