Diancam leher dipotong ayah, Nurul kabur dari rumah
Merdeka.com - Nurul (14), gadis belia asal Bumi Asih, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Riau, kabur dari rumah sejak Sabtu 15 Juni 2014 lalu, hingga saat ini belum pulang ke rumahnya.
Pasalnya, pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini mengaku diancam akan dipotong lehernya oleh bapak kandungnya.
Hal itu diungkapkannya saat berada di Loket Dolok Sordang Pasir Pangaraian, Selasa (18/11). Ia mengaku, untuk sementara, akan menetap di loket itu. Rencananya semula, Ia akan pergi ke kota Padang Sidempuan, namun karena tak cukup ongkos, Dia berhenti di loket itu.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Kenapa Nurah lepas alas kakinya? Saat berpartisipasi dalam lomba tarik tambang, Nurah tidak ragu untuk melepas alas kakinya agar dapat menjejak tanah dengan lebih kuat.
-
Kenapa Nisya datang ke rumah duka? Nisya mewakili keluarganya datang ke rumah duka. Adik dari Raffi Ahmad tersebut datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ibunda Jeje yang telah berpulang.
-
Siapa yang beresiko mengalami masalah karena kekerasan? Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan, trauma, pelecehan, atau penelantaran cenderung mengalami kesulitan kognitif di satu atau lebih bidang dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami hal-hal tersebut.
-
Bagaimana Nuri Maulida menjalani kehidupan di luar sorotan? Menjalani hidup di luar sorotan, membuat Nuri Maulida mengadopsi gaya hidup yang lebih sederhana.
-
Kenapa Nurhayati berhenti kerja? Memutuskan berhenti kerja membuat seorang warga asal Karangtengah, Kota Tangerang, Banten bisa tetap meraih cuan.
"Saya gak tahan lagi di rumah. Soalnya aku sering dipukulin, dicekik, ditampar, malah leherku mau dipotong sama bapak, saya gak berani lagi pulang, nanti pasti akan dimarahi lagi," ujarnya.
Nurul mengaku anak dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Anto Kenyot dan Jupriani. Ia mengaku punya 3 adik.
"Saya takut pulang ke rumah, nanti pasti saya dimarahi lagi, gak mau pulang ke rumah, lebih baik cari duit ntah apalah kerjanya," tambahnya.
Sementara, petugas loket Dolok Sordang Riyan Alfian alias Gondrong mengatakan, saat turun dari bus, Nurul mengaku tak punya ongkos. "Ketika kita tanya dia mengaku diancam akan dibunuh orang tuanya," kata Riyan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku kabur menemui keluarganya di Muara Enim.
Baca SelengkapnyaRE (4), mengalami luka di sekujur tubuh dan mengalami pendarahan karena dianiaya ibu sambungnya RY (37). Saat ini kondisi korban sudah membaik.
Baca Selengkapnya