Di bulan Ramadan masih banyak PSK hingga waria masih buka lapak
Merdeka.com - Bulan Ramadan merupakan bulan suci nan penuh ampunan bagi umat Islam. Setiap muslim berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapat pahala yang berlipat ganda pada bulan penuh berkah ini.
Seperti dalam Hadist Riwayat Ibnu Huzaimah mengatakan bulan Ramadan adalah bulan ditambahnya rizki orang mukmin, bulan di awalnya menjadi rahmat, di tengahnya menjadi ampunan dan di akhirnya merupakan kebebasan dari neraka.
Namun sayangnya masih ada segelintir orang yang memandang remeh bulan Ramadan. Mereka malah dengan sengaja mengotori bulan suci dengan perilaku terlarangnya. Seperti para ulah para PSK dan waria di beberapa wilayah ini, mereka tetap 'berjualan' meski Pemkot sudah gencar menggelar razia.
-
Kapan Pasar Ramadan Kebon Kacang ramai pengunjung? Kedua makanan ini selalu habis, setiap waktu buka puasa tiba.
-
Kenapa Pasar Lama Serang ramai saat Ramadan? Pengunjung Pasar Lama Kota Serang selalu menanti dibukanya bazar Ramadan karena bisa mencicipi kudapan legendaris yang hanya ada di bulan Ramadan.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Kenapa pisang banyak dibeli di bulan Ramadan? Meningkatnya permintaan ini disebabkan oleh banyak warga membeli pisang untuk dijadikan olahan menu buka puasa.
Bahkan, para kupu-kupu malam itu rela banting harga murah demi mengantongi pundi-pundi rupiah di bulan puasa. Sebab, pada bulan Ramadan lelaki hidung belang tak seramai bulan biasa menggunakan jasa PSK.
Berikut ini cerita PSK dan waria buka lapak alias masih jualan di bulan puasa:
Sepi pelanggan, PSK di Jembrana banting harga Rp 150 jadi Rp 50 ribu
Seorang germo Ervan Hadi Winarno (57) akhirnya digiring ke Polres Jembrana. Itu setelah tiga wanita pekerja seks buka mulut bahwa dirinya dikendalikan oleh germonya, Ervan.Ironisnya, ketiga wanita ini yang semula untuk bayaran short time Rp 150 ribu, kini banting harga dengan pasaran Rp 50 ribu. Dengan bayaran segitu, dirinya hanya menerima Rp 35 ribu karena harus dipotong harga Rp 15 ribu.Pria yang tinggal di Jalan Jalak Putih 4, Lingkungan Arum, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali ini diketahui sejak lama menjadi germo para wanita penghibur yang beroperasi wilayah tersebut.Ke tiga wanita penjaja seks ini mengaku dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ketiganya, AM (43), UL (37), NN (37) di hadapan petugas mereka mengaku memasang tarif Rp 50 ribu untuk sekali berhubungan. Dari bayaran yang diterimanya itu Rp 15 ribu mereka serahkan kepada bosnya."Berawal dari keterangan ketiga wanita inilah kita giring germonya sesuai petunjuk rumah yang disebutkan," Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Minggu (21/6).Sementara itu salah seorang wanita ini dalam keterangannya di hadapan petugas mengaku terpaksa berani pasang tarif Rp 50 ribu untuk mengejar mudik lebaran."Kalau bulan puasa begini sepi pak. Jadi saya sembunyi-sembunyi, bisa ada pelanggan sudah syukur. Kejar setoran untuk mudik," aku salah seorang pekerja seks di Polres Jembrana, Minggu (21/6).
Bulan puasa, waria di Banjarmasin mangkal di dekat masjid
Warga minta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin untuk bisa menertibkan para waria. Para waria tersebut kerap mangkal di pinggir Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin Tengah."Selain menertibkan para wanita pekerja seks komersial, Satpol PP juga harus menertibkan para waria jalanan karena mereka juga mencari laki-laki hidung belang," tutur warga Kelurahan Sei Andai Rina di Banjarmasin, Senin (22/6).Dia mengatakan, para waria tersebut berpakaian yang minim sekali layaknya wanita penghibur dan mereka juga mencari pria pencinta sejenis yang mau membayar jasa mereka.Selain itu bahaya penyakit juga lebih besar di timbul dari hubungan sesama jenis sehingga pihak instansi berwenang dalam hal ini Satpol PP bisa melakukan penertiban."Diharapkan selama Bulan Ramadan ini tidak ada lagi waria yang mangkal di pinggir jalan mencari cinta satu malam apalagi tempat mangkal mereka berdekatan dengan masjid raya," tutur wanita yang memiliki satu orang anak itu.Sementara itu warga Sei Lulut Saputera di Banjarmasin juga mengatakan hal serupa agar kiranya pihak Satpol PP dan juga Polisi bisa melakukan razia penertiban terhadap para waria jalanan itu.Karena menurutnya dengan adanya waria mangkal di jalanan itu sangat mengganggu sekali terutama pada keindahan kota serta mengotori Bulan Suci Ramadhan."Kami berharap Satpol PP bisa tanggap hal tersebut dan melakukan razia penertiban terhadap keberadaan para waria jalanan itu," tuturnya.
Bulan puasa, PSK di Serang pasang tarif Rp 200 ribu
Tibanya bulan suci Ramadan nampaknya tak mengurungkan niat para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Serang, Banten, untuk berhenti sejenak 'menjajakan dirinya'. Terlihat masih banyak ditemukan PSK berkeliaran di tempat-tempat umum di kota bermoto iman dan taqwa ini.Seperti di sekitar alun-alun Timur dan Barat Kota Serang, dengan menggunakan busana seksi dan hot serta bermake-up tebal, para wanita nakal ini terpampang sedang menjajakan dirinya dengan duduk di atas motor yang dibawanya. Tanpa rasa malu ataupun segan, mereka menawarkan tubuhnya ke para pria yang berada atau sekedar melintas di sekitar alun-alun untuk 'ngamar'."Ngamar tah?, Rongatus bae (dua ratus saja)," kata salah satu PSK yang tengah menjajakan diri di sekitar tugu perjuangan yang ada di sekitar alun-alun Kota Serang, Banten, Minggu (21/6) malam.Salah seorang PSK yang enggan menyebutkan namanya ini mengatakan dirinya tetap melakukan aktivitasnya di bulan Ramadan tanpa takut adanya razia yang dilakukan oleh petugas berwajib."Enggak akan ada razia malam ini mah, kalau ada razia biasanya kita ada yang ngasih tahu. Adalah yang ngasih tahu, kadang dari orang hotel juga ada yang ke sini, dia ngasih tahu kalau jika ada razia," ujarnya tanpa membeberkan identitas pemberi informasi tersebut.Sementara itu, menurut salah satu pedagang asongan yang sehari-hari berjualan di sekitar Alun-alun Serang, Banten, Indra, mengatakan meski di bulan Ramadan, wilayah tersebut tetap ramai dihuni oleh para PSK yang menjajakan diri."Kalau sudah malam gini, biasanya sudah pada keluar. Mereka pada duduk-duduk gitu, tanpa ditanya juga biasanya mereka duluan yang langsung ngajak ngamar ke laki-laki," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan ruang pada masjid di lokasi tersebut membuat penyelenggaraan salat Jumat berlangsung hingga ke lorong, kios dan lapak pedagang.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya"Itu sebetulnya mah mereka baik," kata Mamah Deceh.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Ramadan permintaan pisang mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya