Di zaman Petrus, Klewang sudah ditembak dan dikarungi
Merdeka.com - Rakyat Indonesia kini dibuat terperangah oleh aksi Klewang (57). Dia dikenal sebagai raja geng motor brutal di Pekanbaru.
Aksi-aksi kriminal yang dilakukan Klewang dan kelompoknya sangat meresahkan. Dia merampok, merusak, memukuli orang tidak bersalah. Gilanya lagi, Klewang pernah memerkosa gadis ABG. Seolah-olah menunjukkan kebiadabannya, gadis ini diperkosa di depan ratusan anak buah geng motornya.
Tindakan Klewang di dalam kelompok pun semena-mena. Anggota-anggota wanita geng motor wajib melayani napsu bejat kakek ini.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
Mardirianto alias Klewang, mengendalikan ratusan anak-anak remaja dan pelajar berusia 15-16 tahun sebagai geng motor. Kakek tua berwajah garang dan seram ini terkenal kejam dan beringas. Bahkan juga dikenal memiliki ilmu kebal.
Dirinya yang mendoktrin agar anak-anak remaja yang menjadi anggota geng motor untuk bertindak brutal, merusak, merampas dan menganiaya korbannya, serta agar tidak takut dengan petugas polisi yang menangkap mereka.
Awal tahun 1980an, banyak preman berkelakuan seperti Klewang. Mereka berani merampok, memperkosa atau membuat onar di jalan. Para preman ini menguasai pasar, terminal dan jalan raya. Kelakuan mereka membuat rakyat ketakutan.
Maka Presiden Soeharto punya cara khusus membantai para preman yang meresahkan itu. Dalam komando tidak resmi, aparat keamanan bergerak menghabisi para preman.
Mereka menculik preman, kemudian dibunuh dengan cara ditembak atau dijerat tali. Jenazahnya dimasukan karung dan dibuang di keramaian. Para eksekutor ini diberi nama penembak misterius atau petrus. Mendengar namanya saja, para preman bergidik ngeri. Mereka lari tunggang langgang supaya tak dibunuh.
Soeharto mengakui memang petrus dibuat untuk menebar teror pada preman. Dia kesal melihat aksi kejahatan merajalela. Bahkan para penjahat ini berani memperkosa istri di depan suaminya.
"Itu sudah keterlaluan! Apa hal itu mau didiamkan saja? Dengan sendirinya kita harus mengadakan treatment, tindakan tegas. Tindakan tegas bagaimana? Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan, dor! dor! begitu saja. Bukan! Tetapi yang melawan ya, mau tidak mau ditembak. Karena melawan, maka mereka ditembak," kata Soeharto dalam buku biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan G Dwipayana.
Lalu untuk shock theraphy, sengaja mayatnya dibuang di keramaian agar jadi tontonan dan membuat preman lain keder.
"Supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan ini dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampaui batas kemanusiaan itu," beber Soeharto.
Petrus terbukti efektif meredakan kejahatan para preman itu. Dalam sebuah survei, walau melanggar hukum, mayoritas masyarakat mendukung sepak terjang penembak misterius.
Jika hidup di zaman Petrus, tentu Klewang sudah ditembak dan dimasukkan karung.
Komnas HAM mencatat ada 2.000 korban selama petrus gentayangan. Sumber lain menyebut korban petrus mencapai 10.000 orang. Tahun 2012, Komnas HAM menyimpulkan petrus adalah pelanggaran HAM berat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaCara Soeharto menangani kriminalitas di Indonesia ini lantas mendapatkan kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaMengenal 'petrus' penembak misterius bagi orang yang dianggap sebagai penjahat di masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaKini Kampung Krese tampil lebih bersih dan bebas dari banjir.
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaStrategi ini pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi pejuang revolusi
Baca SelengkapnyaBerbekal video yang ada, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya meringkus pelaku.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaGuna menanggulangi aksi kejahatan begal dan geng motor, Edy Rahmayadi membekali personel Satpol PP Pemprovsu dengan 'senjata'.
Baca Selengkapnya