Di depan santri, Jokowi cerita kejamnya media sosial dan foto hoax dengan Aidit
Merdeka.com - Kabar bohong dan ujaran kebencian yang beredar di media sosial menyita perhatian Presiden Joko Widodo. Pemerintah tidak bisa menangkal dan mengendalikan derasnya arus kabar bohong di media sosial. Karena itu Presiden meminta bantuan pengelola pondok pesantren dan para santri untuk ikut memberikan edukasi agar terhindar dampak buruk media sosial.
"Media mainstream seperti televisi dan media cetak masih bisa kita kendalikan tapi kalau medsos tidak ada yang bisa memagari sehingga mestinya ponpes memberikan pemahaman yang benar kepada anak didik atau santri," kata Presiden Jokowi saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) Ponpes Muhammadiyah di Ponpes Darul Arqam Garut, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Selasa (17/10).
Presiden Jokowi menuturkan, penyebaran kabar bohong dan fitnah di media sosial tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain juga sama. Dia menceritakan pengalamannya ketika bertemu kepala negara lain yang mengeluhkan tak terkendalinya kabar bohong di media sosial. Kepala negara tersebut pun bertanya kepada Presiden Jokowi tentang aktivitas media sosial di Indonesia.
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang diklaim terlibat dalam gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
"Bertanya kepada saya, bagaimana di Indonesia? Kalau di Indonesia media sosial kejam banget," kata Presiden.
Tak sampai di situ, Presiden Jokowi kembali menceritakan pengalaman lainnya. Dia mencontoh beredarnya foto hasil rekayasa di media sosial. Dalam foto itu terpampang Jokowi bersanding dengan DN Aidit pada tahun 1955.
"Saya tahun 1955 belum lahir. Kalau orang tidak bisa menyaring kan bisa percaya. Ini maunya apa? Maunya membangun informasi yang dikelirukan," keluh Presiden.
Karena itu Presiden mengajak semua pihak, termasuk para santri untuk memberikan pendidikan dan pemahaman dalam berperilaku positif di media sosial. Tidak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan kewaspadaan terhadap segala informasi yang beredar di media sosial.
"Ini yang harus kita waspadai. Medsos kalau tidak bisa kita 'screening' akan mempengaruhi anak-anak kita," ucap Presiden.
Menurut dia, salah salah satu mencegahnya adalah dengan membangun karakter dan menanamkan nilai agama sejak dini pada anak-anak. Meskipun sulit, namun Presiden yakin cara tersebut akan mempengaruhi perilaku, budaya, dan budi pekerti generasi penerus Indonesia di masa mendatang. "Ini bukan sesuatu yang gampang untuk diselesaikan," kata Kepala Negara.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai teknologi DeepFake AI yang sedang viral.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaBeredar video Presiden Jokowi fasih berbahasa China, Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya"Walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca Selengkapnya