Ditolak perusahaan daring, Triyono buka usaha ojek khusus difabel
Merdeka.com - Triyono (34), seorang penyandang difabel, warga Krajan, Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil merintis usaha ojek roda tiga yang diberi nama Difa City Tour and Transport.
Ide tersebut muncul saat para difabel di Yogyakarta ingin menjadi pengemudi jasa ojek online yang ada di Yogyakarta di tolak.
"Saat penyandang difabel tersebut menghubungi pihak managemen, ternyata diperoleh jawaban bahwa perusahaan tidak bisa menerima, karena dinilai tidak sesuai dengan standar driver atau pengemudi ojek," kata Troyono, Jumat (11/3).
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Siapa yang menggagas Transjakarta? Pertama kali digagas tahun 2001 dan ditindaklanjuti saat era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
-
Siapa yang mengelola Bis Wisata Gratis Jakarta? PT Transportasi Jakarta mengelola 22 bus tingkat gratis yang digunakan sebagai sarana transportasi wisata yang dapat digunakan secara gratis oleh seluruh warga di ibu kota.
-
Apa transportasi utama di Jakarta? Transformasi Transportasi Umum di Jakarta Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta Angkutan massal di DKI Jakarta mengalami transformasi sebelum memiliki sistem transportasi umum yang canggih dan terintegrasi seperti saat ini.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Kapan Transjakarta pertama kali beroperasi? Menengok ke belakang, Bus Transjakarta pertama kali mengaspal di jalan Ibu Kota pada tahun 2004, ditandai dengan peresmian Koridor 1.
Atas jawaban itu, sambung Triyono, dirinya kemudian mencoba mencari solusi dengan membuat sistem ojek sendiri. untuk biaya operasional, dirinya berkeliling perusahaan untuk meminta bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).
"Selama ini bantuan yang biasanya diberikan kepada difabel hanya bersifat sesaat. Tanpa memikirkan fungsi, bantuan dapat menjadi alat untuk mencari pendapatan. Saya berkeliling keluar masuk perusahaan untuk mencari bantuan. Saya ingin bantuan yang berikan bukan untuk sesaat, tetapi berguna untuk mencari pendapatan teman-teman difabel," paparnya.
Triyono mengatakan, setelah mendapat bantuan CSR, dirinya kemudian merancang model kendaraan ojek roda tiga yang nyaman dan aman bagi penumpang maupun pengemudinya.
"Setelah saya dapat rancangannya dan menemukan bengkel yang bisa membuat. Kami langsung membuat 20 unit ojek roda tiga. Semuanya gratis untuk teman-teman difabel yang ingin menjadi pengemudi ojek," ucap Triyono.
Ojek roda tiga Difa City Tour and Transport ini semua dioperasionalkan para kaum difabel, sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian.
Sampai saat ini dirinya masih mencari sponsor untuk menambah armada. Sebab jumlah kaum difabel di Yogyakarta ada ribuan, namun saat ini baru tersedia 20 ojek roda tiga. Sehingga masih banyak yang menunggu untuk mendapatkan armada.
"Yang sudah ada dan mulai berjalan sekarang 20 armada, masih banyak yang antri menunggu. Saya masih mencari lagi sponsor jadi nanti logo perusahaan bisa dipasang di ojek dan jaket," ujarnya.
Dari 20 armada ojek roda tiga ini, sudah mulai beroprasi di Yogyakarta sejak 2015. Tarif setiap penggunaan Ojek Difa ditentukan oleh jauh atau dekat jarak yang ditempuh.
"Kami menggunakan sistem jauh dekat, nego. Jadi ada komunikasi aktif antara pengemudi dengan penumpang. Intinya bisa buat bensin dan tidak rugi," jelas Triyono seperti dilansir Antara.
Triono mengklaim, Ojek Difa merupakan ojek roda tiga satu-satunya di Indonesia bahkan dunia.
"Kami harapkan munculnya Difa bisa menginspirasi para difabel di kota-kota yang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga difabel bisa mendapat penghasilan yang lebih besar dari sebelumnya," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Risma terharu karena ada pengusaha yang mempekerjakan penyandang disabilitas di tempat usahanya
Baca SelengkapnyaPO Eka dan Mira merupakan jasa AKAP yang dirintis oleh Fendi Haryanto sejak dekade 70-an yang masih eksis hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaSri Setyaningsih pernah menyesal lahir ke dunia dengan kondisi tubuh tidak sempurna. Ia kemudian bangkit dan berhasil mengajak ratusan difabel hasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaPenyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, tetapi kurang mendapat kesempatan.
Baca SelengkapnyaKusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo menolong seorang ibu dan anaknya yang berjalan dari Lamongan ke Surabaya dan diberi modal usaha.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaJanji Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus untuk memfasilitasi kaum disabilitas dalam memiliki SIM D akhirnya dipenuhi.
Baca SelengkapnyaRosalia Indah ramai di media sosial usai Ipad milik penumpang hilang.
Baca SelengkapnyaDengan penuh kerja keras dan diiringi dengan doa, ia berhasil mengangkat derajatnya dan juga keluarga menjadi sosok pebisnis mobil sukses.
Baca SelengkapnyaPO Haryanto merupakan jasa transportasi AKAP dari Kudus, Jawa Tengah yang dirintis oleh Haryanto, mantan anggota TNI yang sempat menarik angkot.
Baca Selengkapnya