Detik-detik bayi 9 bulan meninggal dunia usai dianiaya orangtua
Merdeka.com - Seorang ibu kandung, Gayatri (25) dan suami sirinya, Doni (23), jadi tersangka penganiayaan bayinya usia 9 bulan yang tewas mengenaskan, dengan badan penuh luka di sekujur tubuhnya. Masfah, perawat UGD di RS Ibu dan Anak Aisyiah Samarinda yang menangani pertama kali bayi malang itu, sempat dibuat kaget bukan kepalang.
Kamis (1/2) malam sekira pukul 18.40 Wita, Doni datang membawa bayinya, ke RSIA Aisyiah di Jalan Pangeran Hidayatullah. Dengan suara lantang, dia meminta tolong petugas medis segera menolong bayinya.
"Waktu itu jelang pergantian shift sore ke shift malam. Jadi tinggal saya, kasir dan tukang parkir. Saya kaget. Si Bapak ini (Doni) bilang tolong bantu, anak saya kejang," kata Masfah, dalam perbincangan, Sabtu (3/2).
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Bagaimana cara menenangkan bayi yang menangis? Beberapa teknik untuk menenangkan bayi yang menangis termasuk: Swaddling: Menggulung bayi dengan selimut untuk memberikan perasaan keamanan yang mirip dengan dalam kandungan.Mengayunkan: Mengayunkan bayi dengan lembut dalam pelukan Anda.Shushing: Membuat suara shushing yang lembut yang meniru suara yang biasanya didengar bayi di dalam rahim.Menyusui: Memberikan bayi kesempatan untuk menyusui atau menghisap jari Anda.
Kondisi bayi malang itu, menurut Masfah sudah dalam kondisi kritis, dengan wajah pucat, dan tidak terlihat sedang bernapas. "Saya kasih oksigen 2 liter, dalam perawatan medis. Tidak ada reaksi, saya naikkan jadi 4 liter. Ada napas, kemudian hilang lagi," ujar Masfah.
Tercatat 4 kali napas bayi itu hilang timbul dalam kondisi masih berpakaian. Upaya itu dilakukan sambil menunggu dokter masuk tugas malam.
"Begitu saya buka baju bayi itu, loh kok dadanya kasar begini Pak? Ya Allah, kenapa dadanya Pak? Dijawab si Bapak, karena alergi susu dan sabun," tambah Masfah.
Masfah merasa ada kejanggalan dengan fisik anak itu. Dia menduga, di bagian dada itu adalah luka yang belum sepenuhnya mengering, ditambah luka baru.
"Saya khawatir, karena itu di kulit dadanya seperti masih basah," ungkap Masfah.
Dua dokter yang tiba masuk tugas, akhirnya memastikan bayi itu tiada sekira pukul 19.15 Wita. "Ibunya (Gayatri) datang, saya coba tenangkan ibunya. Saya lihat di lengan anak itu juga, ada daging yang hilang di lengan sekitar 2 centimeter. Ini saya bertanya, anak ini kenapa," sebut Masfah mengingat kejadian dramatis saat itu.
"Jawaban ibunya tidak jelas. Di lengan kanan juga ada luka baru yang masih basah. Di kakinya, di kepalanya biru-biru. Begitu juga waktu saya buka bajunya anak itu, loh di bagian belakang punggungnya biru-biru? Kaki kanan juga ada bekas gigitan," terang Masfah.
Bahkan, dengan kondisi bayi saat itu yang sangat mengenaskan, seorang perawat wanita sempat berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya, tidak tega melihat bayi malang itu.
Doni pun menjawab di luar logika saat itu. "Dia bilang itu karena alergi. Tetapi kok seperti luka melepuh yang masih basah. Di dagu anak itu juga ada bekas gigitan," jelas Masfah.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, dan sempat lama berada di rumah sakit, sekira pukul 21.15 Wita, bayi itu akhirnya dibawa pulang Doni dan Gayatri. "Yang jelas, kami, dalam penanganan awal sudah maksimal. Bayi itu sudah dalam kondisi kritis, dan lemah," demikian Masfah.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua anak korban penganiayaan pemilik Daycare di Depok Meita Irianty (MI) akhirnya buka suara.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaBapak Tega Lempar Anak Berusia 1,5 Bulan Hingga Tewas
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca Selengkapnya