Dewi ngaku lega beras palsu terbukti ngandung plastik
Merdeka.com - Dewi Septiani (29) orang yang pertama kali menginformasikan beras yang dianggap berbahaya merasa lega. Karena, informasi itu telah dibuktikan secara ilmiah oleh Sucufindo melalui penelitian laboratoium, bahwa beras yang dilaporkan mengandung plastik.
"Alhamdullah terbukti, ini berkat kuasa Allah SWT," kata dia saat dihubungi, Jumat (22/5).
Padahal, sejak dia mengunggah foto beras diduga plastik, serta memberikan informasi kepada media, banyak pihak yang meragukan informasi tersebut.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Kenapa plastik bahaya untuk kesehatan? Limbah sampah plastik mengandung zat beracun yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa jenis sampah seperti plastik kemasan atau barang plastik bisa mengakibatkan disfungsi ginjal dan hati.
-
Kenapa sampah plastik berbahaya kalau dibakar? Membakar sampah plastik memang menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat agar sampah tidak menumpuk. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya dan bisa menimbulkan masalah lain.
-
Bansos beras apa yang dihentikan? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Bagaimana bansos beras dihentikan? 'Dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemutakhiran data. 'Tanggal 8-9 Februari 2024 hari libur, tanggal 10 Feb 2024 terakhir kampanye, 11-13 Feb 2024 merupakan hari tenang dan 14 Februari 2024 hari pencoblosan,' sambung Arief.
-
Mengapa plastik bisa mengganti peran daun pisang? Metode ini diklaim mampu menghasilkan tape yang lebih konsisten serta meminimalkan risiko kegagalan fermentasi, meskipun tanpa aroma khas dari daun pisang.
Sampai-sampai polisi di Polsek Bantargebang, memberikan ancaman kalau tak terbukti bisa dituntut balik.
"Saya katakan ke polisi saya siap dituntut," kata dia.
Menurut dia, pemeriksaan oleh Kepolisian pada Selasa lalu tak sesuai yang dijanjikan. Awalnya, hanya dimintai keterangan tak lebih dari satu jam. "Katanya sebentar, ini malah hampir sepuluh jam," kata dia.
Karena itu, usai diperiksa di Polsek Dewi langsung meminta bantuan pendampingan ke LBH Jakarta. Pemeriksaan kedua oleh polisi di Polresta Bekasi Kota berjalan lancar, tak seperti di Polsek.
Kuasa Hukum Dewi dari LBH Jakarta, Hardi Firman membenarkan telah mendampingi. Dia mengatakan, permintaan pendampingan itu karena ada kliennya seperti diintimidasi ketika diperiksa di Polsek Bantargebang.
"Awalnya kan hanya memberikan informasi, tapi malah dibentak-bentak, dimarahin, bahkan sampai menangis. Dia kan sendirian, ibu rumah tangga pula," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaDinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaKeberadaan 1.600 kontainer berisi beras ilegal dengan demurrage sebesar Rp294,5 miliar yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Sur
Baca SelengkapnyaKPK memastikan pengusutan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut akan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan maupun penyidikan hukum.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan semua proses penanganan perkara termasuk penyelidikan terkait skandal demurrage Rp 294,5 M naik penyidikan
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaProdusen melakukan investigasi secara intensif terhadap penyebaran mengenai dugaan roti Aoka memakai bahan pengawet
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaBapanas memastikan sudah bekerja sesuai dengan aturan yang secara teknis tidak masuk ke dalam pelaksanaan importasi.
Baca Selengkapnya