Di depan Kapolda, 2 ormas bentrok di Bali ungkap kronologi keributan
Merdeka.com - Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto menegaskan pihaknya akan melakukan penyisiran dan pemeriksaan terhadap seluruh penghuni Lapas termasuk Kalapas dan penjaga. Hal itu menyusul peristiwa bentrokan antar ormas di beberapa daerah di Bali yang dipicu pertengkaran dari dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan, kemarin malam.
Selain itu, penyisiran dilakukan lantaran pada keributan di dalam Lapas ditemukan sejumlah senjata tajam. Tak hanya itu, petugas juga menemukan satu paket Sabu-sabu dan beberapa botol miras.
"Ini yang akan kita dalami. Bagaimana bisa senjata, miras dan narkoba masuk Lapas. Kita akan lakukan pemeriksaan menyeluruh di Lapas. Ya seluruhnya, termasuk ruangan, penjaga, napi juga tidak terkecuali Kalapas," tegas Kapolda di Bali, Jumat (18/12).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
Kapolda juga menyayangkan banyaknya temuan senjata tajam yang ada di dalam Lapas. Bahkan, Kapolda menilai faktor tersebut juga termasuk dalam menimbulkan potensi kerusuhan.
"Seandainya bentrokan tak sampai menggunakan senjata, hanya dengan tangan kosong, mungkin tidak akan fatal seperti ini," ujarnya dihadapan puluhan perwakilan ormas Baladika dan Laskar Bali.
Saat diminta Kapolda, masing-masing perwakilan kedua ormas ini memaparkan kronologinya. Dari versi Laskar Bali, memaparkan bahwa sore itu ada telepon ke DPP Laskar Bali dari rekan di Lapas menyebutkan kalau ada segerombolan orang masuk secara bersamaan. Grombolan ini diketahui dari keluarga Baladika, merasa ada rekannya yang ada di dalam Lapas, maka solidaritas Laskar Bali mendatangi Lapas Kerobokan.
"Sore itu kami di telepon oleh rekan kami di dalam Lapas, katanya ada kelompok Baladika datang masuk bergerombol. Kami pun ikut datang untuk mengetahui apa yang terjadi," ungkap Ketut Putra Ismaya Jaya, Sekjen Laskar Bali dihadapan Kapolda Bali.
Lanjutnya, karena dihalangi polisi saat mencoba masuk. Akhirnya kelompok Laskar Bali membubarkan diri, katanya dalam perjalanan melewati jalan Teuku Umar Denpasar, mereka melihat kelompok dari Baladika. Saat itu langsung terjadi keributan di tengah jalan tepatnya di depan Simpang Ampek.
Atas pernyataan tersebut, dari pihak Baladika tidak terlalu banyak bicara. Keluarga Baladika lebih memilih diam dan cukup meminta maaf kepada warga Denpasar atas peristiwa semalam.
"Kami tidak mau berdebat soal kronologis yang terjadi. Seperti apa yang diceritakan keluarga kami di Laskar Bali, seperti itulah yang terjadi. Atas nama seluruh keluarga Baladika, kami memohon maaf kepada seluruh warga Denpasar. Kami menjamin hal serupa tidak akan terjadi lagi," Sahut Ketut Sukarta, Selaku Sekum Baladika Bali.
Kapolda menyayangkan sistem pengamanan di Lapas. "HP masuk, orang gerombol bisa masuk. Akan kita dalami ini," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan terjadi antara anggota Brimob Polri dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4) sekitar pukul 09.00
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaKompolnas mengingatkan seluruh anggota memahami bekerja dan bertugas sebagai satu kesatuan Korps Bhayangkara guna mencegah timbulnya ego sektoral.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaRicuh saat malam Tahun Baru, warga di Bali bakar tiga sepeda motor Pecalang
Baca Selengkapnya