Dirumahkan, buruh ini bangkit lewat usaha keripik pisang
Merdeka.com - Di tengah hingar-bingar tuntutan kenaikan UMK oleh para buruh, Ahmad Thoif, 44 tahun, justru harus menerima nasib diberhentikan sementara dari pabrik tempat ia bekerja.
Awalnya pria yang telah 22 tahun bekerja di pabrik tekstil di Cimindi, Bandung ini. Bersama rekannya menuntut hak pembayaran upah sesuai ketentuan UMK tahun 2015 sebesar Rp 2,3 juta. Tak hanya itu, mereka juga menuntut tunggakan pembayaran UMK tahun 2014. “Kami nuntut rapelan 2014 dan 2015,” kata dia.
Ia dan kawan-kawannya pun memutuskan mengadu ke Dinas Tenaga Kerja dan mengancam akan menggelar aksi mogok massal jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Gayung pun bersambut, perusahaan berjanji membayar upah mereka sesuai UMK tahun 2015 yang akan dibayarkan November ini. Sedangkan upah Januari hingga Oktober akan dirapel pembayarannya.
-
Siapa yang berharap iklim usaha lebih baik? Para pengusaha pun berharap pemimpin negara selanjutnya bisa menciptakan iklim usaha di Indonesia menjadi lebih baik.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
-
Mengapa Ibu Putri ingin memiliki usaha? 'Menurut saya perempuan harus punya usaha karena bisa memperkuat fondasi rumah tangga. Dengan perempuan berusaha anak mau sekolah, anak mau beli skincare, nggak usah nunggu uang suami. Kalau kita mengharapkan hasil suami, cukup sih, tapi nggak secukup-cukupnya itu,' kata Ibu Haji Putri Arofah dikutip dari YouTube Moslem Society pada 4 Agustus 2024 lalu.
-
Siapa yang tertarik membuka usaha makanan? Banyak di antaranya, menu yang tersaji cukup unik dan menarik. Usaha ini tepat menjadi pilihan bagi Anda yang cukup pemula.
Namun aksi tersebut rupanya membuat perusahaan tidak senang dengan sikap Ahmad dan mencap dirinya sebagai seorang provokator. Buntutnya perusahaan pun memutuskan merumahkan Ahmad hingga batas waktu yang tidak ditentukan. “Ada hikmahnya dirumahkan, jadi punya waktu lebih banyak untuk usaha saya,” kata Ahmad kepada Merdeka Bandung.
Sebelum dirumahkan, pria asal Banyumas, Jawa Tengah, itu aktif mengikuti pelatihan di Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPTSK-SPSI) PT Tjimindi Subur Bandung. Dari kegiatan itu ia mendapat pelatihan peningkatan kapasitas buruh.
“Saya diberitahu jangan terpaku di pabrik terus. Jika dikeluarkan atau PHK, kita harus tahu apa yang harus dilakukan, mau kerja lagi atau usaha sendiri atau gimana? Kita harus mengantisipasi itu,” ujar Ahmad yang menjabat sebagai Sekretaris SPTSK-SPSI PT Tjimindi Subur Bandung ini.
Kini dari pelatihan itu, Ahmad memiliki usaha kuliner, yaitu keripik pisang dengan merek dagang Boga Rasa. Bersama istrinya, ia menggoreng dan mengemas keripik buatannya di Kampung Cimindi.
Keripik buatannya dibuat dari pisang terbaik yang dimasak menggunakan minyak bermerek, dengan bumbu yang tersertifikasi halal oleh MUI dan teregistrasi di Departemen Kesehatan dan Badan POM RI. “Untuk menjaga kualitas komposisi bumbu tidak akan saya rubah,” kata Ahmad seraya menunjukkan minyak dan bumbu yang biasa ia pakai.
Ia berharap teman-teman buruh lainnya mulai mencoba membangun ekonomi mandiri. Jenis usahanya bisa jualan keripik atau apapun, minimal ada penghasilan tambahan di luar gaji dari perusahaan.
“Sistem kontrak sekarang mengerikan, suatu waktu buruh akan di PHK. Jika tidak membangun ekonomi dari awal kita akan limbung dan bingung. Untuk demo saja kita kan harus ada persiapan apalagi menghadapi PHK,” ujarnya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaProduk dari klaster ini memiliki tiga varian utama, yakni keripik pisang sale, keripik ubi talas, dan keripik singkong.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Yongki mendukung usahanya dengan memberikan bantuan modal sekitar Rp10 juta. Modal tersebut digunakan Yongki untuk membuat gerobak.
Baca SelengkapnyaKisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaIde untuk berjualan karena dia ingin memiliki uang jajan tambahan tanpa harus meminta kepada orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMulanya, Deni memproduksi roti bersama dengan Istrinya. Roti yang diproduksi secara manual dijual keliling oleh Deni.
Baca SelengkapnyaPisang Sale Mades memiliki keunikan, yakni rasa manis yang didapat dari hasil fermentasi pisang, yakni madunya sehingga terasa enak, gurih, dan lembut.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca Selengkapnya