Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diancam tak naik kelas bila bantah mencuri, siswa SMA laporkan guru

Diancam tak naik kelas bila bantah mencuri, siswa SMA laporkan guru Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Bukannya membimbing, empat guru SMA 7 Palembang berinisial SN alias Madam, HS, DE, dan HY, justru melakukan intimidasi terhadap siswanya sendiri. Korban inisial BR (17) dipaksa mengaku mencuri helm dan berujung pemberhentian.

Tak terima anaknya mendapatkan perlakuan seperti itu, orangtua BR, M Yamin mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Palembang. Jika kasusnya tak tuntas, kasus ini akan dilanjutkan ke ranah hukum.

Yamin didampingi kuasa hukumnya, Lisa Merida, menjelaskan tudingan tersebut bermula saat seorang siswa kehilangan helm di motor yang terparkir di lingkungan sekolah, kawasan Jalan Takwa, Merah Mata, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Kamis (26/5) lalu. Saat kejadian juga bertepatan dengan waktu ujian semester kenaikan kelas. Korban bersama empat rekannya dipanggil ke ruang guru karena dituding sebagai pelakunya.

Merasa tak pernah melakukan pencurian, korban pun membantah. Bantahan itu juga diperkuat pernyataan empat teman sekelas korban. Apalagi, korban bersama teman-temannya melihat pencuri helm tersebut adalah siswa kelas lain berinisial WR dan ER saat menuju musala pada jam istirahat.

"Anehnya, anak saya (BR) tidak diperbolehkan ikut ujian. Dia dipaksa mengakui mencuri helm dengan ancaman tidak bakal naik kelas," ungkap Yamin, Kamis (8/9).

Keesokan harinya, kata dia, anaknya kembali dipanggil empat guru tersebut, termasuk pelaku WR dan ER untuk dipertontonkan rekaman CCTV. Ternyata, dalam rekaman itu terbukti korban sama sekali tidak mencuri helm, tetapi justru menasihati WR dan ER agar mengembalikannya ke tempat semula.

"Malah guru menuduh anak saya ikut bersekongkol, padahal WR sama ER itu sudah bilang anak saya tidak terlibat sama sekali," ujarnya.

Kasus itu berlanjut dengan pemanggilan orangtua korban oleh pihak sekolah. Singkat cerita, empat guru ngotot bahwa pencuri helm adalah korban dan diancam tidak akan naik kelas.

"Rekaman CCTV sudah jelas menunjukkan anak saya bukan pelakunya, teman-temannya juga membantah, dua pelaku (WR dan ER) sudah mengakui mereka yang maling, tapi ternyata anak saya tetap saja diintimidasi," kata dia.

Meski tidak terbukti melakukan pencurian seperti yang dituduhkan, sambung dia, korban akhirnya diputuskan pihak sekolah tidak naik kelas. Jika ingin naik kelas, korban harus pindah sekolah lain.

"Karena malu dituduh guru-gurunya, anak saya pindah ke Bangka. Mentalnya sekarang terganggu dan selalu teringat kejadian itu," sambung dia.

"Atas saran KPAID, saya harus lapor polisi. Saya harap empat oknum guru itu disanksi tegas karena mengintimidasi dan semena-mena terhadap anak saya," tutupnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tidak Terima Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa SMP Bacok Guru
Tidak Terima Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa SMP Bacok Guru

Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur Pakaian Tidak Rapi, Siswa SMA Buka Baju Tantang Guru Duel
Tak Terima Ditegur Pakaian Tidak Rapi, Siswa SMA Buka Baju Tantang Guru Duel

Meskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.

Baca Selengkapnya
Dua Guru di NTT Diduga Aniaya Siswa, Korban Dipukul Pakai Kayu Pohon Gamal hingga Jatuh ke Tanah
Dua Guru di NTT Diduga Aniaya Siswa, Korban Dipukul Pakai Kayu Pohon Gamal hingga Jatuh ke Tanah

Dua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah

Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.

Baca Selengkapnya
Bullying SMA Binus, RE Mengaku Selalu Diancam dan Ingin Dijadikan Tumbal
Bullying SMA Binus, RE Mengaku Selalu Diancam dan Ingin Dijadikan Tumbal

Ancaman yang didapat korban disebutnya seperti ingin dijadikan tumbal. Namun, tidak disebutkan tumbal apa.

Baca Selengkapnya
Puluhan Taruni Melarikan Diri dari Sekolah, Diduga Jadi Korban Perundungan Senior
Puluhan Taruni Melarikan Diri dari Sekolah, Diduga Jadi Korban Perundungan Senior

Pihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.

Baca Selengkapnya
Guru SMP di Jakbar Tabrak 3 Murid Saat Memundurkan Mobil di Sekolah, Ini Kronologinya
Guru SMP di Jakbar Tabrak 3 Murid Saat Memundurkan Mobil di Sekolah, Ini Kronologinya

Disdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,

Baca Selengkapnya
Fakta Terbaru di Balik Kasus Perundungan di Cilacap, Dapat Sorotan Dunia
Fakta Terbaru di Balik Kasus Perundungan di Cilacap, Dapat Sorotan Dunia

Polisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Viral Guru Sindir Wali Murid Tukang Protes
Viral Guru Sindir Wali Murid Tukang Protes

Aksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP di Musi Banyuasin Di-bully 4 Teman Sekolah, Dianiaya hingga Disuruh Mencium Kaki Pelaku
Siswi SMP di Musi Banyuasin Di-bully 4 Teman Sekolah, Dianiaya hingga Disuruh Mencium Kaki Pelaku

Keluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.

Baca Selengkapnya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Pilu Siswa SD di Sukabumi, Dibully Teman Kelas hingga Patah Tulang Lalu Diintimidasi Sekolah
Pilu Siswa SD di Sukabumi, Dibully Teman Kelas hingga Patah Tulang Lalu Diintimidasi Sekolah

Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.

Baca Selengkapnya