Di Manggar, gerhana bisa kalah oleh kopi
Merdeka.com - Kopi dan Kota Manggar, Belitung Timur, bagaikan dua sisi koin. Tak bisa dipisahkan satu sama lain. Begitu gilanya warga Manggar dengan kopi, fenomena bikin heboh seperti gerhana yang muncul Kamis (9/3) pagi tadi, rela dilewatkan.
Setidaknya itu pengakuan Mustakim (48) dan beberapa sobat ngopinya di Jalan Sudirman, Kawasan Lipat Kajang, Manggar saat ditemui merdeka.com. Di jalan menuju Pantai Serdang ini, berjejer belasan warung kopi.
"Nanti bisa kita lihatlah di TV gerhananya," kata Mustakim sambil terkekeh. Dia sedang asyik bertanding catur melawan rekan sebayanya.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Produk apa yang terjual habis dalam 1 menit? Pada kampanye sesi live shopping eksklusif bersama Raffi Ahmad di kampanye 7.7 Shopee Live Bombastis Sale, produk Thunder Lash Mascara dari RADC berhasil terjual habis dalam satu menit.
-
Kenapa konsumen tertarik dengan harga murah? Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Kopi apa yang paling mahal? Hacienda La Esmeralda adalah bisnis keluarga yang memproduksi kopi spesial berkualitas tinggi di dataran tinggi barat daya Panama.
-
Kenapa kopi arabika mahal? Kopi arabika punya karakteristik yang sensitif, sehingga memerlukan perawatan khusus agar terhindar dari gangguan hama.
-
Kenapa pemburu diskon rela mengantre lama? Discount hunter kadang terlihat tidak masuk akal. Bagaimana tidak? Kamu rela mengantre lama dan berdesak-desakan.
Titi, penjaga kedai kopi, mengatakan rombongan Mustakim sudah asyik bercengkrama sejak warung buka, alias pukul 06.00. Warungnya baru tutup pukul 24.00. Pelanggan betah berlama-lama, karena satu cangkir terhitung murah, hanya Rp 5 ribuan. Di warung kopi, orang bisa membicarakan apapun. Termasuk gerhana matahari total yang sedang jadi perhatian dunia.
Suyanto, pedagang mi ayam asal Wonogiri, mengaku berubah ‘iman’ sejak merantau ke Manggar mulai 1996. Seperti warga Jawa Tengah lain, dia lebih akrab dengan teh manis untuk teman bercengkrama. Belakangan, lidahnya hanya bisa menerima kopi. "Ke Manggar jangan sampai tak ngopi," cetusnya.
Rata-rata orang Belitung doyan kopi. Namun, Syafei, warga Kecamatan Kampit yang saya temui sebelum menuju Manggar, sudah mewanti-wanti. "Di sana tukang ngopinya over."
Kota kelahiran Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ini rupanya berjuluk 'Kota 1001 Warung Kopi'. Warga setempat bangga dengan kegilaan mereka pada kafein.
Jangan kaget jika salah satu tugu di Manggar sampai berbentuk teko dan cangkir. Padahal Manggar tak menghasilkan kopi sendiri, melainkan memborong dari Lampung. Para pengusaha kopi punya cara unik untuk menghasilkan racikan istimewa, khususnya untuk kopi susunya.
"Dari secangkir kopi, kita bisa dapat banyak cerita. Itu filosofinya," kata Mustakim. Dia lalu sibuk kembali dengan papan catur dan cangkir kopinya yang entah kapan tandas.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.
Baca SelengkapnyaWanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaWarung ini termasuk legendaris karena sudah berjualan sejak tahun 1970-an
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi di sini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan khas perkampungan berupa sawah hijau.
Baca SelengkapnyaIis mengaku sangat terbantu atas keberadaan warung nasi kuning milik Jusuf Hamka ini. Karena dia cukup membayar Rp3.000.
Baca SelengkapnyaMereka bahkan saling dorong dan berdesakan agar bisa mendapatkan bakso pentol.
Baca SelengkapnyaPrajurit Kopassus senyum-senyum makan mi ayam mahal di Papua seharga Rp60 ribu.
Baca Selengkapnya