Deteksi Pasien Corona, Pemerintah Target 10 Ribu Tes PCR Per Hari
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah tanggap dalam menangani pandemi virus Corona. Saat ini, salah satu upaya yang tengah dilakukan memperbanyak pemeriksaan melalui alat polymerase chain reaction (PCR) real time.
Dia menargetkan, dalam sehari mampu memeriksa 10 ribu sampel pasien terduga Covid-19.
"10 ribu tes per hari melalui PCR real time per hari dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari sebelumnya hanya 32 laboratorium," katanya saat konferensi Pers di Gedung BNPB, Rabu (15/4).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa tujuan Kemenkes menerapkan KRIS? Dalam aturan KRIS ini, satu kamar maksimal diisi oleh 4 orang. Beda sebelum ada KRIS dimana pasien kelas III BPJS untuk satu ruangan bisa diisi oleh 5-7 orang. Hal inilah yang dikhawatirkan akan ada penurunan tempat tidur.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Yurianto menjelaskan, dalam rangka mengejar target itu, pemerintah juga memanfaatkan konversi alat tes cepat molekuler.
"Selama ini eksisting sudah dimiliki sejumlah lebih dari 900 mesin dan ada 305 mesin yang bisa dikonversi untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 telah kita siapkan. Ini tinggal menunggu datangnya cartidge untuk Covid-19," ujarnya.
Selain itu, sebanyak 150 ribu reagen PCR telah didatangkan ke Indonesia. "Ini akan segera untuk kita distribusikan ke laboratorium-laboratorium di jejaring dalam pemeriksaan COVID-19," terang Yurianto.
Selain alat, Yurianto mengungkapkan, reagen, sumber daya manusia (SDM) dan sistem harus dibenahi agar target 10 ribu sampel perhari itu tercapai.
"Sistem terkait dengan zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke laboratorium uji dan selanjutnya diinterpretasikan hasilnya," tegasnya.
Dia melaporkan hingga Rabu (15/4), pemerintah telah memeriksa setidaknya 36.431 spesimen yang tersebar di 196 kabupaten/kota seluruh Indonesia
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita harap pada minggu ini, ini pun sudah bisa kita operasionalkan sehingga target pemeriksaan 10 ribu per hari bisa kita penuhi," tutupnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaHingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.
Baca Selengkapnya