Dianggap anti-Pancasila, Guru besar Undip merasa ditunggangi
Merdeka.com - Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof Suteki mengaku tidak tahu akan menjalani sidang etik karena belum menerima undangan. Dia harus menjalani sidang etik karena dianggap telah melakukan ujaran kebencian dan dianggap anti-Pancasila. Sidang akan digelar Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE) Undip.
"Pemanggilan saja belum, bagaimana mau tahu ini terkait bab apa," ujarnya, Rabu (23/5).
Meski begitu, dia menduga sidang dirinya terkait postingan yang ditulisnya di media sosial Facebook. Menurut Suteki, dia menulis tentang pandangannya terhadap khilafah yang kemudian dinilai sebagai sikap anti-Pancasila.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
-
Kenapa Mohammad Sjafei tolak mengajar di HIS Padang? Setelah menempuh pendidikan, ia langsung mendapat tawaran untuk mengajar di HIS Padang namun menolak dan memilih sekolah Kartini di Jakarta.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang meminta izin tidak hadir? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
Suteki menegaskan bahwa dirinya tidak anti-Pancasila karena sudah bertahun-tahun mengajarkan materi tentang ideologi negara tersebut. Sementara soal khilafah, hanya bentuk kebebasan berekspresi.
"Saya cuma bilang khilafah itu sebagai sistem pemerintahan. Di buku-buku teori atau apapun juga ada. Saya bicara tidak ngawur, lagipula ketika disandingkan dengan Pancasila lalu saya dibilang anti, ini tidak apple to apple. Pancasila itu ideologi, sistem pemerintahan kita demokrasi. Saya juga enggak menyebut pro-HTI atau tidak," lanjutnya.
Suketi juga merasa ditunggangi ketika mendapati adanya meme mencantumkan foto wajahnya bertebaran dengan tagar di dalamnya bertuliskan #HTIdiHati dan #HTILanjutkanPerjuangan.
"Itu bukan saya, tapi kalau soal khilafah ajaran Islam, sudah lama saya gaungkan," tegasnya.
Dia menyatakan yang dilakukannya adalah membuka wawasan. Sebagaimana dilakukan Said Aqil Sirodj, lanjut Suteki, saat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu berbicara soal khilafah.
"Di dalam bukunya ada, dituliskan bahwa khilafah itu bagian dari yang ada di Islam. Cuma belum cocok di Indonesia," katanya lagi.
Dia juga menjelaskan soal postingannya terkait aksi penyerangan di Mapolda Riau. "Itu saya tanya kan, apakah aksi tersebut memang dilakukan oleh pihak yang disebut teroris. Kalau tanya ya dijawab. Itu cuma memancing orang memaparkan pendapat. Beda kalau statemen yang bisa diproses hukum," imbuhnya.
Suteki mengungkapkan dirinya menghargai proses di DKKE Undip. "Pak Yos, Rektor Undip, selama ini juga tak mempermasalahkan pernyataan-pernyataan saya. Tak ada teguran, saya membantah dibilang merongrong Pancasila. Mungkin ini karena tekanan dari luar dan Jakarta sana saya enggak tahu pasti tapi. Andil saya banyak untuk kampus, tentu tidak bisa berakhir seperti ini," jelasnya.
Sebelumnya, Nuswantoro Dwiwarno, Kepala UPT Humas dan Media Undip, mengatakan sidang etik digelar oleh para petinggi kampus yang tergabung dalam Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE). Pasalnya, Suteki dianggap menyebar ujaran kebencian di akun Facebook pribadinya.
"Sidang DKKE diadakan hari ini (Selasa 22/5) dan mudah-mudahan hasil keputusannya bisa diumumkan besok," kata Nuswantoro, Selasa (22/5).
DKKE merupakan badan pelaksana kampus yang berada di bawah pengawasan senat akademik.
Menurut Nuswantoro pemanggilan Suteki akan dilakukan Rabu. "Sidang etik berlangsung secara tertutup," tuturnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti diketahui, Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim Polri gara-gara video viralnya yang dianggap menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTerkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaGolkar tidak memusuhi Megawati. Justru undangan yang diberikan adalah tanda sayang.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKoentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno (ETH) merasa dirugikan setelah dicopot dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaRocky tidak habis pikir, dirinya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati Soekarnoputri mengedukasi tentang pikiran bangsa.
Baca SelengkapnyaRektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaSejumlah jajaran Sivitas Akademika UI juga turut menyampaikan deklarasi kebangsaan kampus perjuangan di Universitas Indonesia, Depok.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, mengatakan ada intimidasi yang diterima civitas akademika UI.
Baca SelengkapnyaPSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.
Baca Selengkapnya