Detik-Detik Menegangkan Sebelum Kapal Cantika 77 Hangus Terbakar di Perairan Kupang
Merdeka.com - Matias Asamau, warga Bukapiting, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi salah satu penumpang kapal cepat Cantika yang terbakar di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10).
Menurut Matius Asamau, sebelum kejadian dia mendengar seperti ada bunyi letupan. Sehingga Matius menduga telah terjadi ledakan sebuah kompor, karena berasal dari bagian belakang.
Matius menceritakan, saat itu dia dapat tempat duduk di bagian kanan ruang B. "Waktu itu saya bantu selamatkan semua baru terakhir saya keluar. Ruang B tidak terbakar, yang terbakar kalo tidak salah di ruang C dan VIP," jelasnya.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang disebut terselamatkan? Jadi, demikianlah deretan potret dan kabar terbaru Nadya Arifta yang disebut netizen terselamatkan.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Kenapa Anton terjebak saat kebakaran? 'Korban memiliki gangguan jiwa, yang kemungkinan menyebabkan dia tidak dapat menyelamatkan diri,' kata Iptu Samsul Anwar.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
Matius juga sempat menyelamatkan seorang bayi yang ibunya pingsan. Saat diselamatkan, kondisi bayi sudah mengeluarkan busa, namun Matius merasa bayi malang ini masih bernapas, sehingga dia melakukan penyelamatan dengan cara memompa dada sebanyak satu kali. Bayi itu pun langsung muntah lalu sadar.
Setelah empat jam terdampar dengan kondisi api semakin membesar membakar kapal, yang terbuat dari fiber, Matius bersama penumpang lainnya kemudian melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sambil menunggu pertolongan.
Matias Asamau menyesali fitur-fitur kapal yang tidak berfungsi, misalnya alarm yang tidak berbunyi saat terjadi kebakaran. Sehingga wajar ada korban yang terbakar saat sedang tertidur.
"Saat ada asap atau mulai muncul api, dari kapal tidak ada tanda adanya kebakaran. Sehingga yang ada kami secara pribadi menyelamatkan diri masing-masing. Saya bertanggungjawab terhadap pernyataan ini jika ada orang kapal yang komplain," ungkapnya.
Matias bersyukur karena bisa selamat dari musibah tersebut, walau bertahan hidup ditengah gelombang tinggi perairan Naikliu, hanya dengan live jaket selama empat jam.
"Tidak masuk akal kami selamat dengan cuaca seperti kemarin, sehingga patut disyukuri. Saat seperti itu kita juga harus bertindak sebagai penolong juga," tambah Matias.
Korban lain bernama Novita Djo Lobo yang mendapatkan tempat duduk di bagian belakang menceritakan, saat kebakaran terjadi bapaknya yang lihat sehingga diberitahukan untuk tidak boleh melompat ke laut, dengan alasan kapal masih menyisiri jalur laut Alor, bukan ke pesisir.
"Padahal kita tidak terlalu jauh dari pesisir. Tapi karena orang-orang sudah berdesakan untuk menyelamatkan diri dari dalam kapal, asap juga sudah banyak, sehingga saling dorong dan kita langsung nekat lompat ke laut sudah," katanya.
Menurut Novita Djo Lobo, saat melompat ke laut dia dan ayahnya langsung berpisah. Namun tidak berselang lama, mereka kembali bertemu namun tidak begitu lama karena gelombang makin besar, Novita Djo Lobo dan sang ayah pun terpisah.
"Waktu kita belum lompat ke laut itu, api sudah membakar kapal hingga bagian belakang. Saya panik dan tidak bisa berpikir apa-apa lagi dan waktu itu live jaket itu kita yang cari sendiri bukan dibawa oleh kru kapal," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaKapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Berkah terbakar di Pelabuhan Indah Kiat Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaSaat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaProses pemadamannya dilakukan oleh lima unit tug boat pemadam milik PT. PELINDO Semarang.
Baca SelengkapnyaBasarnas Kendari mengerahkan tim Rescue Pos SAR Wakatobi dengan mengunakan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Baca SelengkapnyaKA Brantas mengalami kecelakaan di Semarang. KA Brantas menabrak truk dan tertabrak.
Baca SelengkapnyaTerekam detik-detik masinis menyelamatkan dari kecelakaan mengerikan itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ledakan di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, berasal dari kapal ikan KM Permata 168
Baca SelengkapnyaResepsi pernikahan terpaksa dihentikan sementara karena terkena dampak kebakaran.
Baca Selengkapnya