Di depan akademisi, Megawati ungkap lepasnya Pulau Sipadan & Ligitan
Merdeka.com - Presiden ke lima RI, Megawati Soekarnoputri, diberikan gelar Honoris Causa dari Universitas Padjajaran. Megawati menilai gelar ini sekaligus penghargaan untuk Kabinet Gotong Royong.
"Izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada para menteri yang telah membantu saya dengan memberikan pengabdian kepada bangsa ini," ujar Megawati saat berada dalam acara 'Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Politik dan Pemerintahan", Rabu (25/5).
Megawati mengajak masyarakat untuk menampilkan demokrasi politik yang lebih terbuka, tanpa disintegrasi, dan berdiri kokoh melalui pelembagaan politik. Dalam kesempatan tersebut, Mega menyampaikan pertanggungjawaban sejarah atas berbagai persoalan penting ketika ia menjabat sebagai Presiden.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Apa gaya Megawati sehari-hari? Gaya Megawati sehari-hari yang kerap terlihat begitu. Mengenakan kaus dengan lengan panjang yang dilipat. Simpel dan santai.
Pertama, Megawati memfokuskan pembahasannya terhadap sengketa Sipadan dan Ligitan. Kedua, Pulau Nipah dan yang terakhir proyek LNG tangguh antara Indonesia dengan RRC.
"Pada saat saya menjadi Presiden, saya memerintahkan menteri luar negeri untuk terus memperjuangkan agar Sipadan dan Ligatan menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Akan tetapi, argumentasi yang diterima Mahkamah Internasional bukan karena Malaysia yang lebih dahulu masuk ke Sipadan atau Ligitan," jelasnya.
Bukti sejarah yang diterima Mahkamah Internasional adalah dokumen dari pihak Malaysia yang membuktikan bahwa Inggris, negara yang menjajah Malaysia, dan menjadi bagian dari commonwealth, paling awal masuk Sipadan Ligitan dengan bukti berupa mercusuar dan konservasi penyu.
Sedangkan Indonesia dianggap tidak memiliki hak atas wilayah kedua pulau tersebut, karena Belanda, negara yang menjajah Indonesia, hanya terbukti pernah masuk ke Sipadan Ligitan, namun hanya singgah sebentar tanpa melakukan apapun.
"Dan putusan Mahkamah Internasional tersebut kebetulan ditetapkan pada tahun 2002, saat saya menjabat sebagai Presiden," imbuhnya.
Megawati juga membahas perihal Pulau Nipah. Kala itu, cerita Mega, Pulau Nipah berbatasan dengan singapura. Nipah hampir tenggelam, namun Megawati menunjukkan kepada Singapura bahwa Pulau Nipah adalah bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia.
Terakhir adalah soal proyek LNG tanggung antara Indonesia dengan RRC yang kala itu Megawati melakukan lobi diplomatik 'Lenso Bengawan Solo' secara langsung dengan Presiden RRC, Jiang Zemin.
"Itulah beberapa hal yang ingin saya luruskan. Catatan sejarah lainnya disusun oleh para menteri Kabinet Gotong Royong. Saya ingin tekankan sekali lagi betapa penting sejarah bagi kehidupan bangsa ini ke depan, terutama keputusan-keputusan politik untuk mengelola pemerintahan dan negara," papar dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mega menugaskan utusan untuk hadir. Selain Mega, Jokowi juga dipastikan tidak hadir.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan setiap malam selalu menangis memikirkan Indonesia
Baca SelengkapnyaKepala BPIP, Megawati Soekarnoputri melakukan penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati menegaskan tak pernah bayar demi mendapatkan gelar honoris causa.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut merupakan hasil gabungan antara dua momen yang tidak saling berkaitan dengan narasi yang keliru.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati justru meminta semua kader berjuang untuk memenangkan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPenganugerahan dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, dihadiri civitas academica kampus.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bicara kebenaran tapi kini malah disebut provokator.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79
Baca Selengkapnya