Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dewie Yasin Limpo ngaku tidak ngerti soal proyek PLTMH

Dewie Yasin Limpo ngaku tidak ngerti soal proyek PLTMH Dewie Yasin Limpo di KPK. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Anggota DPR Komisi VII Dewie Yasin Limpo mengaku bahwa dirinya tidak mengerti terkait proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang disodorkan Kepala Dinas ESDM Kabupaten Deiyai, Irenius Adii. Hal itu dikatakan dirinya saat jadi saksi mantan sekretaris pribadinya Rinelda Bandaso.

"Saya enggak ngerti apa itu PLTMH. Saya juga bingung kenapa saya dikasih sesuatu yang saya enggak ngerti," kata Dewie, di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (28/3).

Kemudian, Dewie juga mengakui bahwa dirinya sudah menerima proposal tersebut dan langsung diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said. "Saya sudah serahkan ke Pak Menteri proposal itu dan sudah seizin pimpinan rapat di Komisi VII," jelasnya.

"Saya juga sampaikan ke Rinelda untuk Irenius, saya enggak ngerti PLTMH, silakan bicarakan langsung dengan (Kementerian) ESDM, atau Bambang atau siapa," tambahnya.

Namun, walaupun tidak paham Dewi pun tetap menjalankan aksinya dan meminta sejumlah uang untuk dana pengawalan kepada Irenius.

Tetapi, ketika JPU KPK, Patri memutar rekaman soal Dewie meminta sejumlah uang untuk dana pengawalan, dirinya pun tetap mengelak.

"Iya saya lilahitaala saya tidak pernah meminta yang 10 persen itu," katanya dengan nada keras.

"Saya telepon Ine waktu di Bali. Bagaimana itu Iren? Maksudnya mau ke Cikopo biasanya Ine sama Iren. Kalau sudah ok itu maksudnya urusan dia soal listrik-listrik itu, tidak ada keuangan-keuangan," tutupnya.

Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Kabupaten Deiyai, Irenius Adii membuat usulan proposal yang ditujukan kepada menteri ESDM dan ditembuskan ke Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM (EBTKE) serta Komisi VII DPR.

Untuk mempermudah pengurusan proposal, Irenius meminta Rinelda Bandaso untuk mempertemukannya dengan Dewie. Rinelda, yang merupakan sekretaris Dewie setuju mempertemukan keduanya.

Kepada Irenius, Dewie meminta anggaran pengawalan sebesar 10 persen dari dana yang akan dicairkan. Berdasarkan pembicaraan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, proyek ini dapat terlaksana melalui mekanisme penganggaran Dana Aspirasi sebesar Rp50 miliar, sehingga dana pengawalan yang harus disiapkan Irenius sebesar Rp2 miliar.

Mengetahui informasi tersebut, Irenius menyampaikan kepada Setiadi yang merupakan pelaksana proyek melalui perusahaan miliknya PT Abdi Bumi Cendrawasih untuk menyiapkan sejumlah dana tersebut.

Uang pengawalan sebesar SGD177,700 itu, kemudian diberikan pada 20 Oktober 2015 bertempat di Resto Baji Pamai, Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang dihadiri Irenius, Setiadi dan Rinelda. Dalam kesempatan itu, Setiadi juga memberikan SGD1.000 kepada Irenius dan Rinelda.

Pemberian uang dari Irenius kepada Dewie melalui Rinelda tersebut diduga bertentangan dengan kewajiban Dewie selaku penyelenggara negara.

Atas perbuatannya, Rinelda, Dewie, Bambang,sebagai penerima dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Pasal 20 Tahun 2001 KUHP.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Bahlil Kesal dan Tantang KPPU Buktikan Penyelewengan Proyek Jargas Cisem 2
Menteri Bahlil Kesal dan Tantang KPPU Buktikan Penyelewengan Proyek Jargas Cisem 2

Bahlil menegaskan, tuduhan dugaan tersebut tidak seharusnya disebarkan tanpa dasar yang jelas.

Baca Selengkapnya
Sandra Dewi Bakal Larang Harvey Moeis Kerja Sama dengan BUMN, Hakim: Kenapa dijawab duluan?
Sandra Dewi Bakal Larang Harvey Moeis Kerja Sama dengan BUMN, Hakim: Kenapa dijawab duluan?

Sandra Dewi mengaku baru belakangan mengetahui kalau suaminya membangun kerja sama dengan perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Respons Gerindra Soal Luhut Jadi Penasihat Prabowo
Respons Gerindra Soal Luhut Jadi Penasihat Prabowo

Luhut mengaku diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana

Reshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Eks Stafsus Plate Ngaku Tak Nyaman Terima 'Sangu' Rp1,5 M, Hakim: Kalau Bilang Enggak Mau, Terus Buat Apa?
Eks Stafsus Plate Ngaku Tak Nyaman Terima 'Sangu' Rp1,5 M, Hakim: Kalau Bilang Enggak Mau, Terus Buat Apa?

Meskipun sempat diminati keterangan beberapa kali kepada Jhonny, tetap saja tidak ada alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Nunduk dan Lemas, Akhirnya Sang Preman yang Palak Proyek Jembatan Minta Maaf ke Dedi Mulyadi
Nunduk dan Lemas, Akhirnya Sang Preman yang Palak Proyek Jembatan Minta Maaf ke Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi temui preman yang lakukan pemalakan pekerja proyek perbaikan jembatan.

Baca Selengkapnya
SYL: Deket Sama Saya Boleh, Tapi Tidak Ngomong Proyek
SYL: Deket Sama Saya Boleh, Tapi Tidak Ngomong Proyek

SYL juga menegaskan tidak pernah ada istilah tawar menawar.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Tanggapi Isu Reshuffle serta Diganti Banhlil: Kalau Benar, Kenapa?
Menteri ESDM Tanggapi Isu Reshuffle serta Diganti Banhlil: Kalau Benar, Kenapa?

Arifin meminta kepada publik untuk menunggu saja kabar selanjutnya tanpa menepis kabar yang beredar.

Baca Selengkapnya
Begini Alasan Anak SYL Usulkan Nama untuk Isi Jabatan Eselon II di Kementan
Begini Alasan Anak SYL Usulkan Nama untuk Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Anak SYL menyebutkan usulan nama untuk mengisi jabatan di Kementan dari dirinya hanya beberapa dan tidak banyak.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri

Budiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Cerita Dirjen Kementan Terancam Dicopot Jabatan Karena Tak Ikuti Aturan Main SYL hingga Akhirnya Dibebankan Urunan
Cerita Dirjen Kementan Terancam Dicopot Jabatan Karena Tak Ikuti Aturan Main SYL hingga Akhirnya Dibebankan Urunan

Alhasil Ditjen Holtikultura terus menerus diteror dengan dibebankan permainan SYL.

Baca Selengkapnya
Tom Lembong Tantang Adu Data IKN, Bahlil: Enggak Perlu Tanggapi Orang Halusinasi
Tom Lembong Tantang Adu Data IKN, Bahlil: Enggak Perlu Tanggapi Orang Halusinasi

Tom Lembong menyebutkan, dia siap adu data menanggapi setiap poin yang dilontarkan Luhut dan Bahlil.

Baca Selengkapnya