Diajak insyaf, member grup kekerasan ini malah balas menyindir
Merdeka.com - Kelakuan para pelajar sudah semakin menjadi. Bukannya belajar, mereka malah bangga memamerkan kekerasan dan bertukar informasi mengenai hal-hal negatif. Bahkan, masing-masing sudah memiliki geng sendiri.
Geng-geng itu berkumpul dalam grup Facebook artis suryakencana. Di mana di dalamnya terdapat 5.890 anggota dan 3 pengurus. Ada yang memosting dari ditangkap polisi, hingga menjual senjata-senjata tajam dengan bebas.
Mirisnya, ketika ada salah satu anggota grup mengajak para member untuk insyaf dan berbuat baik, masih ada yang keras kepala. Malah menyebut grup tersebut telah berubah menjadi grup pendakwah.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
"Assalamualaikum, untuk member di group ini mohon dengan amat rendah hati saya mengajak kalian ke hal-hal positif. Tolong untuk para admin manfaatkan group ini agar bermanfaat baik kita dan mereka. Sudah yang sudah lupakan, yang benar tetap rendah hati dan yang salah mari kita perbaiki diri. Mari kita HIJRAH ke jalan yang benar. Ingat kita lahir di Bogor, tinggal di Bogor dan masa mau merusak? Yang masih kecil pasti bakal dewasa, yang dewasa pasti bakal nikah dan yang udah nikah pasti punya anak? Mau anak kita seperti kita?" tulis Dadang Senjaya.
Tak hanya memberikan kata-kata yang halus, ada juga yang mengeluarkan kalimat kasar untuk menyadarkan para member grup tersebut.
"Pecundang seperti kalian enggak pantes disebut anak tongkrongan atau pun Genk. Lo cuma sampah yang berserakan dan menyerang orang yang tidak punya salah. Buat para pengecut nyali tempe FIGHT itu tangan KOSONG, bukan pakai senjata. Lo cuma mencoreng nama kota Bogor. Ya Allah gue dulu ribut enggak seperti Lo, yang bawa-bawa senjata tapi nyalinya keroyokan! Buat bocah ingusan enggak usah kebelet gaul. Lo inget keluarga! Mati konyol. Tampa sejarah itu sama aja bosen hidup. Ingat buat tongkrongan A***** yang suka wara Wiri bawa-bawa senjata. âª#ainkorangbogor⬠âª#laintidesa," tulis Elbert Jane.
Bukannya sadar, namun masih ada pula yang malah menyindir ajakan-ajakan positif tersebut.
"Gara-gara kejadian yang tewas di BTM, grup Artis Suryakencana jadi grup Artis Pendakwah haha. #bukanmendukunggengmotor #gasukaajabanyakyangjadisobijak," sahut salah satu member.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca Selengkapnya