Di Bekasi, Kasus Positif Covid-19 Capai 216 Orang, Paling Banyak di Bekasi Selatan
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Bekasi mencapai 261 orang. Kemudian, 2.058 masuk dalam ODP (Orang Dalam Pemantauan) serta, 1.197 orang masih dalam pemantauan.
Data tersebut didapat dari website corona.bekasikota.go.id, jumlah total terkait Covid-19 sampai dengan Sabtu (9/5), mencapai 3.164 kasus.
Peningkatan juga terjadi pada angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dalam dua hari terakhir naik sebesar 45 kasus, menjadi 845. Pasien yang masih dirawat sebanyak 413 orang, dan sembuh 347 orang. Jumlah PDP yang meninggal dunia juga bertambah 7 orang, menjadi 85 orang.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa kasus TB di Indonesia masih tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya kasus TB di Indonesia antara lain kepadatan penduduk di kota-kota besar, seperti Jakarta, yang memudahkan penyebaran bakteri.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Kecamatan dengan kasus positif Corona tertinggi, masih berada di Kecamatan Bekasi Selatan (38 kasus), Bekasi Utara (33 kasus), dan Bekasi Timur (31 kasus). Sedangkan kecamatan dengan kasus positif terendah berada di Kecamatan Bantargebang (3 kasus).
Pelanggaran di Pekan Kedua PSBB
Memasuki pekan kedua Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II, ratusan pelanggaran masih ditemukan di sejumlah check point di perbatasan Kota Bekasi, Jawa Barat. Data satuan lantas Polres Metro Bekasi Kota mencatat, jumlah pelanggaran mencapai 810 buah.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari pelanggaran PSBB maupun larangan mudik pada Operasi Ketupat 2020, yang dimulai sejak 24 April 2020.
"Sampai dengan Jumat 8 Mei 2020, jumlah kendaraan baik motor maupun mobil yang diputarbalikkan dan diberikan teguran tertulis karena langgar PSBB dan larangan mudik, ada 810," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani kepada Liputan6.com, Sabtu (9/5).
Menurut Ojo, pelanggaran terbanyak didominasi oleh pengendara sepeda motor yang masih berboncengan dengan yang tidak sealamat, yakni sebesar 80 persen. Sedangkan sisanya adalah pengendara mobil pribadi yang hendak mudik maupun berpenumpang lebih.
"Kalau angkutan umum tidak terlalu banyak pelanggaran. Kita juga belum temukan orang mau mudik naik truk sebagai upaya kelabui petugas agar bisa lewat," ujarnya.
Untuk titik yang paling banyak ditemukan pelanggaran, sambung Ojo, sejauh ini ditemukan di check point Jalan Sultan Agung, Pospam Harapan Indah. Seluruh pelanggar PSBB diberikan teguran tertulis, sedangkan pemudik disuruh memutar balik.
"Semua pelanggar PSBB maupun larangan mudik disanksi dengan surat teguran tertulis dan putar balik," tandasnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya