Detik-detik pelaku muntahkan peluru dari lapangan tembak Senayan hingga nyasar ke DPR
Merdeka.com - Pihak kepolisian merekonstruksi kasus dugaan peluru nyasar yang menembus ruang kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dua tersangka dengan inisial IAW dan RMY dihadirkan di lapangan tembak Senayan guna mengetahui kasus yang membelitnya.
Polisi mereka ulang 25 adegan pada rekonstruksi yang berlangsung selama 1,5 jam itu.
"Urutan-urutan dan adegan-adegan, sudah dilaksanakan, alhamdulillah dari jam 9 lebih ya setengah 10 sampai jam 11 sudah selesai," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Waseso, Jakarta, Jumat (19/10).
-
Bagaimana DPR RI menjemput bola? “Karena kita memang tidak menunggu mereka mengirim surat untuk menjadi observer, tapi kita yang menghadirkan negara-negara yang dapat memberikan kontribusi keamanan, perdamaian, kesejahteraan dan peningkatan segala bidang di kawasan ASEAN,“ jelas dia.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Berikut 6 fakta dari rekonstruksi peluru nyasar ke Gedung DPR:
1. Beli 450 peluru
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, kedua tersangka membeli sembilan kotak amunisi dengan total peluru sebanyak 450 butir. Fakta tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan polisi terhadap kedua tersangka.
2. Tembakkan hampir 300 peluru
Tersangka penembak peluru nyasar ke Gedung DPR RI, IAW dan RMY mengaku telah menembakkan hampir 300 butir dari total 450 proyektil peluru.
"Tersangka sudah menembakkan sekitar 290 butir lebih," kata Argo, Jumat (19/10).
3. Punya sertifikasi menembak reaksi
Setyo mengatakan, tersangka IAW sudah memperoleh sertifikat menembak reaksi sejak April 2018. "Tersangka IAW sudah ikuti sertifikasi tembak reaksi pada April," ujar Setyo.
Menurutnya, sertifikat tembak reaksi ini diperoleh penembak melalui serangkaian tes. Sertifikat itu berguna untuk mengecek kelayakannya menembak reaksi. Setelah memperoleh sertifikat tersebut, barulah seseorang dapat mendaftar menjadi anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).
"Prosedurnya sebelum daftar ke klub ikut sertifikasi. Artinya tes kemampuan keterampilan setelah keluar sertifikat dia daftar ke klub menembak kemudian baru klub ini yang mengurus kartu Perbakin," tutur Setyo.
4. Dua kali isi ulang
Dari adegan yang diperagakan, salah seorang tersangka terungkap dua kali mengisi ulang. Hal itu terlihat dari adegan yang diperagakan oleh tersangka IAW. Setelah menembak di lapangan 25 meter semi outdoor atau lapangan tembak statis, tersangka berpindah ke lapangan tembak reaksi.
Sebelum beralih, IAW menyetel pistol dari manual menjadi otomatis. Tidak berselang lama, tersangka mengisi ulang peluru pistolnya. Tidak berselang lama lagi, tersangka IAW mengisi ulang peluru pistol yang digunakannya untuk menembak.
5. Atur pistol otomatis
Dalam rekonstruksi tersebut, IAW dan RMY memasang pengaturan pistol otomatis dan berpindah dari line 6 ke line 7. Mulai dari situlah, IAW mulai melenceng dari target penembakan.
Selaku Ketua Perbakin Jakarta, Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dalam peraturan olahraga menembak senjata otomatis tidak diperkenankan. "Kalau dari organisasi tidak boleh, pelanggaran. Karna tidak boleh senjata otomatis digunakan olahraga," tegas Setyo.
6. Lapangan tembak ditutup
Kepala Bidang Balistik, Metarlugi Forensik Puslabfor Polri Kombes Ulung Kanjaya setuju apabila Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusa, ditutup.
"Iya cuma Senin aja dibuka, setelah itu dilarang untuk digunakan," kata Ulung usai dihubungi, Kamis (18/10).
Ulung menyerahkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk jangka waktu penutupan lapangan tembak ini. Ulung juga meminta pihak lapangan tembak untuk meningkatkan fasilitas keamanan demi menghindari terjadinya peluru nyasar.
"Bukanya juga harus dalam keadaan yang aman itu harus diubah supaya nggak ada peluru nyasar lagi, harus diperbaiki, dibuat loring, jadi kalau ada peluru yang ke atas tetap di ruangan itu," pungkas Ulung.
Reporter: Melissa OctaviantiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaPeluru yang ditembakkan pelaku mengenai pintu rumah dan tidak mengenai korban atau pelapor.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon korban sempat meneriaki pelaku, namun pelaku berhasil kabur.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKapolres Bogor Kombes Rio Wahyu Anggora menyampaikan kronologi polisi tembak polisi yang berada di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaTerlihat, AKP Dadang tidak diborgol dan dikawal seperti pejabat
Baca Selengkapnya