Di depan PM Jepang, Yenny Wahid bicara demokrasi dan penerapannya di Asia
Merdeka.com - Direktur Wahid Foundation Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, hari Kamis (5/7) ini, dijadwalkan menjadi pembicara dalam simposium internasional bertajuk 'Shared Values and Democracy in Asia' di Tokyo, Jepang. Forum gelaran Japan Foundation Asia Center (JFAC) dan akan dihadiri Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ini merupakan kegiatan tahunan sejak 2015.
Acara itu mempertemukan kalangan intelektual dan peneliti dari berbagai negara di Asia. Tahun ini adalah penyelenggaraan simposium edisi keempat.
Setiba di Tokyo, Rabu (4/7), Yenny mengatakan, dirinya diundang untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran berkaitan dengan topik seputar nilai-nilai kesamaan dan demokrasi yang ia anggap sangat relevan sekaligus kritikal di dunia saat ini. Di samping itu, topik tersebut juga selaras dengan aktivitas yayasan yang ia pimpin di Indonesia.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Siapa yang Almira Yudhoyono wakili di konferensi? Di konferensi ini, meski Aira merupakan salah satu perwakilan Indonesia, dia mewakili Peru.
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
"JFAC menyelenggarakan simposium ini untuk melakukan dialog yang bertujuan mencapai pemahaman budaya bersama dan membangun landasan yang kuat untuk mengimplementasikan nilai-nilai persamaan dan demokrasi di Asia pada masa depan," ujarnya.
Yenny menambahkan, dalam penyelenggaraan tahun ini, JFAC mengundang sejumlah pemimpin politik, pemimpin agama, dan peneliti dari negara-negara Asia. Mereka diundang untuk mendiskusikan nilai-nilai persamaan dan demokrasi dalam perspektif orang Asia, juga bagaimana negara-negara di Asia selama ini berevolusi untuk menjadi negara demokrasi modern.
Selain Yenny Wahid dari Indonesia, pembicara lain berasal dari India, Jepang, Filipina, Korea, China, Thailand, Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya.
"Dalam simposium nanti akan ada sesi khusus yang membahas pencapaian dan tantangan terkait aktivitas pertukaran budaya antara Jepang dan Asia menuju kolaborasi masa depan," kata Yenny.
Dalam forum ini, Yenny antara lain akan memperkenalkan Wahid Foundation sebagai yayasan yang selama ini aktif mempromosikan perdamaian dan keragaman di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan demokrasi terbesar ketiga. Kata Yenny, Wahid Foundation didirikan untuk memperjuangkan visi kemanusiaan dari almarhum ayahnya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebagai mantan presiden dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia yang juga aktif mempromosikan nilai-nilai demokrasi, Gus Dur membayangkan masyarakat multikultural yang tumbuh subur di Indonesia.
"Wahid Foundation didirikan karena kami percaya demokrasi harus melindungi keragaman. Tidak ada contoh yang lebih besar dalam hal perlindungan keanekaragaman ada di negara lain di luar Indonesia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnis," ujar Yenny.
Selaku direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid dalam beberapa tahun terakhir memang sering diundang untuk berbicara di berbagai forum internasional. Terakhir, Maret 2018, ia hadir dan berbicara dalam pertemuan tingkat tinggi di Markas PBB di New York, AS, yang diselenggarakan oleh UN Women bekerjasama dengan UNOCT, United Nations Office of Counter Terrorism (Badan PBB yang bertugas menangkal terorisme di dunia).
Yenny, antara lain berbicara tentang pelibatan perempuan di tingkat desa dalam upaya global menanggulangi bahaya radikalisme dan terorisme. "Mereka tertarik dengan program Kampung Damai yang kami inisiasi di berbagai desa di Pulau Jawa," tuturnya.
Sebelumnya, Februari 2016, Yenny berbicara dalam forum gelaran Kuwait Council for Cultural and Art, membahas topik seputar Islam dan peran wanita Muslim. Juga menjadi pembicara dalam sebuah konferensi tentang agama dan politik di Western Sidney University - Australia, November 2017.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara ini juga mencakup serangkaian diskusi panel yang menampilkan para ahli dari berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid ditanya tentang peluang digandeng para Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) di JIExpo Kemayoran
Baca SelengkapnyaYenny Wahid duduk berempat bersama Puan, Didit dan Gibran dalam perayaan HUT ke-79 TNI di Monas.
Baca SelengkapnyaJokowi memadukan dasi kuning dengan jas serta celana bewarna biru gelap dan kemeja putih.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN
Baca SelengkapnyaJerry mengatakan pertemuan itu sebagai bentuk kehormatan. Karena akan melahirkan kerja sama strategis.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat pilpres 2024 terakhir pada Minggu 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMomen dua anak perempuan Presiden ke-5 dan ke-5 bertemu sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaForum Rakyat rencananya akan diadakan tanggal 2-6 Oktober 2024 di kampus Universitas Jayabaya.
Baca SelengkapnyaDebat direncanakan mulai pukul 19.00 WIB dan dapat disaksikan melalui saluran TV, radio maupun live streaming di YouTube.
Baca SelengkapnyaDPR RI kembali menggelar penyelenggaraan sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP).
Baca Selengkapnya