'Di Muktamar Muhammadiyah tak ada lobi-lobi dan kubu-kubuan'
Merdeka.com - Sidang tanwir telah menghasilkan 39 nama calon ketua umum. Ke-39 nama itu akan dibawa dalam Muktamar Muhammadiyah yang akan dimulai pada Senin (3/8) besok.
Dari 39 akan dikerucutkan lagi menjadi 13 nama dalam muktamar. 13 Nama itu akan dipilih oleh 2600 pemilik suara dalam muktamar.
Sejumlah nama yang ditemui merdeka.com, Minggu (2/8) mengaku tidak melakukan persiapan atau lobi-lobi menjelang pemilihan. Sebab, dalam tradisi Muhammadiyah tidak ada lobi-lobi.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Anwar Abbas misalnya, dia menegaskan tidak membentuk tim sukses atau lobi-lobi kepada pemilih. "Tidak ada lobi-lobi atau gerilya. Apalagi kubu-kubuan. Mengalir saja. Buktinya saya di sini duduk ngobrol santai, tidak ada yang mendekati saya," kata Anwar.
Anwar adalah dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Anwar mendapatkan suara terbanyak dalam penjaringan dibanding calon lain. Dalam sidang tanwir yang diikuti oleh 204 suara, Anwar Abbas meraih 151 dukungan suara. Posisi kedua terdapat nama Abdul Mu'ti (150 suara), lalu diikuti oleh A Dahlan Rais (149 suara), Yunahar Ilyas (149 suara), dan Busyro Muqoddas (145 suara).
Meski mendapat suara terbanyak dalam sidang tanwir, Anwar menegaskan bukan garansi bisa lolos ke -13 besar. Sebab metode pemilihannya berbeda dengan sidang tanwir yang pesertanya hanya 204 suara.
"Nanti akan ada ribuan pemilih suara untuk memilih calon pimpinan sebanyak 13 orang. Dari berbagai daerah. Belum tentu kenal. Mereka hanya melihat dari profil. Jadi tidak ada politik uang dalam muktamar ini," ujarnya.
Senada dengan Anwar, calon lain yang lolos ke-39 dari Sulawesi Selatan, Muhammad Alwi Uddin menegaskan tidak ada kubu-kubuan jelang pemilihan. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel ini yakin muktamar berjalan lancar, tidak terjadi keributan antar calon.
"Di Muhammadiyah ga ada kubu-kubuan atau koalisi-koalisian," tegas dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Hanya nonaktif saja untuk periode waktu tertentu selama mereka kampanye,"
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sudah cukup.
Baca SelengkapnyaPKB baru saja menyelesaikan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPBNU merespons adanya muktamar luar biasa yang didengungkan oleh sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaSoal keberadaan PKS, dalam ceramahnya KH Marzuki juga menyampaikan bahwa PKS sudah ikrar Pancasila.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, tidak ada dorongan Munaslub oleh Dewan Pakar Golkar.
Baca Selengkapnya