Di Puncak, selain kawin kontrak banyak imigran gelap cari suaka
Merdeka.com - Warga negara Arab lalu lalang di beberapa desa di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, adalah hal yang biasa. Pria-pria yang mayoritas berasal dari Afghanistan dan Pakistan ini mengisi vila-vila di Cisarua.
"Mereka datang musiman, 3 bulanan dari bulan puasa. Mereka biasanya balik ke negaranya, nanti abis Lebaran balik lagi ke sini," kata Rudi, warga Cisarua kepada merdeka.com di desa Batu Layang, Cisarua, Jakarta, Senin (19/8).
Saking banyaknya orang Arab bermukim sementara di sana, ada satu daerah dikenal dengan sebutan Kampung Arab. Banyak yang mencurigai di sana sering terjadi kawin kontrak dan juga sebagai kantong imigran gelap.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Dimana pria di Garut tinggal? Seorang pria di Kampung Cijeler Kidul, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Garut, mengalami kondisi langka. Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
"Kebanyakan orang Afghanistan dan Pakistan yang bandel ini sewa rumah sejuta, ngontrak terus pergi lagi. Kalau ketahuan mau didata mereka lari ditinggal baju-bajunya," cerita Rudi yang juga merupakan ketua binmas ini.
Menurut Rudi, bersama makelar yang sulit dilacak para imigran gelap kemudian pergi mencari suaka ke Australia.
"Susah cari makelarnya itu siapa, soalnya makelarnya banyak sampai mereka berangkat dari Pangandaran dan Cianjur. Mereka bayar ratusan juta untuk mencari suaka itu," terang Rudi.
Sebagai rekanan polisi, Rudi mengaku kesulitan untuk mencegah datangnya imigran arab ini.
"Kalau mau diusirin ada perlawanan dari masyarakat karena mereka bilang kalau imigran ini tempat cari nafkah. Tapi saya sudah usahain satu desa supaya enggak boleh orang Pakistan dan Afghanistan ini masuk lagi," tutupnya.
Dari pantauan merdeka.com, dalam perjalanan ke Desa Batu Layang, tampak warga arab berlalu-lalang atau duduk-duduk santai di balkon vila-vila di Cianjur. Beberapa di antaranya juga terlihat sedang bercakap-cakap dengan penduduk lokal. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaSejak tingginya aktivitas imigrasi orang-orang Jawa ke Sumatera, mereka menetap dan membentuk sebuah komunitas.
Baca SelengkapnyaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah desa di Tuban, Jawa Timur adalah desa yang mempunyai jumlah janda yang sangat banyak dan minim pria.
Baca SelengkapnyaKampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Baca SelengkapnyaWarga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaKasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca Selengkapnya