Di Saudi, Jokowi minta TKI dibebaskan dan tambah kuota haji

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Tanah Air Selasa (15/9) malam usai melakukan lawatan ke sejumlah negara di Timur Tengah sejak Jumat 11 September lalu. Salah satu negara yang menjadi tujuan Jokowi adalah Arab Saudi.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan di Arab Saudi, Presiden Jokowi dan rombongan diperlakukan sangat terhormat oleh Raja Salman. Penguasa Saudi Arabia itu, masih kata Pramono, memberikan sambutan dengan suasana hangat (bersahabat) ketika berbicara 4 mata dengan Jokowi maupun saat pembicaraan soal hubungan bilateral.

"Ada beberapa hal yang dihasilkan dalam pertemuannya dengan Raja Arab Saudi. Salah satunya yakni soal nasib 4 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang dalam waktu dekat akan menghadapi eksekusi hukuman mati. Pertama berkaitan dengan perlindungan terhadap WNI. 4 TKI yang terkena hukuman mati dan akan dieksekusi, presiden memintakan pengampunan kepada raja, dan raja menyampaikan bahwa akan memperjuangkan," kata Pramono Anung di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (15/9) malam.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan bahwa Raja Salman akan berusaha berdialog dengan keluarga korban agar memberikan pengampunan terhadap 4 TKI tersebut. Ia berharap keempat WNI tersebut bebas dari dakwaan hukuman mati.

"Pemerintah Arab Saudi akan membantu berbicara dengan keluarga korban. Dan mudah-mudahan 4 orang ini bisa diselamatkan," terangnya.

Pada lawatan yang sama, sambung Pramono, Presiden juga membawa kabar baik soal kuota haji bagi masyarakat Indonesia. Rencananya pada tahun depan, Indonesia akan mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah.

"Ketika makan siang, Presiden minta kepada Raja untuk menambah kuota haji. Dan Alhamdulillah pada tahun depan akan bertambah 10 ribu," papar Pramono.

Menurutnya, penambahan kuota itu sejalan dengan proyek pelebaran Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Secara bertahap kuota tersebut akan ditambah menyusul pembangunan di Masjidil Haram.

"Secara bertahap kalau nanti pembangunan masjid haram bisa menampung lebih, maka kuota itu akan ditambah," pungkasnya.

Sekedar informasi, Presiden Joko Widodo bersama beberapa Menteri Kabinet Kerja mengunjungi 3 negara di wilayah Timur Tengah yakni Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA) selama 5 hari. Jokowi bertolak ke Timur Tengah sejak Jumat 11 September 2015.

Pantauan merdeka.com, Presiden Jokowi bersama rombongan baru tiba di Tanah Air sekitar pukul 22.50 WIB melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Tak berselang lama, Jokowi langsung meninggalkan Bandara. Sementara konferensi Pers terkait hasil agenda lawatannya tersebut disampaikan langsung oleh sejumlah menteri kabinetnya.