Di depan massa 299, Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat tegaskan tolak PKI
Merdeka.com - Setelah menerima perwakilan aksi 299, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Agus Hermanto, serta sejumlah anggota DPR, seperti Daeng Muhammad dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Nasir Djamil dan Almuzzamil Yusuf dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Ahmad Riza Patria dari Fraksi Partai Gerindra menyambangi massa di depan Gedung DPR.
Anggota dari 4 fraksi partai langsung naik ke mobil komando dan memberikan tanggapan terkait dua tuntutan utama dari massa aksi. Mereka menyatakan setuju dengan aspirasi massa aksi 299 yakni menolak kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan paham komunisme sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila, dan UUD 1945. Terlebih lagi, hingga saat ini aturan hukum TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 belum dicabut sehingga PKI dan paham komunisme tetap dilarang hidup di Indonesia.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa saja yang hadir di Rakernas PKS? Acara tersebut dihadiri Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri, Aboe Bakar Al-Habsyi, dan Hidayat Nur Wahid.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Paham ini sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila, dan UUD 1945 dan seluruh agama apapun terlebih dari sisi peraturan perundang-undangan, tap MPRS No 25 tahun 1966 masih berlaku dan tetap berlaku. Dan belum dicabut dan tidak dicabut," kata Agus di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/9).
Setelah Agus, Wakil Ketua Umum Partai Fadli Zon mengajak semua pihak melawan upaya-upaya yang ingin membangkitkan kembali PKI dan paham komunisme di Indonesia. Hal itu karena paham komunisme bertentangan dengan
"Karena itu kalau ada usaha-usaha untuk membangunkan kembali, membangkitkan kembali bertentangan dengan konstitusi kita. Bertentangan denhan TAP MPRS dan undang-undang. Karena itu harus kita lawan bersama," tegasnya.
"Jangan sampai komunis yang telah dua kali berkhianat terhadap RI pada 1948 1965 bercokol kembali. Karena itu kita dukung usaha membangkitkan kembali nonton film kebangkitan G30S/PKI. Jangan sampai pengkhianat bangsa mendapatkan kesempatan kembali untuk hidup di NKRI," sambung dia.
Kemudian, politikus PAN Daeng Muhammad meyakini seluruh rakyat Indonesia tidak akan menerima kebangkitan PKI. Hal ini mengingat dua kali PKI telah pemberontakan kepada negara pada tahun 1948 dan 1965.
"Saya yakin Fraksi PAN akan beriringan terus menolak bangkitnya komunis dan PKI. Kita belajar dalam sejarah, mereka berkhianat di madiun. Tahun 65 mereka melakukan pemberontakan. Saya yakin, bangsa tidak akan menerima komunisme bangkit di negeri ini," ungkapnya.
Terakhir, Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PKS Almuzzammil Yusuf melanjutkan, semua pihak yang berupaya menghidupkan PKI sama saja ingin menghancurkan negara.
Dari sisi agama sendiri, kata dia, PKI dan paham komunisme jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Sebab, PKI tidak mengakui adanya agama dan hal itu membahayakan NKRI.
"Tentang komunisme siapa saja yang ingin menghidupkan komunisme di Indoensia artinya ingin menghancurkan NKRI dia musuh NKRI karena konstitusi Pancasila jelas bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa seluruh warga negara harus beragama," tukasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDengan adanya aksi bakar ban tersebut, membuat jalan arteri atau non-tol menuju arah ke wilayah Jakarta Barat yang melalui depan Gedung DPR/MPR RI ini pun ditut
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaDeklarasi dihadiri lebih dari 500 massa dari masing-masing pimpinan dan anggota Ormas di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar di tengah isu bahwa PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaKader yang mengatasnamakan Pejuang PPP ini mengaku aksinya merupakan aspirasi dari masyarakat
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMaklumat Bersama Aktivis 98 dikeluarkan menjelang peringatan 26 tahun reformasi.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca Selengkapnya