Di Serang harga jengkol tembus Rp 55 ribu, lebih mahal dari ayam
Merdeka.com - ga jengkol di beberapa pasar tradisional di kota Serang mengalami kenaikan yang cukup tinggi, bahkan harganya lebih mahal di banding ayam potong. Saat ini, harga jengkol mencapai harga Rp 55 ribu per kilo nya sedangkan ayam potong per kilo hanya Rp 24 ribu per kilo.
Kenaikan harga sayur mayur yang digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia ini sudah terjadi sejak satu setengah bulan yang lalu, yang diakibatkan kelangkaan stok pengiriman.
"Sekarang lagi mahal mas, harganya dari Rp 52 ribu hingga Rp 55 ribu. Karena stoknya kurang. Karena memang bukan musimnya, jadi sedikit stoknya," kata Tarmidi salah satu pedagang jengkol di Pasar Rau Kota serang, Kamis (4/6).
Tarmidi mengungkapkan, harga normal jengkol per kilo hanya mencapai Rp 20-25 ribu, biasanya lebih murah di saat musim panen jengkol yang biasa terjadi sekitar sesudah Idul Adha.
-
Bagaimana harga ayam potong di Serang? Ayam potong menjadi barang pokok pertama yang masih naik di Pasar Induk Rau. Kenaikan ini sudah terjadi sejak bulan lalu.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Harga ayam potong di Pasar Induk Rau berapa? Salah satu yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging ayam potong yang kini per kilogramnya mencapai Rp40 ribu.
-
Apa ciri jengkol yang berkualitas? Jengkol yang baik biasanya memiliki ukuran yang seragam, bebas dari lubang, dan memiliki permukaan yang mengkilap.
-
Apa saja manfaat dari jengkol? Jengkol rendah kalori dan dapat membantu dalam program diet. Jengkol membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan jantung. Jengkol kaya akan kalsium dan fosfor yang baik untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Antioksidan dalam jengkol membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker.
-
Bagaimana harga singkong dibanding beras? Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu.
"Biasanya musimnya itu sesudah Idul Adha, kalau sekarang baru berbunga saja pohonnya, makanya harganya tidak stabil," katanya.
Akibat kenaikan harga yang cukup tinggi, para pedagang terpaksa mengurangi stok dagangannya. Yang biasa per hari menyediakan barang hingga 150 kg kini hanya 30 kg.
"Itu juga kadang tiga hari nggak dikirim dari Palembang nya, makanya mahal," ujarnya.
Sementara itu, Yanah (40) pedagang sayur di Pasar lama, Kota Serang mengaku setelah melonjaknya harga jengkol, dirinya tak lagi menjualnya. Karena stok sangat minim di pasaran, dan harga jual yang sangat melambung dapat merugikan dirinya.
"Harganya lagi tinggi mas, lagi nggak jual dulu, biasanya sih jualan," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaSitus Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca Selengkapnya