Di sidang, Tri Yulianto akui dengar isu Rudi harus jatuh Oktober
Merdeka.com - Anggota Komisi VII DPR, Tri Yulianto mengaku kagum dengan sosok tersangka kasus dugaan suap pengurusan kegiatan di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan pencucian uang, Rudi Rubiandini. Menurutnya, pemaparan yang disampaikan Rudi dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor Jakarta sangat baik dan bagus.
Politisi Partai Demokrat itu mengaku pernah datang ke rumah Rudi. Namun, dia beralasan hanya sebagai bentuk silaturahmi.
Selain itu, Tri mengaku pernah datang langsung ke kantor mantan ketua SKK Migas tersebut. Namun, hakim Tipikor merasa aneh, lantaran Tri mengaku hanya kebetulan.
-
Kenapa Karutan KPK tidak melaporkan pungli ke atasannya? 'Justru yang dilakukan terperiksa sebagai Kepala Rutan dengan memaklumi keadaan tersebut dan tidak pernah melaporkan ke atasannya tentang pungutan liar di Rutan KPK,' sambung dia.
-
Kenapa MK tidak langsung membahas semua sengketa? Perkara yang dapat dilanjutkan ke tahap pemeriksaan saksi, hanya perkara yang dinilai membutuykan pembuktian lanjutan berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH) selama sepekan terakhir.
-
Kenapa Titiek Puspa tidak melapor berita hoaks ke polisi? 'Oh, menghabiskan tenaga. Ngapain lapor? Biarin dia mau bikin begitu ya buat saya tidak apa-apa. Mungkin ada (pembuat hoaks) ingin menyapa saya. Tetapi nggak kesampaian,' ujarnya.
-
Kenapa ST Burhanuddin mengumumkan tersangka kasus timah? Dalam kesempatan ini, Jaksa Agung ST Burhanuddin juga mengumumkan daftar nama penjahat perorangan maupun koorporasi dalam kasus tambang timah. Adapun total kerugian negara dari kejahatan tersebut mencapai Rp310,6 triliun.
-
Mengapa Tamara tidak mau mengungkapkan identitas individu itu? Tamara hanya diam saat diminta untuk mempertegas hal tersebut.
-
Apa yang dibahas DPR dengan bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
"Karena saya cuma mau tahu kantornya bagaimana, karena saya belum pernah tahu," kata Tri saat persidangan di Tipikor, Jakarta, Selasa (18/2).
Terkait hubungannya dengan Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bathoegana, Tri mengaku hanya sebatas kenal. Hubungannya pun sebatas satu partai dan satu komisi.
"Saya nggak terlalu dekat, hanya memang satu partai," jelas Tri.
Dirinya mengaku tidak pernah membicarakan mengenai THR dari SKK Migas kepada kolega satu partainya tersebut. Apalagi, menerima uang sebesar USD 200 ribu di dalam ransel saat bertemu Rudi di toko buah All Fresh bilangan Sudirman, Jakarta.
Bahkan, Tri menantang Rudi agar meminta rekaman CCTV di toko tersebut guna pembuktian kebenaran. "Saya menyarankan agar diliat dari CCTV All Fresh," jelasnya.
Namun, Tri menyebut pernah mendengar soal isu untuk menjatuhkan Rudi. Tapi, dia mengaku tidak tahu dari siapa wacana itu dilemparkan.
"Isu yang saya dapat, bulan Oktober (2013), Pak Rudi harus jatuh. Tapi saya nggak tahu itu dari siapa," ungkapnya.
Diduga, isu menjatuhkan Rudi ini berasal dari DPR lantaran belum menerima THR dari Rudi. Sebelumnya, perbedaan pendapat antara Rudi dan Tri Yulianto berlangsung di persidangan. Rudi menyebutkan bahwa dirinya merasa ingat memberikan uang di dalam ransel di toko buah All Fresh. Namun, Tri dengan tegas menyangkal pemberian tersebut. Sebab, dia hanya 'say hello' kepada Rudi saat di toko buah itu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan transaksi janggal itu diungkap Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Sri Mulyani tengah menyiapkan transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya Kementerian Keuangan ke depannya akan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKaryoto pun tak mau ambil pusing dengan rumor yang beredar terkait kasus yang menjerat Firli.
Baca SelengkapnyaSuharso menilai Sri Mulyani merupakan sosok yang profesional dalam bekerja. Sehingga tak terlintas dalam benaknya, jika ingin mundur dari jabatannya.
Baca Selengkapnya