Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dianggap anti-Pancasila, Guru besar Undip merasa ditunggangi

Dianggap anti-Pancasila, Guru besar Undip merasa ditunggangi Prof Suteki. ©2018 Merdeka.com/Dian Ade

Merdeka.com - Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof Suteki mengaku tidak tahu akan menjalani sidang etik karena belum menerima undangan. Dia harus menjalani sidang etik karena dianggap telah melakukan ujaran kebencian dan dianggap anti-Pancasila. Sidang akan digelar Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE) Undip.

"Pemanggilan saja belum, bagaimana mau tahu ini terkait bab apa," ujarnya, Rabu (23/5).

Meski begitu, dia menduga sidang dirinya terkait postingan yang ditulisnya di media sosial Facebook. Menurut Suteki, dia menulis tentang pandangannya terhadap khilafah yang kemudian dinilai sebagai sikap anti-Pancasila.

Orang lain juga bertanya?

Suteki menegaskan bahwa dirinya tidak anti-Pancasila karena sudah bertahun-tahun mengajarkan materi tentang ideologi negara tersebut. Sementara soal khilafah, hanya bentuk kebebasan berekspresi.

"Saya cuma bilang khilafah itu sebagai sistem pemerintahan. Di buku-buku teori atau apapun juga ada. Saya bicara tidak ngawur, lagipula ketika disandingkan dengan Pancasila lalu saya dibilang anti, ini tidak apple to apple. Pancasila itu ideologi, sistem pemerintahan kita demokrasi. Saya juga enggak menyebut pro-HTI atau tidak," lanjutnya.

Suketi juga merasa ditunggangi ketika mendapati adanya meme mencantumkan foto wajahnya bertebaran dengan tagar di dalamnya bertuliskan #HTIdiHati dan #HTILanjutkanPerjuangan.

"Itu bukan saya, tapi kalau soal khilafah ajaran Islam, sudah lama saya gaungkan," tegasnya.

Dia menyatakan yang dilakukannya adalah membuka wawasan. Sebagaimana dilakukan Said Aqil Sirodj, lanjut Suteki, saat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu berbicara soal khilafah.

"Di dalam bukunya ada, dituliskan bahwa khilafah itu bagian dari yang ada di Islam. Cuma belum cocok di Indonesia," katanya lagi.

Dia juga menjelaskan soal postingannya terkait aksi penyerangan di Mapolda Riau. "Itu saya tanya kan, apakah aksi tersebut memang dilakukan oleh pihak yang disebut teroris. Kalau tanya ya dijawab. Itu cuma memancing orang memaparkan pendapat. Beda kalau statemen yang bisa diproses hukum," imbuhnya.

Suteki mengungkapkan dirinya menghargai proses di DKKE Undip. "Pak Yos, Rektor Undip, selama ini juga tak mempermasalahkan pernyataan-pernyataan saya. Tak ada teguran, saya membantah dibilang merongrong Pancasila. Mungkin ini karena tekanan dari luar dan Jakarta sana saya enggak tahu pasti tapi. Andil saya banyak untuk kampus, tentu tidak bisa berakhir seperti ini," jelasnya.

Sebelumnya, Nuswantoro Dwiwarno, Kepala UPT Humas dan Media Undip, mengatakan sidang etik digelar oleh para petinggi kampus yang tergabung dalam Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE). Pasalnya, Suteki dianggap menyebar ujaran kebencian di akun Facebook pribadinya.

"Sidang DKKE diadakan hari ini (Selasa 22/5) dan mudah-mudahan hasil keputusannya bisa diumumkan besok," kata Nuswantoro, Selasa (22/5).

DKKE merupakan badan pelaksana kampus yang berada di bawah pengawasan senat akademik.

Menurut Nuswantoro pemanggilan Suteki akan dilakukan Rabu. "Sidang etik berlangsung secara tertutup," tuturnya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Depan Ganjar, Rocky Gerung Singgung Ditersangkakan PDIP
Di Depan Ganjar, Rocky Gerung Singgung Ditersangkakan PDIP

Seperti diketahui, Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim Polri gara-gara video viralnya yang dianggap menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024

Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.

Baca Selengkapnya
Bahlil Tegaskan Tak Musuhi Megawati: Justru Diundang Tanda Sayang
Bahlil Tegaskan Tak Musuhi Megawati: Justru Diundang Tanda Sayang

Golkar tidak memusuhi Megawati. Justru undangan yang diberikan adalah tanda sayang.

Baca Selengkapnya
Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir

Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir

Baca Selengkapnya
4 Fakta Aksi Boikot Rocky Gerung di Jatim, Massa Ancam Geruduk Kantor Gubernur
4 Fakta Aksi Boikot Rocky Gerung di Jatim, Massa Ancam Geruduk Kantor Gubernur

Aksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Barisan Guru Besar UGM Kritik Jokowi Pakai Petisi Bulaksumur: Menyimpang dari Dekokrasi!
VIDEO: Barisan Guru Besar UGM Kritik Jokowi Pakai Petisi Bulaksumur: Menyimpang dari Dekokrasi!

Koentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi

Baca Selengkapnya
Terjerat Kasus Pelecehan, Begini Reaksi Rektor Universitas Pancasila usai Dinonaktifkan
Terjerat Kasus Pelecehan, Begini Reaksi Rektor Universitas Pancasila usai Dinonaktifkan

Rektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno (ETH) merasa dirugikan setelah dicopot dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Cerita Rocky Gerung Terima Persekusi Hingga Sebut PDIP
Cerita Rocky Gerung Terima Persekusi Hingga Sebut PDIP

Rocky tidak habis pikir, dirinya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati Soekarnoputri mengedukasi tentang pikiran bangsa.

Baca Selengkapnya
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS

Rektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Prihatin dengan Kondisi Pemilu 2024, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia Deklarasi Kebangsaan
FOTO: Prihatin dengan Kondisi Pemilu 2024, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia Deklarasi Kebangsaan

Sejumlah jajaran Sivitas Akademika UI juga turut menyampaikan deklarasi kebangsaan kampus perjuangan di Universitas Indonesia, Depok.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Buka-Bukaan Guru Besar UI Dapat Intimidasi Kritik Keras Pemerintahan Jokowi
VIDEO: Buka-Bukaan Guru Besar UI Dapat Intimidasi Kritik Keras Pemerintahan Jokowi

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, mengatakan ada intimidasi yang diterima civitas akademika UI.

Baca Selengkapnya
PDIP Tidak Undang Gibran, PSI Siapkan Karpet Merah
PDIP Tidak Undang Gibran, PSI Siapkan Karpet Merah

PSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.

Baca Selengkapnya