Diajak Bicara Keluarga, Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Sudah Membuka Mata
Merdeka.com - Kondisi Faisal Amir hingga kini masih kritis. Mahasiswa Al Azhar jurusan hukum itu hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni, akibat luka parah di kepala.
"Kalau dipanggil Sal Sal Sal, dia emang buka mata, tapi cuma sedikit aja bukanya," kata kakak Faisal, Rahmat Ahadi di Rumah Sakit Pelni, Jalan Ks Tubun, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9).
Faisal merupakan salah satu mahasiswa menjadi korban saat demonstrasi di gedung DPR dan MPR. Rahmat pun berharap mendengar kesaksian dari adiknya langsung mengenai insiden dialaminya tersebut.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
"Saya berharap denger keterangan dari faisalnya sendiri, tentang tragedi yang menimpanya," ujar Rahmat.
Dari keterangan didapatnya, kata Rahmat, kekerasan dialami adiknya setelah terpisah dari rekan-rekannya saat polisi membubarkan mahasiswa melakukan demonstrasi. Dia mengaku pihak keluarga baru mengetahui Faisal menjadi korban ketika sudah berada di rumah sakit.
Sebelum mengikuti demo, Faisal terlebih dulu sudah ijin kepada orang tuanya. Namun, keluarga tak menyangka Faisal menjadi salah satu korban dalam demo tersebut.
"Ya sebelumnya sudah izin, dia pamit ke kita, cuma kemarin enggak terjadi apa-apa, jadi kita izinkan," kata dia.
Menurut Rahmat, Faisal adalah orang berani baik di keluarga maupun di lingkungan teman-temannya. Dia juga mengatakan Faisal sering membela temannya ketika temannya dipukuli.
"Yang saya dengar dari teman-temannya, Faisal menggiring teman-temannya yang berada didepan buat mundur, nah sampe disitu ceritanya, dikasih tau kalo dia udah ilang, dan ketika ditemukan keadaan faisal sudah dievakuasi, sudah dalam keadaan senderan di dalam ruangan," kata Rahmat.
Sampai saat ini, Rahmat masih menunggu Faisal untuk sadar. Untuk saat ini, Rahmat mengatakan pihak keluarga sudah mendapat bantuan biaya dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) dan dari kampus Al Azhar untuk biaya pengobatan adiknya.
"Kalau bantuan sudah ada dari LBH sama anak-anak dari kampus," kata Rahmat.
Reporter Magang: Chicilia Inge
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga siswa SMA di Tebet yang dianiaya hingga koma akibat berkelahi dengan kakak kelasnya
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca Selengkapnya"Jangan mentang-mentang orang kaya bisa menganiaya anak kami seperti itu," kata ibu korban.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga meminta dorongan dari DPR RI agar dilakukan ekshumasi atau pembongkaran kubur.
Baca SelengkapnyaAdapun pelaku kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban koma seorang berinisial N.
Baca SelengkapnyaGeram dan marah, perasaan itu berkecamuk dalam benak Mukti (49) tatkala melihat anak laki-lakinya terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Baca Selengkapnya