Di Solo, 1.200 anjing dibunuh tiap hari untuk dikonsumsi
Merdeka.com - Sedikitnya 1.200 anjing di Solo dibunuh setiap harinya untuk dikonsumsi manusia. Dikatakan dibunuh, karena cara menghilangkan nyawa hewan tersebut tak lazim.
Bukan disembelih seperti kambing atau hewan lainnya, namun dimasukkan ke dalam karung kemudian dijerat lehernya dengan tali, dipukul kepalanya atau dimasukkan ke air hingga mati.
Setelah mati, baru kemudian anjing-anjing tersebut dijadikan olahan favorit sebagian masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya. Hampir sama dengan kambing, olahan daging anjing ini bisa berupa sate bakar, sengsu (tongseng asu/anjing), rica basah maupun rica goreng. Masyarakat kemudian lebih akrab menyebutnya sebagai 'Rica Guguk atau Sate Guk Guk atau Rica RW'.
-
Bagaimana cara anjing diselundupkan? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
-
Kenapa anjing diselundupkan? DH (43), salah satu tersangka kasus penyelundupan anjing mengaku bahwa ia membeli hewan tersebut seharga Rp250 ribu per ekor dalam kondisi siap kirim. Sebanyak 226 ekor anjing itu selanjutnya akan dikirim ke Kabupaten Klaten dan sudah ditunggu pembeli. Rencananya anjing-anjing itu akan dijual kembali dalam kondisi hidup dengan harga Rp350 ribu per ekor.
-
Dimana anjing berada? Terlihat dalam video, seeokor anjing duduk di sebuah kursi plastik dengan tenang. Sedihnya, di belakang kursinya terdapat peti mati. Diketahui, itu merupakan peti mati milik tuannya. Ia juga tampak selalu setia berada di sisi sang tuan.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Dimana daging anjing dijual? Daging anjing itu disita di tiga lokasi yang berbeda di wilayah Denpasar, pada Rabu (31/7) kemarin.
-
Bagaimana cara menjinakkan hewan? Bismillah hirrahmani rahiim, allaa ta’luu alayya wa’tuunii muslimin.Artinya: 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.'
Istilah 'Rica Guk Guk' muncul semasa kepemimpinan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) yang sekarang menjadi Presiden RI. Saat itu hampir semua tenda warung kuliner daging anjing bertuliskan 'Sate Jamu'. Sebagian masyarakat beranggapan jika daging anjing berkhasiat untuk menambah stamina.
Namun, tulisan tersebut rupanya kerap membuat pendatang baru di Solo salah persepsi. Mereka berniat mencicipi kuliner itu karena mengira yang dijual adalah sate kambing dengan bumbu rempah sehingga nama tersebut menimbulkan polemik. Sehingga para penjual kuliner olahan anjing harus menuliskan "Warung Guguk" lengkap dengan gambar kepala anjing pada tenda mereka.
rumah makan pinggir jalan di solo ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Salah satu komunitas pecinta anjing, Sahabat Anjing Solo mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, tahun 2017 ada 1.200 ekor anjing yang dibunuh setiap harinya. Ribuan anjing tersebut didatangkan dari Solo dan sekitarnya serta dari sejumlah kota di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Ribuan anjing tersebut kemudian didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 136 warung kuliner olahan anjing yang ada di Solo.
"Khusus Kota Solo jumlah warung kuliner olahan anjing ada 136, belum lagi di kota sekitar," ujar Fredy Irawan, ketua Sahabat Anjing Solo, Rabu (21/2).
Sahabat Anjing, lanjut Fredy, merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Pihaknya terus mengkampanyekan agar masyarakat tak mengkonsumsi daging anjing atau 'Dogs are Not Food'. Menurutnya, ada beberapa alasan agar masyarakat tak mengkonsumsi daging anjing.
"Dari aspek kesehatan, daging anjing itu berpotensi membawa penyakit rabies. Potensi itu akan semakin besar karena sebagai binatang peliharaan, anjing tidak mendapat vaksin atau perawatan lain layaknya binatang ternak konsumsi," katanya.
Meskipun Kota Solo bebas rabies, ribuan anjing yang dikonsumsi tersebut didatangkan dari luar kota. Apalagi tidak ada standard operational procedure (SOP) dalam pengangkutan dan pengolahan. Masyarakat, sambung dia, harus tahu bahwa sebagian anjing juga memiliki kandungan cacing hati dan cacing pita.
