Di depan ulama, Jokowi curhat sering dituduh antek asing
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membuka acara pendidikan kader ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Tegar Beriman, Pemerintah daerah kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8). Dalam sambutannya Jokowi curhat di depan ulama soal tuduhan sebagai antek asing.
Jokowi menepis bahwa dirinya bagian dari antek asing. Dia pun mempertanyakan sindiran tersebut. Dia menegaskan bahwa pada Januari lalu pemerintah telah membuat kebijakan di sektor migas, yaitu 100 persen kepemilikan Blok Mahakam yang dimiliki Jepang diserahkan ke PT Pertamina (Persero). Kemudian Blok Rokan yang sejak lama sudah dikelola Chevron, Amerika kini sudah diserahkan kepada PT Pertamina.
"Jokowi itu antek asing? Ini mumpung pas ketemu saya jawab sekali. Ini baru pertama saya jawab seperti itu. Mumpung banyak ulama dan kader ulama," kata Jokowi di hadapan para ulama. "Antek asing. Bagaimana antek asing?" tanya Jokowi.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
Kemudian, dia juga memaparkan kesulitan untuk melobi PT Freeport. Menurutnya, sudah 40 tahun Indonesia hanya diberikan 9,3 persen. "Dan kita semua diam saja enggak ada yang bersuara. Diam 9 persen," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi pun melakukan negosiasi selama 3,5 tahun. Lobi-lobi tersebut pun berjalan alot. Hingga akhirnya membuat kesepakatan Head of Agreement (HoA) sebesar 51 persen. Tetapi, kata dia, kesepakatan itu malah dianggap negatif beberapa pihak.
"Kok malah suaranya kok jelek semua. Saya enggak ngerti gimana kita ini. 40 tahun 9 persen pada diam. Begitu ada kesepakatan HoA 51 persen tidak didukung penuh. Mestinya seluruh rakyat mendukung penuh agar itu betul-betul bisa dikelola bangsa ini. Begitu dibilang antek asing," papar Jokowi.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca Selengkapnya"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca Selengkapnya"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."
Baca SelengkapnyaSaid juga mengungkap kebohongan Jokowi yang lain. Seperti kebijakan impor dan utang luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca Selengkapnya