Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dharmawangsa disebut dalam rekaman, ini penjelasan Maroef

Dharmawangsa disebut dalam rekaman, ini penjelasan Maroef Maroef Sjamsoeddin di sidang MKD. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Dalam rekaman pembicaraan antara Maroef Sjamsoeddin dengan Setya Novanto dan Muhammad Riza Chalid, nama Dharmawangsa disebut dua kali. Namun tidak jelas Dharmawangsa itu merujuk pada nama hotel atau nama seorang pejabat.

Dalam rekaman, MR yang disebut sebagai Muhammad Riza Chalid menyebut dirinya sudah masuk ke Dharmawangsa.

"Saya ikut masuk ke Dharmawangsa ini, cost yang mereka bawakan sudah, tapi masih gedean mereka porsinya. Terlalu lama mereka itu boros. Saya yakin Freeport pasti jalan. Kalau sampai Jokowi nekat nyetop, jatuh dia," ujar MR dalam rekaman tersebut.

Kemudian pernyataan MR tersebut ditanggapi oleh Maroef Sjamsoeddin. "Yang jadi itu Amerika. Nggak diterima di Amerika," ujar Maroef.

Akhirnya terbongkar Dharmawangsa yang dimaksud. Dalam sidang etik yang menghadirkan Maroef Sjamsoeddin, anggota MKD Guntur Sasongko akhirnya menanyakan Dharmawangsa yang dimaksud dalam rekaman itu.

"Ini yang disampaikan Pak Riza sama Dharmawangsa juga? Dharmawangsa yang dimaksud ini hotel atau nama orang? Kalau hotel tidak ada Dharmawangsa, kalau nama orang yang banyak disebut Darmo. Tapi di pertemuan 1 dan 2 juga tidak ada Darmo," tanya Guntur kepada Maroef di ruang sidang MKD, Kamis (3/12).

Maroef pun menjelaskan arti Dharmawangsa yang disebut dalam rekaman. Menurut dia Dharmawangsa yang dimaksud tidak merujuk pada orang ataupun hotel.

"Dharmawangsa ini yang di pertemuan kedua sudah singgung PLTA tapi tidak mendalam. Pembahasan pertemuan kedua pernah membahas dengan Dharmawangsa grup. Dharmawangsa Grup sudah melakukan penelitian fisibility soal PLTA itu," jawab Maroef.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menulusuri Tempat Tinggal Pembunuh Wanita dalam Koper
Menulusuri Tempat Tinggal Pembunuh Wanita dalam Koper

Warga menduga pelaku merupakan pendatang, sehingga bukan keturunan asli Desa Sukamanah.

Baca Selengkapnya
Respons Kaesang soal Spanduk ’Solo Bukan Gibran’
Respons Kaesang soal Spanduk ’Solo Bukan Gibran’

Kaesang tidak merespons spanduk yang menyerang kakaknya itu dengan serius.

Baca Selengkapnya
Gua Ini Dibangun Warga Biasa Sebelum Era Kerajaan Majapahit, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk
Gua Ini Dibangun Warga Biasa Sebelum Era Kerajaan Majapahit, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk

Gua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya