Deteksi Tsunami Susulan, BMKG Kepung Gunung Anak Krakatau dengan 6 Seismograf
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengepung Anak Gunung Krakatau dengan enam alat pengukur gempa atau seismograf untuk mendeteksi tsunami susulan di Selat Sunda. Enam alat yang dioperasikan itu tiga di antaranya berada di wilayah Banten dan sisanya di Lampung.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyatakan seismograf itu dikerahkan untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih cukup signifikan dan berpotensi bisa timbulkan longsor.
"Dengan mengepung Gunung Anak Krakatau, diharapkan bisa mencatat kalau satu sensor mencatat itu setelah diatur dia akan mengeluarkan alarm," ujar Rahmat di Kantor BMKG, Jakarta, Selasa (25/12/2018) malam.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Dimana seismometer sebelumnya diletakkan? Sebelumnya, astronot sudah pernah membawa dan meletakkan seismometer di permukaan bulan sebagai bagian dari berbagai misi Apollo yang dilakukan di antara tahun 1969 hingga tahun 1976.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
Nantinya, jika minimal tiga seismograf tersebut mendeteksi getaran yang sama, maka BMKG segera menganalisa dan mencari sumber getaran. Sehingga dapat ditentukan titik mana yang berpotensi longsor akibat getaran tersebut.
Rahmat mengatakan pihaknya akan segera memberi peringatan dini tsunami bila seismograf mencatat getaran mencapai 3,4 sampai 3,5 magnitudo. Hal itu mengacu pada tinggi getaran yang memicu tsunami pada Sabtu 22 Desember malam lalu yang diperkirakan setara dengan kekuatan 3,4 magnitudo. Setelah dirasa aman sampai sekitar satu jam, peringatan dini tersebut akan dicabut.
Meski peringatan dini dikeluarkan, Rahmat tidak bisa memastikan tsunami akan terjadi. Apalagi banyak faktor yang menjadi pemicu terjadinya tsunami. Selain getaran, cuaca buruk juga dapat menyebabkan tebing kawah longsor dan memicu gelombang tinggi yang menyapu daratan seperti akhir pekan kemarin.
"Kami berharap tidak menimbulkan kepanikan baru. Lebih baik kita berikan warning, syukur-syukur tidak terjadi tsunami. Kalau satu jam tidak ada tanda-tanda tsunami kami sampaikan bahwa warning tsunami dinyatakan berakhir," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin menegaskan bahwa getaran yang berkisar 3,4 magnitudo bukan satu-satunya faktor pemicu tsunami di Selat Sunda.
"Kita hipotesa terbaik yang ada sekarang adalah pemicu tsunami adanya longsoran lereng Gunung Anak Krakatau," kata Ridwan.
"Jadi kalau pun dia 3,4 magnitudo, kalau material longsor sudah tidak ada, ya tidak ada (tsunami)," ucapnya menambahkan.
Berdasarkan analisa, kata Ridwan, peristiwa tsunami Sabtu pekan lalu terjadi karena longsoran material erupsi Gunung Anak Krakatau. Peristiwa tsunami itu juga dipicu pergerakan lain, seperti tremor serta cuaca ekstrim.
"Jadi jangan dipegang seolah-olah kalau 3,4 (magnitudo) maka akan ada tsunami, saya mau luruskan itu saja," kata dia menandaskan.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaPotensi gempa ini harus diwaspadai masyarakat maupun pemerintah untuk menghindari risiko besar dampak dari kejadian bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaBRIN menyebut sesar-sesar aktif yang besar tersebut berada di kota-kota yang sangat penting.
Baca SelengkapnyaDari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, gempa bumi susulan Bawean sudah mencapai 229 kali.
Baca SelengkapnyaCerita Plt BMKG Dwikorita Karnawati pernah dipanggil polisi karena sampaikan berita peringatan gempa.
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca Selengkapnya