Di Bawah Umur, 18 Remaja yang Ditangkap saat SOTR di Istiqlal Dipulangkan
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan penangkapan terhadap 20 orang remaja di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Mereka ditangkap karena telah membuat keonaran pada saat Bulan Suci Ramadan.
Dari 20 orang remaja yang ditangkap, lima orang di antaranya merupakan seorang perempuan. Mereka atau 20 orang yang ditangkap masih berstatus sebagai pelajar, baik SMP, SMA dan SMK.
Mereka yang ditangkap itu tak semuanya ditahan oleh polisi. Hanya dua orang saja yang dilakukan penahan dan ditetapkan sebagai tersangka, karena dua orang tersebut terbukti membawa senjata tajam.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaun mengatakan, 18 orang yang tidak ditetapkan sebagai tersangka sudah dilakukan pemulangan kepada pihak orang tua masing-masing.
"Untuk yang 18 orang lainnya kita kembalikan ke orang tuanya," kata Tahan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (19/5).
Alasan pihaknya memulangkan mereka karena masih berusia di bawah umur 17 tahun. Status mereka pun masih merupakan seorang pelajar aktif.
"Mereka yang dipulangin itu masih di bawah umur. Kita kembalikan ke orang tuanya itu kemaren Sabtu (18/5)," ujarnya.
Selain itu, Tahan memastikan bahwa wilayah hukumnya saat ini aman dan kondusif. "Kita tiap malem lakukan operasi, jadi enggak ada daerah (di Jakarta Pusat) yang rawan," ucapnya.
Sebelumnya, Polisi menangkap sebanyak 20 remaja karena membuar onar saat Bulan Suci Ramadan. Mereka ditangkap saat nongkrong di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian Rishadi menuturkan, lima remaja diantaranya perempuan.
"Mereka terdiri dari pelajar SMP, SMA, SMK hingga lulusan sekolah," kata Arie di Polres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Sabtu (18/5).
Arie melanjutkan, pelaku ditangkap saat tengah melakukan Sahur On The Road (SOTR). "Saat kami geledah, ada beberapa senjata tajam seperti parang, pisau sisir, golok dan celurit. Pelaku perempuan juga membawa senjata tajam," ujar Arie.
Dari pengakuan pelaku, senjata tajam itu dibuat pelaku di salah satu bengkel las di Ciledug.Mereka juga mengaku belum pernah melakukan aksi kejahatan. "Bawa senjata tajam hanya untuk jaga-jaga," kata Arie.
Dari 20 pelaku, dua diantaranya dijadikan tersangka. Pelaku dijerat Pasal 12 UU Darurat 1951 dengan ancaman kurungan di atas 5 tahun.
"Kami terus mengadakan patroli untuk memburu pelaku kejahatan lainnya," jelas Arie.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaSaat bertugas tersebut, Ipda Hamsir melihat sekelompok pemuda mondar-mandir di sekitar Komplek Aditarina.
Baca SelengkapnyaDSS (18) kini masih menjalani proses penyambungan tangan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaDua remaja tersebut mengaku hendak menjual 'peralatan tempur' seharga Rp450 ribu.
Baca SelengkapnyaPuluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaTujuh mayat remaja laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi dipastikan pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 22 orang terkait kasus dugaan tawuran di Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaKeputusan polisi tersebut membuat orang tua korban, UD, kesal. Dia akan melapor ke Mabes Polri.
Baca Selengkapnya