Detik-Detik Kepergian Asih, Korban Pembunuhan Pesugihan yang Ditemukan di Lebak
Merdeka.com - Asih (45) menjadi korban pembunuhan yang ditemukan di semak-semak di kawasan Maja, Kabupaten Lebak, Banten (24/8) lalu. Saat itu, jenazah Asih ditemukan dalam kondisi sudah membusuk. Asih ternyata menjadi korban pembunuhan bermotif pesugihan.
Sebelum ditemukan tewas, Asih lebih dulu pamit dengan Ibunya yakni Masem (67), pada Senin (19/8) lalu. Saat itu, Asih bilang akan pergi ke daerah Depok, Jawa Barat, untuk bertemu dengan temannya yang akan merayakan hari ulang tahun Asih.
"Asih pamit sama ibu bilang mau pergi, dia juga pinjem duit sama ibu Rp 200 ribu. Dia bilangnya bakal ganti nanti pas gajian tanggal 22, ibu juga tumbenan langsung kasih," kata Masem saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya di Pal Merah, Jakarta Barat, Selasa (10/9).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Setelah berpamitan dengan keluarga, Asih pun lantas pergi meninggalkan rumah untuk menemui OV (40). Asih ternyata dijemput oleh OV di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Damiri (39) yang merupakan adik dari Asih mengaku, komunikasi Asih terakhir dengan pihak keluarga itu pada saat sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, Asih sempat meminta izin kepada keluarga jika dirinya akan pulang malam hari.
"Sekitar jam 12.00 WIB, si Asih sempet kirim foto selfie sama si pelaku ke group WhatsApp SD-nya. Asih kan pamit pergi sekitar jam 09.00 WIB," ujar Damiri.
"Tapi, komunikasi terakhir itu sama ponakannya si Amelia sekitar jam 18.30 WIB. Asih bilang ke Amel, 'Tolong bilangin ke Nenek kalau Asih pulang malem'. Terus dibales sama Amel, bilang aja sendiri ke nenek, soalnya Amel lagi enggak di rumah," sambungnya.
Ketika Amel menyuruh Asih untuk mengatakan hal itu ke nenek atau Masem, hal itu tak dilakukan oleh Asih. Lalu, sampai pukul 23.00 WIB, keluarga mulai gelisah karena Asih tak kunjung pulang ke rumah.
"Saya sempat tanya ke temannya sama tetangga soal keberadaan Asih. Nah, pas hari Jumat (23/8) polisi datang ke rumah, ngasih kabar kalau ditemukan jasad perempuan atas nama Asih sesuai identitas yang ditemukan di lapangan," jelasnya.
Masem, ibunda Asih ©2019 Merdeka.com/Nur Habibie"Cuma keluarga belum sempat percaya, keluarga percayanya pas temannya Asih datang ke rumah enggak lama polisi pergi. Temannya yang namanya Sugeng itu ke rumah buat nanyain Asih udah pulang apa belum," sambungnya.
Ketika itu, Damiri menjelaskan, kepada Sugeng teman SD dari Asih, kalau korban sudah lama tak pulang ke rumah. "Pas saya bilang gitu, Sugeng langsung tunjukkin foto selfie Asih sama pelaku yang dikirim ke group WA SD. Ternyata pas saya lihat, baju yang dipakai sama Asih itu antara foto dari Sugeng dan polisi itu sama. Baru kami percaya," jelasnya.
"Orang pas ibu lihat foto itu bilangnya, kalau pelaku (OV) bukan orang baik," tambahnya.
Firasat Keluarga Sebelum Asih Meninggal
Seminggu sebelum Asih tewas, Masem mengaku, sempat mempunyai firasat aneh yang menimpa kepada dirinya. Saat itu, tiba-tiba saja kaki Masem lemas dan sempat tak bisa digerakkan.
"Kaki ibu sempat kayak orang mau stroke. Ibu bilang sama bapak, kalau ibu kayanya stroke, terus bapak bilang bukan. Kaki ibu sempat lemas dan gemetar enggak bisa digerakkin. Ya udah ibu balurin aja minyak. Alhamdulillah mendingan," ujar Masem.
Bukan hanya itu, tiga hari setelah Asih pergi meninggalkan rumah yakni pada Rabu (21/8). Masem mencium aroma tak sedap yang muncul dari bawah tangga dalam rumahnya.
"Tiga hari Asih enggak pulang, ibu cium bau bangkai di bawah tangga pertama kali. Nah, ibu bilang sama bapak untuk cari baunya. Karena ibu ngira bau bangkai tikus, tapi pas dibongkar karena banyak kardus, itu enggak ada apa," ceritanya.
"Ya udah ibu pel aja pakai karbol, baunya sempet hilang. Tapi enggak lama, bau lagi dan nyengat banget baunya itu. Kayak bau jenazah di kamar mayat," tambahnya.
Masem mengaku, bau tak sedap itu juga tercium saat ia dan anggota keluarga lainnya berada di meja makan, dapur, kamar mandi dan beberapa ruang lainnya. Aroma tak sedap itu baru hilang setelah para pelaku yakni OV (40) dan WF (40) ditangkap oleh polisi.
"Pas jenazah korban udah ditemuin aja masih bau mas, pas pengajian di rumah juga masih bau. Nah, hilangnya itu pas pelaku udah pada ketangkep," ucapnya.
Saat ini, jenazah Asih telah dikuburkan di kampung kelahirannya di daerah Indramayu, Jawa Barat. Dan pihak keluarga meminta agar pelaku dapat dihukum setimpal.
"Kita keluarga berharap supaya pelaku dihukum seberat-beratnya mas" ujar Damiri.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepalanya
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku disebut saling mengenal melalui media sosial sejak Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKronologi Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Dibunuh Lalu Dibuang ke Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca Selengkapnya