Dialog dengan Ratusan Pimpinan Pesantren, Mahfud MD Ajak Ulama Jaga Negara
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan ulama dan kaum santri memiliki peran yang cukup penting dalam memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah. Hal itu disampaikan Mahfud dalam dialog virtual dengan 250 lebih pimpinan pondok pesantren dari seluruh Indonesia, dalam rangka Hari Santri, Jumat(29/10).
"Kaum santri lah yang ikut mendorong secara habis-habisan, memerdekakan bangsa ini," katanya dikutip dalam keterangan pers, Jumat(29/10).
Dia menjelaskan tanpa mengesampingkan peran tokoh agama lain, kemerdekaan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah warisan para ulama, tokoh-tokoh Islam dari berbagai latar belakang suku dan ormas Islam yang berbeda. Untuk itu, Mahfud mengajak pimpinan pondok pesantren yang hadir dalam dialog virtual ini ikut menjaga negara dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945.
-
Apa kontribusi santri untuk masa depan Indonesia? 'Mari kita niatkan pada masing masing pribadi mulailah dari diri sendiri untuk meniatkan memulai bagaimana kontribusi santri sejarah masa depan Indonesia yang lebih baik khususnya Kota Pasuruan memujudkan Kota Madinah,' sambungnya.
-
Siapa yang berperan penting di Hari Santri? Tepat pada 22 Oktober 1945 lalu, peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia terbukti dalam Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’ari.
-
Kenapa Mas Adi sebut santri penting untuk masa depan? 'Ketika ada perubahan teknolgi digital dunia ibarat global village desa kecil kita sudah masuk pada globalisasi sehingga yang kita rasakan adanya saling ketergantungan kejadian diluar sana yang akan berpengaruh pada negara kita tentunya harus kita sikapi dengan meningkatkan kwalitas santri, meningkatkan kwalitas Indonesia karena santri santrilah masa depan bangsa Indonesia,' imbuhnya.
-
Apa yang dikatakan santri kepada Prabowo? 'Prabowo papa Gemoy, Prabowo papa Gemoy,' santriwan saling bersautan.
-
Mengapa Hari Santri Nasional dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang pimpin upacara Hari Santri? Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo bertindak sebagai inspektur upacara, Minggu (22/10).
"Umat Islam waktu itu sekitar 87% dengan 70 juta penduduk pada tahun 1945. Tapi waktu itu demi kemerdekaan, demi kebersamaan disetujui kata 'kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya' diganti dengan 'Ketuhanan yang Maha Esa'," tambah Mahfud.
Pascakemerdekaan bulan Agustus 1945, lanjut Mahfud, penjajah kembali ingin kembali merebut Indonesia. Dalam kesempatan ini, menurut Mahfud, kaum santri tampil kembali menjadi pembela negara.
Dalam keadaan genting pascakemerdekaan, lanjutnya, kaum santri tampil kembali melawan penjajah. Pada 9 September 1945, Kyai Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad yang isinya umat Islam wajib melawan penjajah dan berperang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Lalu fatwa yang semula dikeluarkan di Tebuireng itu diulangi lagi melalui rapat PBNU di Bubutan Surabaya tanggal 21-22 Oktober di mana fatwanya Kyai Hasyim Asyari dikeluarkan menjadi Fatwa Resolusi Jihad. Jawa Timur bergelora, kemudian terjadilah peristiwa 10 November yang kita kenal Hari Pahlawan itu," ujarnya
Dalam berbagai peristiwa perang kemerdekaan, menurut Mahfud, peran santri sangat nyata dalam mempersatukan ideologi dan kekuatan melawan penjajah.
"Di sini tampak betapa santri memiliki peran penting, pertama mempersatukan ideologi, kedua mempersatukan kekuatan melawan penjajah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga lahir negara berdasar Pancasila, itulah peran kaum santri," ungkapnya.
Dalam dialog bertema "Peranan Kaum Santri dalam Mengawal NKRI" ini, para pengasuh pondok pesantren tampak antusias. Mereka bergantian meneguhkan sikap menjaga negara sebagai warisan para ulama.
Pimpinan pondok pesantren, seperti Kyai Nazrul Haq Muiz dari Ponpes Al-Badar Pare-pare Sulawesi Selatan, Kyai Khozin Adnan dari Ponpes Darul Al-Barokah Sumatera Barat, Kyai Badawi Basyir dari Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus, dan beberapa pimpinan pesantren lainnya, turut sharing dan berbagi ide serta gagasan terkait peran pondok pesantren dalam mengawal pembangunan bangsa ke depan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.
Baca SelengkapnyaMahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan zaman dan kemajuan Indonesia, pesantren saat ini menurut Mahfud sudah kian maju.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Kempek Cirebon, Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaMP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud Md melakukan kampanye di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaAda pun 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah untuk kemaslahatan bangsa.
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca SelengkapnyaDengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng
Baca Selengkapnya