Di Hari Guru, para murid di Kediri minta guru berhenti galak
Merdeka.com - Perilaku guru galak sesuatu yang tidak disukai murid. Hal ini diungkapkan salah satu siswa SDN Tempurejo II di Desa Kresek, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (25/11), dalam sidak yang dilakukan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Awalnya Mas Abu, panggilan akrab Abdullah Abu Bakar, menanyakan apa yang diinginkan murid agar mereka merasa nyaman dan betah di sekolah ditulis di secarik kertas.
Jawaban murid beraneka ragam, ada yang meminta agar gurunya jangan suka marah, ada yang meminta pepohonan yang besar (penghijauan) dan masih banyak lainnya.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Apa makna kata-kata untuk guru? Kata-kata ini adalah bentuk ekspresi dari penghargaan yang tulus dan pengakuan akan dedikasi serta pengorbanan mereka.
-
Kenapa Pak Guru marah saat ditanya murid? Amarga ora kepenak atine, Pak Guru njawab nganggo basa sing sak karepe.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Selain wawancara dengan murid, Abu juga menanyakan kepada guru terkait dengan bagaimana metode dan cara guru memberikan pelajaran. Dan yang cukup menggembirakan meski sekolah ini berada di pinggiran kota, para guru SDN Tempurejo II sebagian besar tidak gagap teknologi (gaptek). Para guru biasa mengkomunikasikan mata pelajaran dengan murid dengan memanfaatkan perkembangan Tehnologi Informasi (IT).
"Seiring berkembang pesatnya teknologi, anak zaman sekarang mainnya handphone pintar, dampaknya mereka semakin kritis. Otomatis hal ini mengharuskan guru harus lebih mengerti dan memahami di banding siswanya," kata Abu.
Abu juga berharap agar guru lebih bisa memahami perkembangan dan kreatif dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa-siswinya.
"Kalau bisa jadi guru keren mungkin lebih baik, keren dalam artian tampilan dan juga dalam penyampaian pelajaran supaya murid tidak bosan," harapnya.
Terpisah, Guru Agama SDN Tempurejo II Mahyudi berharap pemerintah agar lebih memperhatikan gedung dan fasilitas penunjang pendidikan.
"Gedung dan fasilitas memang sudah layak namun untuk penghijauanya yang kurang memang. Kalau ada tamannya mungkin akan lebih sejuk dan dingin," tambah Mahyudi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP marah-marah kepada guru saat ditanya gurunya tentang tugas yang seharusnya ia kerjakan.
Baca SelengkapnyaBukan karena dimutasi, guru berseragam rapi tersebut dikabarkan resmi pensiun.
Baca SelengkapnyaMayoritas warganet setuju dan mendukung aksi guru tersebut.
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaSebuah video menunjukkan seorang guru pria diduga menghina pekerjaan orang tua siswa sebagai petani.
Baca SelengkapnyaVideo ini pun viral dan membuat warganet gemas melihat aksi yang dilakukan anak-anak ini.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaViral guru curhat pada siswanya yang masih SD, respons muridnya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan kerja keras dari seorang guru serta para pendidik rasanya perlu diapresiasi. Salah satunya melalui kata-kata untuk guru yang sarat doa.
Baca Selengkapnya