Diamankan, 36 orang di Bukit Cendana bawa tulisan tolak Perppu Ormas
Merdeka.com - Salah seorang dari 36 orang yang diamankan ke Polres Banyumas karena menimbulkan resah warga dusun Kalipagu, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas pada Kamis (21/9) didapati membawa tulisan berisi tolak Perppu Ormas. Tapi dari pemeriksaan tiap orang, tak ada temuan yang mengarah bahwa puluhan orang tersebut tergabung dalam organisasi tertentu.
Kapolres Banyumas, AKBP Azis Andriansyah mengatakan informasi yang didapat sejauh ini 36 orang tersebut dikoordinir oleh RR, warga Baturraden, yang mencetuskan kegiatan kamping di Bukit Cendana pada Rabu (20/9) sampai Kamis (21/9) pagi. RR mengundang sejumlah orang dan semula terbentuk kelompok 7-8 orang. Tapi kemudian setelah kelompok kecil ini bertemu di kediaman RR dan mendaki bukit, muncul peserta-peserta tambahan yang lantas menyusul ke Cendana sampai puluhan orang.
"Tujuannya kamping. Itu saja alasan pencetus ide. Kata RR, tidak semua yang ia undang datang" kata Azis di halaman Mapolres Banyumas, Kamis (21/9).
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
Kedatangan puluhan orang di bukit Cendana membuat resah warga dusun Kalipagu Kecamatan Baturraden karena dianggap berperilaku janggal dan ada aktivitas membawa senjata tajam. Menghindari potensi konflik dengan warga, pihak kepolisian lantas mendatangi lokasi perkemahan untuk mengetahui lebih lanjut kegiatan tersebut. Digiringya puluhan orang itu ke Mapolres saat tengah hari, dalam rangka pengamanan sekaligus mengidentifikasi apakah kegiatan melanggar hukum.
Dari pemeriksaan, Azis mengatakan ada kurang lebih 15 jenis barang yang dibawa rombongan. Sejumlah senjata tajam memang didapati dibawa oleh anggota rombongan. Sedang barang-barang lain di antaranya bendera tauhid, drone, juga tulisan berisi Perppu Ormas.
"Kami tidak dapati bukti rombongan ini terkait dengan organisasi tertentu. Kita juga dalami sajam itu untuk apa. Kami akan terus dalami satu per satu, apakah keterangan sesuai atau sebaliknya," ujar Aziz.
Sampai kemarin sore ini 36 orang tersebut masih menjalni pemeriksaan di Mapolres Banyumas. Awal mula munculnya keresahan warga, kata Kepala Dusun IV Kalipagu, Dedi Restiawan puluhan orang itu datang secara bertahap dan melintas di pemukiman tanpa sopan santun. Mereka juga terkesan menutup-nutupi identitas saat ditanya maksud hendak menginap di bukit Cendana.
Kedatangan kelompok tersebut, juga secara bertahap yakni pertama sekitar 8 orang pada Kamis (21/9) pukul 17.00 lantas disusul pukul 22.30 sebanyak puluhan orang.
"Warga awalnya jengkel karena mereka naik motor kencang tidak menyapa. Saat kami tanyai identitas berbelit-belit. Hanya bicara sedang menunggu panitia," ujarnya di Mapolres Banyumas.
Salah satu anggota kelompok yang bersinggungan dengan warga Kalipagu, Umar warga Sokaraja mengatakan maksud tujuannya ke bukit Cendana untuk membaca dan menghafal Alquran. Kegiatan itu memang dilakukan berombongan merayakan tahun baru Islam. Ia juga mengatakan kain hitam yang dibawa merupakan bendera tauhid.
"Itu bendera umat Islam. Bendera semua umat Islam, bukan organisasi. itu bendera tauhid," kata Umar saat ditemui merdeka.com di Mapolres Banyumas, Kamis (21/9).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya 43 orang diamankan dan lima orang dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaIa pun menuntut supaya aparat seperti Bawaslu, dan pihak lain turut mengawasi.
Baca SelengkapnyaAgus Rambe yang merupakan ayah kandung dari Tina mengatakan anaknya ditangkap pada 20 Mei 2024 lantaran dituding melakukan perlawanan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Bekasi Selatan YRS (23) ditangkap polisi karena diduga menyebarkan pesan bernada provokasi untuk menyerang petugas.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca Selengkapnya