Deteksi teroris, Satpol PP dilatih Densus 88
Merdeka.com - Detasemen Khusus 88/Antiteror Mabes Polri membekali ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Jawa Timur sebagai bentuk antisipasi terhadap gerakan radikal dan kekerasan, terutama terorisme.
"Pembekalan ini sebagai bentuk pelatihan kepada anggota Satpol PP agar lebih siap dan turut mampu mencegah terorisme," ujar Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Timur Sutartib di sela pembekalan di Kantor Gubernur di Surabaya, seperti dilansir Antara, Rabu (20/7).
Peserta pelatihan terdiri dari puluhan anggota Satpol PP Provinsi ditambah sejumlah anggota dari 38 kabupaten/kota se-Jatim. Pihaknya berharap dengan adanya pembekalan ini mampu membantu kepolisian dan memberikan jaminan keamanan agar tindakan terorisme tidak sampai terjadi.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
Menurut dia, selain sebagai penegak peraturan daerah, Satpol PP diharapkan tanggap dengan mendeteksi dini terhadap ancaman teroris di tengah masyarakat. Setelah pembekalan, kata dia, Satpol PP untuk segera melakukan koordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk mengamankan objek vital seperti kantor Bupati, Gubernur, maupun kantor pemerintahan yang ada di masing-masing daerah.
"Kemudian, melakukan cegah dan deteksi dini dengan peningkatan keamanan serta kewaspadaan sehingga pencegahan teroris ini bisa dilakukan secara cepat dan tepat," katanya.
Tidak itu saja, lanjut dia, Satpol PP juga wajib melaporkan ke pihak kepolisian apabila menemukan orang asing mencurigakan. Sehingga, ada upaya cepat untuk mencegah bahaya terorisme.
"Pencegahan dini juga bisa melalui operasi Yustisi di tempat-tempat tinggal sementara, seperti kos atau kontrakan," katanya.
Sementara itu, pembekalan ini menjadi rangkaian pelatihan sesuai instruksi Gubernur Jatim Soekarwo kepada Satpol PP di lingkungan provinsi dan kabupaten/kota agar dilatih secara khusus oleh Densus 88/Antiteror Mabes Polri.
"Satpol PP perlu dilatih terkait keamanan untuk mengantisipasi segala bentuk yang dinilai mencurigakan. Seperti di Solo, itu bukan masalah bom bunuh dirinya, tapi pesan mereka sudah bisa masuk ke lingkaran pengamanan," kata Gubernur Jatim Soekarwo.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji menyambut baik instruksi Gubernur tersebut dan menindaklanjutinya dengan memberikan pembekalan hingga pelatihan. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaAswin menegaskan kerja Densus 88 dalam menangkap tersangka teroris bukan berdasarkan isu melainkan alat buktii.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaRamadhan tidak membeberkan secara detail sosok S yang bekerjasama dengan M.
Baca Selengkapnya