"Siapa yang bisa menjamin binatang itu tidak terjangkit rabies atau penyakit lain? Selain itu, anjing itu sahabat manusia, tidak layak untuk dimakan," tandasnya.
Ferdy mengatakan pihaknya juga menyoroti cara membunuh anjing yang selama ini dilakukan secara biadab dan tidak disembelih.
rumah makan pinggir jalan di solo ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo
"Itu namanya pembantaian, penyiksaan. Cara itu dilakukan karena konsumen percaya daging anjing akan terasa nikmat jika tidak ada darah keluar saat dibunuh. Karena itu anjing tidak pernah disembelih. Cara pembantaian seperti itu ini harus dihentikan," tegasnya.
Di Kota Solo dan sekitarnya, warung kuliner olahan daging anjing memang mudah ditemukan. Sahabat Anjing Solo mencatat berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, pada 2017, Jawa Tengah berada di peringkat kedua setelah Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah pengkonsumsi daging anjing terbanyak.
Sementara dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kota Solo, menjadi daerah pengkonsumsi daging anjing terbanyak disusul Kabupaten Klaten, Sragen, Karanganyar, dan Semarang.
Terkait keberadaan 'Warung Guguk' Pemerintah Kota Solo tidak pernah mempermasalahkanya. Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengaku tidak bisa melarang. Karena tidak ada peraturan yang dijadilakan untuk melarang.
"Jenis kuliner itu kan sudah ada sejak zaman dulu. Kalau ada tulisan yang dijual daging anjing, mereka yang mengharamkan daging itu kan tidak membeli," tukas Rudyatmo.
Salah satu penjualan warung guguk, Sukardi (61) mengakui jika bisnis kuliner daging anjing cukup menggiurkan. Dia merintis usahanya tersebut sejak 1979 dan saat ini sudah berhasil membuka 4 cabang.
"Sehari rata-rata satu warung saya nyembelih 8-12 ekor anjing. Besarnya ya kira-kira 10-20 kilogram per ekor. Kalau total semua warung saya sehari ya 30 sampai 60 ekor anjing," terangnya.
Setiap warung, biaya untuk pembelian anjing yang dikeluarkan Sukardi mencapai sekitar Rp 2 juta. Setelah menjadi olahan, dia bisa meraup keuntungan bersih Rp 2-3 juta per warung per hari. Bahkan pada akhir pekan atau liburan, penghasilan Sukardi bisa melonjak hingga 50 persen.
Sukardi mengaku membeli anjing dari pengepul dengan harga Rp 150 ribu-Rp 200 ribu per ekor. Sesudah menjadi olahan daging anjing dijual dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per porsi. Untuk seekor anjing dengan bobot 10 kilogram bisa diolah menjadi 100 porsi.
Sementara itu seorang pengepul, Daliman (60) mengaku mendapatkan kiriman anjing dari wilayah Pangandaran, Indramayu, dan Pacitan dengan harga sekitar Rp 80 ribu per ekor. Anjing itu kemudian dijual kembali ke Solo dan sekitarnya. Daliman mengaku tidak mengambil anjing dari Bali untuk menghindari penyakit rabies.
"Kalau biar aman kita harus pilih-pilih anjing yang berkualitas. Saya nggak ambil anjing dari Bali, takut kena rabies. Biasanya anjing datang sepekan dua kali, jumlahnya 500 ekor sekali datang dengan usia rata-rata 8 bulan sampai 1 tahun," ucapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaGibran mengaku tengah menyiapkan solusi bagi pedagang daging anjing.
Baca SelengkapnyaGibran buka suara terkait pengiriman anjing ilegal diduga ke Solo
Baca SelengkapnyaTiga pelaku yang ditangkap berinisial AYM (25) PPN (28) dan BAA (26). Mereka ditangkap pada Sabtu (17/8).
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan akan menindak jika benar terbukti adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaAksi penyiksaan itu terekam CCTV sekitar kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaGibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaSuntik mati atas persetujuan korban, pemilik dan warga sekitar perumahan Graha Padma, Kelurahan Jrakah, Semarang.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.
Baca Selengkapnya